Berita Pembunuhan di Bekasi

Begini Dendam Membara Hingga Haris Simamora Tega Membunuh Diperum Nainggolan Sekeluarga

mengetuk pintu rumah sekitar pukul 06.30 WIB dan penasaran membuka jendela si empunya rumah. Dari sanalah ia menyaksikan tubuh suami istri itu sudah

Editor: Ferry Ndoen
ist
Harris Simamora, tersangka pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi 

Nining tak menghiraukan suara jeritan tersebut dan berharap tidak ada apapun yang terjadi di area kos-kosannya.

"Saya cuma baca istighfar saja, siapa yang tidak merinding sampai saya enggak bisa tidur lagi. Ya saya tidak tahu, itu setan saja mungkin," ujar Nining.

Nining tidak menyangka dan kaget pada pagi harinya ternyata keluarga pengelola kontrakannya ditemukan tewas.
Setelah membunuh, Selasa (13/11/2018) pagi Haris Simamora melarikan mobil Nissan X-Trail nomor polisi B 1075 UOG dan berhenti di sebuah kontrakan Ameera, Cikarang Utara pada pukul 10.00 WIB.

Linggis yang dipakai untuk membunuh Diperum Nainggolan dan keluarganya, Haris Simamora membawa juga dan menyimpannya di dalam mobil.

Ia datang ingin mengontrak salah satu unit dengan memberikan uang muka Rp 400 ribu dari seharusnya Rp 900 ribu.

"Sisanya akan dibayar berikutnya, ya enggak masalah," jelas Johan, salah satu pengelola kontrakan Ameera di Cikarang Utara, Bekasi, Kamis (15/11/2018).

Johan pun mengantarkan Haris Simamora ke unit yang diinginkan. Setelah itu dia pergi dan berjanji akan pulang malamnya.

"Pagi dia datang. Janjinya, mau balik lagi malam. Jadi, dia hanya titip mobil saja. Setelah itu langsung pergi lagi," sambung dia.

"Iya sudah diparkir saja di situ, terus tidak tahu lagi kemana," ucap Johan.

Hari itu Haris Simamora sempat pergi ke klinik untuk mengobati jarinya yang terluka. Kepada perawat, HS berdalih jari luka itu akibat jatuh.
Alif Baihaqi (28) pemilik kontrakan Ameera mengaku berpapasan dengan Haris Simamora.

"Dia cuma 10 menitan di kontrakan saya, dia datang, lihat kamar, taruh mobil, terus balik lagi, jalan kaki baliknya," kata Alif.

Berita terbunuhnya satu keluarga di Bekasi sudah tersebar.
Pengelola kontrakan Ameera segera melaporkan mobil Nissan X-Trail ke polisi.

Satu penghuni kontrakan mengaku kenal Haris Simamora saat masih bekerja di PT Ustra Tampil Indonesia.

Penghuni tersebut kaget, rupanya sudah banyak polisi mencari informasi Haris di kantornya. Tapi penghuni tadi tak memberikan informasi apapun kepada polisi.

Tiba di kontrakan, penghuni yang mengenal Haris Simamora bercerita kepada pengelola kontrakan, bahwa Haris Simamora yang tadi pagi ingin menyewa kos adalah buronan polisi dalam kasus pembunuhan di Bekasi.

"Akhirnya, pagi itu kita lapor ke Polres. 'Bener nggak mobilnya itu' oh iya bener. Kata Polres Metro Bekasi," ungkap Alif.
Setelah itu polisi langsung mendatangi kontrakan Ameera pada Rabu (14/11/2018) pagi dan menemukan mobil Nissan X-Trail yang hilang dari rumah korban.

Alif kemudian berbicara kepada polisi bahwa ia menyimpan nomor telepon terduga pelaku.

Ia menawarkan untuk mencoba menghubungi dengan alibi menanyakan tagihan pelunasan uang sewa kontrakan.

"Saya telepon enggak diangkat lalu saya sms, 'Kapan mau diisi dan masih ada kekurangan Rp 500 ribu. Kapan bisa dilunasi?' Lalu dia bales, 'oh iya nanti pak saya transfer pakai m-banking, sekarang saya lagi meeting.' Gitu ngomongnya pas balas sms saya," jelas dia.

Dari komunikasi itu akhirnya polisi mencoba melacak nomor telepon terduga pelaku yang masih aktif.

"Lalu saya juga disuruh sms lagi tanyain sudah ditransfer belum. Terus dilacak lagi dia ada di mana. Begitu kata polisinya. Ya sudah, habis itu polisi bilang enggak usah di-sms lagi," ungkap Alif.

Berkat informasi itu, polisi menangkap Haris di sebuah saung di kaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat, Rabu (14/11/2018) malam.

Dari barang bawaannya, polisi menemukan kunci Nissan X-Trail. Ia mengaku ke gunung untuk menenangkan diri setelah membunuh Diperum dan keluarganya. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved