Berita Kota Kupang
Julianto:Begini Cara Menjadi Guru dan Orangtua yang Berhasil
guru dan orangtua harus mampu menciptakan lingkungan dan suasana yang kondusif bagi pertumbuhan anak dan murid.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Di sela, membawakan materi, putra sulung Julianto, Stefanus Dominic Jevon, diminta oleh beberapa peserta seminar menceritakan seperti apa sosok Julianto di mata Stefanus.
Jevon yang tengah sibuk bercengkrama dengan beberapa peserta di barisan bangku paling belakang, tampak sedikit kaget saat ia dipanggil maju ke depan berkisah tentang ayahnya.
Mahasiswa jurusan bisnis manajemen salah satu universitas di Singapura ini, maju ke depan, diiringi sorakan gembira dan tepuk tangan dari peserta.
"Papi itu orang yang aneh dan unik. Cara mendidiknya lain dari yang lain. Awalnya Jevon bingung dengan didikan papi, tapi akhirnya Jevon sadar kalau papi luar biasa," ungkap Jevon. Julianto yang berdiri di salah satu mendengar pengakuan anaknya itu, tampak tersenyum haru. Para penonton pun larut dalam cerita Jevon.
Jevon mengisahkan, sewaktu ia masih sekolah, Julianto selalu memintanya Jevon bermain dengan teman-temannya, meski Julianto tau bahwa saat itu anaknya harus mengerjakan PR atau mempersiapkan diri untuk ujian.
Lama-kelamaan, kata Jevon, dirinya sadar bahwa, Julianto ingin agar Jevon bisa tumbuh menjadi pribadi yang lengkap. "Yah aku main petak umpet dan macam-macamlah sama teman-temanku. Jevon lalu sadar bahwa papi mendidik Jevon menjadi pribadi yang lengkap bukan sempurna," kata Jevon.
Menjadi pribadi yang lengkap, jelas Jevon, artinya membina diri tidak hanya secara intelektual, tapi juga emosional, sosial, dan spiritual. "Itulah yang dimaksudkan dengan pribadi yang lengkap, bukan sempurna tapi lengkap," tegas Jevon.
Suster Fidelia, guru dari salah satu taman kanak-kanak di Kota Kupang mengatakan, seminar ini sangat bagus, karena memberikan angin segar dan membuka wawasan berpikir orangtua dan guru bahwa mendidik dan mendampingi anak dan murid itu ada seninya. "Butuh ketekunan, kesabaran dan harus dijalankan dengan penuh cinta," ungkapnya.
Ketua panitia kegiatan, Pricillia Yuliana, ditemui Pos Kupang, usai seminar tidak menyangka jumlah peserta mencapai 600-an orang. Ia mengucapkan terima kasih kepada peserta yang hadir dan Dinas Pernah Provinsi NTT yang mendukung seminar tersebut.
Ia mengatakan seminar 'Parenting and Milenial Teaching' ini disponsori oleh PT. Harmoni Dinamik Indonesia bekerjasama dengan Sekolah Selamat Pagi Indonesia. Ia berharap seminar ini
bermanfaat bagi orangtua dan guru terutama dalam tugas dan tanggung jawab mereka mendidik anak dan murid. (*)
Area lampiran