Berita NTT Terkini
Tinju Amatir HUT ke-60 NTT ! Kabupaten Belu Kumpulkan Emas Terbanyak
Kabupaten Belu sudah mengumpulkan tiga emas. Pada Sabtu kemarin, empat petinju Kabupaten Belu berhasil menambah koleksi emas mereka menjadi tujuh emas
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG. COM-KUPANG-Kontingen Kabupaten Belu berhasil mengumpulkan emas terbanyak dalam Kejuaraan Tinju Amatir memperingati HUT Ke-60 Provinsi NTT di Lapangan Tenis PUPR Provinsi NTT, Oebobo, Kota Kupang, Sabtu (24/11/2018) malam.
Sebelumnya pada final Jumat (23/11/2018), Kabupaten Belu sudah mengumpulkan tiga emas. Pada Sabtu kemarin, empat petinju Kabupaten Belu berhasil menambah koleksi emas mereka menjadi tujuh emas.
Baca: Menyedihkan ! Bocah Sembilan Tahun Tewas Dibunuh Gara-gara Tidak Kerjakan PR
Para petinju yang meraih emas pada final Sabtu yakni Fitriani Amlupu di kelas 48 Kg Youth Girls, Anjelina Niis di kelas 45 Kg Elite Woman, Serlin Kase di kelas 48 Kg Elite Woman dan Jemi Martins di kelas 60 Kg Elite Men. Jemi berhasil menang KO atas petinju asal Kota Kupang, Yohanis Lebi.
Sementara para petinju dari Kota Kupang yang berhasil meraih emas adalah Lucky Hari dari kelas 56 Kg Elite Men dan Rendi Oil di Kelas 64 Kg Elite Men. Rendi berhasil mengalahkan petinju tangguh asal Kabupaten Belu Busto Fallo.
Di kelas 54 Kg Youth Girls, petinju asal Lembata Jeni Bring meraih emas usai menang atas Erniyati Ngongo dari Sumba Barat Daya.
Kabupaten TTS juga berhasil mengumpulkan tiga emas di partai final kali ini.
Di kelas 49 Kg Youth Men petinju asal TTS Nicky Dura juga berhasil meraih emas usai menang angka atas Kristoforus Bhara dari Sumba Timur.
Petinju TTS lainnya juga yang mendapatkan emas adalah Cliverd Radja dan Devri Naumeo. Dia berhasil menang angka atas Albert Taralandu asal Sumba Timur di kelas 46 Kg elite men.
Sedangkan Devri keluar sebagai yang terbaik di kelas 69 Kg Elite Men setelah mengalahkan petinju asal Lembata Ronaldus Nuban.
Di kelas 57 Kg elite woman, petinju asal Sumba Barat Daya Margaretha Nata juga mendapatkan emas karena menang angka atas Savira Maniagara dari Kota Kupang.
Ketika ditemui usai laga final, Wakil Ketua Harian II Pengprov Pertina NTT, Ken Balawa mengatakan selain memperingati HUT Ke-60 Provinsi NTT, kejuaraan tinju amatir ini juga merupakan ajang untuk seleksi atlet menuju Kejurnas Senior Elite di Lampung yang digelar pada tanggal 5-12 Desember 2018.
Dari kejuaraan ini, jelasnya, Pengprov Pertina NTT sendiri akan kembali memilih yang terbaik untuk ikut kejurnas di Lampung. Jadi tidak semua yang juara otomatis berangkat ke Lampung.
"Ini masalah dana juga jadi kita tidak mungkin kirim semua kelas. Nanti kita lihat kelas mana yang berpeluang mendapat medali di kejurnas, itu yang dikirimkan. Sedangkan untuk Pra Pon baru itu yang dikirim full kelas putera dan puteri," jelasnya.
Lebih lanjut, dia menilai secara keseluruhan para atlet sudah mengalami peningkatan dan kemajuan. Pengprov Pertina NTT sendiri terus memantau perkembangan tinju di daerah karena pihaknya hanya menerima para atlet dari daerah untuk dilakukan pemusatan latihan sebelum ikut kejurnas.
"Kalau hasil kejurnas mereka bagus nanti pengurus pusat akan kirim panggil mereka dan pemusatan latihan di sana untuk ikut kejuaraan tingkat internasional," jelasnya.
Ia berharap NTT bisa mencetak petinju yang dapat bersaing di level internasional.
Ditemui terpisah, Ketua Harian Pertina Kabupaten Belu, Vinsentius Laka mengatakan tujuh emas yang diraih pada kejuaraan ini merupakan buah dari latihan yang dilakukan sejak lama.
"Ini merupakan kado natal buat masyarakat Belu dan Pertina Belu," ungkapnya.
Sudah dipastikan, jelasnya, lima petinju asal Kabupaten Belu sudah terpilih untuk mengikuti Kejurnas di Lampung.
Dua dari lima orang itu sudah dipersiapkan di Pelatnas yaitu Mario Blasius Kali dan Libertus Gha. Sedangkan tiga petinju lainnya adalah petinju wanita atas nama Anjelina Niis, Sherlin Kase dan Yudith Mounino.
"Itu yang mungkin ke Lampung karena saya dapat bocoran kalau dari Belu lima (petinju yang akan ke kejurnas)," imbuhnya.
Ia mengakui kalau dua tahun mendatang petinju terbaik NTT berasal dari Kabupaten Belu. Ini merupakan puncak dari prestasi tinju Kabupaten Belu.
"Mungkin setelah ini mereka juga harus turun karena umur dan digantikan oleh daerah lain lagi karena ini kompetisi. Jadi regenerasi itu penting. Tapi kita terus berusaha untuk ke singgasana lagi," pungkas Vinsentius yang juga adalah ketua Sasana Laka Boxing di Atambua. (*)