Berita Kabupaten Lembata Terkini
Bupati Sunur Minta Kontraktor Segera Atasi Jembatan Waima
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur meminta kontraktor segera mengatasi kerusakan oprit pada jembatan Waima
Penulis: Frans Krowin | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Frans Krowin
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur meminta kontraktor segera mengatasi kerusakan oprit pada jembatan Waima yang rusak diterjang banjir baru-baru ini.
Akibat kerusakan tersebut, jembatan yang menghubungkan Loang-Lewoleba putus sampai sekarang.
Pada Kamis (29/11/2018) petang, Bupati Sunur didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPR), Paskalis Tapobali, bersama staf dan Kepala Dinas Kominfo Lembata, Markus Labi Waleng, turun ke kali Waima. Saat itu Bupati Sunur mau melihat langsung kerusakan jembatan itu.
• Roby Jagokan Flori Mekeng Jadi Sekda Sikka
Saat tiba di kali Waima, Bupati Sunur mencoba mengamati konstruksi jembatan yang sudah dibangun dan penyebab kerusakan oprit pada sisi timur jembatan tersebut.
Dari pantauan itu Bupati Sunur lantas meminta kontraktor agar segera mengatasi kerusakan itu. Dengan begitu jembatan di kali Waima itu bisa digunakan seperti sebelumnya.
• Manager TMII Minta Bebas Pajak dan Keringanan Bayar Tunggakan, Ini Alasannya
Ia menyebutkan, kerusakan oprit pada jembatan itu akibat terjangan banjir. Perbaikannya harus segera dilakukan apalagi saat ini masih dalam masa perbaikan. Pihaknya berharap pada hari-hari ke depan, jembatan yang rusak tersebut sudah bisa digunakan kembali.
Pihaknya optimis kerusakan itu segera teratasi dengan penambahan item pekerjaan pada jembatan tersebut. Soal anggaran, Bupati mengatakan, pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk itu.
Dikatakannya, selama ini kali Waima selalu bermasalah bila musim hujan tiba. Transportasi pun lumpuh karena banjir besar senantiasa terjadi di kali tersebut. Olehnya pemerintah berusaha mengatasinya dengan membangun jembatan tersebut.
Hanya saja, lanjut dia, lantaran, anggaran terbatas, hanya Rp 1,6 miliar sehingga konstruksi jembatan pun disesuaikan dengan ketersediaan anggaran tersebut.
"Namanya juga darurat, jadi pemerintah membangun jembatan tersebut sesuai anggaran yang ada," ujar Bupati Sunur. (*)