Berita NTT Terkini

Luhut Manalu Dikukuhkan Jadi Ketua Umum Pengprov Percasi NTT

Luhut Manalu secara resmi dikukuhkan menjadi Ketua Umum Pengprov Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) NTT masa bakti 2018-2022. Luhut dan kepen

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
Pos Kupang.Com/Rico Wawo
Suasan pelantikan Luhut Manalu dikukuhkan menjadi Ketua Umum Pengprov Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) NTT masa bakti 2018-2022, Selasa (20/11/2018). 

Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, RICKO WAWO

POS-KUPANG. COM-KUPANG-Luhut Manalu secara resmi dikukuhkan menjadi Ketua Umum Pengprov Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) NTT masa bakti 2018-2022. Luhut dan kepengurusan Pengprov Percasi NTT dikukuhkan oleh Wakil Ketua Umum PB Percasi, Willy Midel Yoseph di Grand Mutiara Ballroom, Jalan Timor Raya, Kota Kupang, Selasa (20/11/2018).

Dalam sambutannya, Luhut menyampaikan tiga tantangan yang dihadapi Pengprov Percasi NTT pada masa kepengurusan sebelumnya. Tantangan pertama adalah letak geografis NTT yang terpencar-pencar antar kabupaten/kota.

Baca: Bawaslu Kupang Gelar Rakor Pengawasan Kampanye  Pemilu 2019

Situasi ini menyebabkan para pengurus kesulitan melakukan konsolidasi. Tantangan kedua adalah anggaran dan ketiga adalah minimnya kejuaraan yang dilaksanakan di NTT.

Menghadapi ketiga tantangan ini, ia menjelaskan, pengurus tetap bekerja dengan semangat karena mereka percaya tata organisasi yang baik akan menghasilkan program yang baik pula dan selanjutnya berdampak pada hasil yang baik pula.

"Sampai saat ini telah terbentuk 15 pengurus cabang kabupaten dan kota dari 22 kabupaten/kota yang ada di NTT," katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan proses pengkaderan atlet mulai berjalan sesuai umur. Para atlet junior juga sedang dilatih untuk prestasi ke depan. Para pengurus juga secara kontinyu melakukan monitoring terhadap para atlet di kejuaraan-kejuaraan yang sudah diselenggarakan. 

Walaupun ada banyak keterbatasan, ia mengakui para pengurus juga telah berusaha mengirim atlet bertarung di level nasional.

Secara pribadi, ia berterima kasih kepada pengurus Pengrov Percasi NTT yang lama dan semua pihak yang telah bekerja keras demi memajukan olahraga catur di NTT.

Sementara itu, Ketua Umum KONI NTT, Ir.Andre Koreh mengapresiasi langkah Pengprov Percasi NTT yang dari tahun ke tahun mengalami perkembangan signifikan. 

"Empat tahun terakhir catur semakin menggila. Jadi yang dilantik banyak, tapi kalau pas kerja semoga dua kali lipat lebih banyak," katanya disambut tepuk tangan meriah para pengurus dan undangan. 

Ia berpesan kepada para pengurus yang baru agar jangan berkelahi di dalam internal kepengurusan. 

"Kalau ada sesuatu yang mau disampaikan disampaikan secara organisatoris. Energi diarahkan untuk pengembangan atlet. Saya merasa senang karena banyak atlet junior yang tumbuh dari kepengurusan," ungkapnya.

Sebagai Ketua Umum KONI NTT, ia mengatakan kalau setiap musyawarah provinsi pengurus harus meminta rekomendasi dari KONI NTT. Oleh karena itu, konsolidasi kepengurusan harus tetap menaati AD/ART supaya bisa mendapat rekomendasi KONI. 

Berdasarkan hasil Porprov 2018, para pengurus sudah mengidentifikasi atlet catur profesional. Ia meminta pengurus yang baru bisa mengirim atlet sebanyak banyaknya di ajang Pra PON 2019 dan PON 2020 mendatang.

"Pengurus yang baru juga harus segera menyusun rapat kerja dan mengatur jadwal pertandingan. Perbanyak pertandingan. NTT juga harus bisa memberikan kontribusi perolehan medali," sarannya.

Wakil Ketua Umum PB Percasi, Willy Midel Yoseph olahraga catur tidak boleh dibawa ke dunia politik meskipun banyak pengurus yg berkecimpung di dunia politik. 
"NTT sudah mau bangkit mulai dari cabang catur," katanya.

Menurutnya, olahraga catur tidak semewah cabang olahraga lain. Namun saat ini, catur juga mulai bangkit secara nasional dan menorehkan prestasi bangsa di tingkat internasional. 

Ia mendorong para pengurus untuk menggelar event catur.

"Catur tidak lepas dari pelatih dan juri. PB Percasi setiap tahun selalu melaksanankan pendidikan pelatih dan juri. Ini penting dilakukan untuk membantu perkembangan catur," katanya.

Ia berharap para atlet catur asal NTT bisa berprestasi di tingkat nasional.
Hadir juga dalam acara pelantikan itu, Sekjen PB Percasi Henry Hendratno, pecatur muda Indonesia Novendra Priasmoro, Kepala OJK NTT, Winter Marbun, Kepala BRI Cabang Kupang, Patar Pandapotan, para pengurus pengcab kabupaten/kota, para atlet senior, junior dan orangtua pendamping.

Usai pelantikan, pecatur muda Indonesia asal Jakarta Novendra Priasmoro bermain catur simultan melawan 49 pecatur senior dan junior NTT. Pada kesempatan ini, atlet catur berusia 19 tahun ini juga memotivasi para pecatur junior NTT untuk terus berlatih mengasah kemampuan bermain catur.

Penyerahan Penghargaan Kepada Tasya Guteres

Pada kesempatan itu, Ketua Umum KONI NTT dan Ketum Pengprov Percasi NTT juga menyerahkan penghargaan kepada Tasya Guteres (9) yang berhasil meraih juara medali perak di Kejurnas Catur 10-16 Oktober 2018 di Provinsi Aceh. 

Tasya Guteres yang ditemani ibunya Fina Amtiran merasa bangga dengan prestasi yang telah diraihnya itu. Putri dari Bento Guteres ini kini duduk di Kelas V SDI Oepura 2 Kota Kupang. 

"Saya Sudah main catur sejak usai lima tahun. Awalnya, bapak yang latih kakak. Kemudian saya belajar sendiri pakai laptop dan saya bisa kasi kalah kakak," kisahnya. Ia mengatakan yang paling sulit dari olahraga catur itu adalah saat berpikir. 
Ibunda dari Tasya, Fina Amtiran mengaku senang dan terharu anaknya bisa berprestasi. 

"Yaa kami orangtua juga bisa jalan jalan dan lihat orang pung daerah," imbuhnya seraya tersenyum.

Secara pribadi, ia meminta pemerintah bisa memperhatikan para atet catur junior yang sudah mulai bertumbuh. Menurutnya, bukan hanya orangtua dan tim pelatih saja yang berperan, dukungan dari pemerintah juga sangat perlu agar para atlet bisa berprestasi dengan daerah lain.

Prestasi Tasya dari tahun ke tahun terbilang meningkat, pada kejurnas catur tahun 2016, Tasya menduduki peringkat kelima nasional, lalu pada kejurnas tahun 2017 di Bogor, ia menduduki peringkat ketiga dan pada kejurnas tahun 2018 di Aceh, ia menempati urutan kedua nasional. (*)

Susunan Personalia Kepengurusan Pengprov Percasi NTT masa bakti 2018-2022
Ketua Umum: Luhut Manalu
Ketua 1: Sony Sabuna
Ketua 2: Johny Lumba
Ketua 3: Albert Dilak

Sekretaris Umum: Jon Salmon Saragih
Wakil Sekretaris Umum: Yohance T Samadara
Bendahara Umum: Lorens Seran
Wakil Bendahara: Ernest Gultom
 

Ketua Umum KONI NTT Ir. Andre W Koreh, MT menyerahkan penghargaan kepada Tasya Guteres (9) yang berhasil meraih juara medali perak di Kejurnas Catur 10-16 Oktober 2018 di Provinsi Aceh.
Ketua Umum KONI NTT Ir. Andre W Koreh, MT menyerahkan penghargaan kepada Tasya Guteres (9) yang berhasil meraih juara medali perak di Kejurnas Catur 10-16 Oktober 2018 di Provinsi Aceh. (POS KUPANG.COM/RICKO WAWO)

 

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved