Berita Nasional
Fadli Zon Bikin Puisi Ada Genderuwo Di Istana, Iwan Kapuk Balas dengan Puisi Genderuwo Berkacamata
Fadli Zon Bikin Puisi Ada Genderuwo Di Istana, Iwan Kapuk Balas dengan Puisi Genderuwo Berkacamata
Fadli Zon Bikin Puisi Ada Genderuwo Di Istana, Iwan Kapuk Balas dengan Puisi Genderuwo Berkacamata
POS-KUPANG.COM - Lagi ramai diperbincangkan, puisi Fadli Zon yang berjudul Ada Genderuwo di Istana.
Puisi tersebut sebagai tanggapan Fadli Zon atas pidato Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), soal "politik genderuwo".
Dirinya mengaku menciptakan puisi tersebut sesuai dengan permintaan seseorang.
Baca: Model Cantik Ini Ketakutan Lihat Genderuwo saat Pemotretan
Baca: Temui Fadli Zon, Tim GNPF Laporkan Kondisi Rizieq Shihab di Arab Saudi, Ini yang Terjadi
Baca: Gaji Pas-Pasan? Lakukan 5 Langkah Ini, Bisa Hasilkan Jutaan
“Ini buat yg kemarin pd tanya puisi ttg 'Genderuwo'," cuit Fadli.
“Sy beri judul 'Ada Genderuwo di Istana'," imbuhnya.
Berikut Teks Puisi Lengkap Fadli Zon:
"Ada genderuwo di istana
tak semua orang bisa melihatnya
kecuali yang punya indera istimewa
makhluk halus rendah strata
menakuti penghuni rumah penguasa
berubah wujud kapan saja
menjelma manusia
ahli manipulasi
tipu sana tipu sini
ada genderuwo di istana
seram berewokan mukanya
kini sudah pandai berpolitik
lincah manuver strategi dan taktik
ada genderuwo di istana
menyebar horor ke pelosok negeri
meneror ibu pertiwi
Fadli Zon, 11 Nopember 2018"
Meski begitu, Fadli Zon tak mengungkapkan secara gamblang siapa seseorang yang dimaksud.
Hingga Senin (12/11/2018) pagi, cuitan tersebut telah di-retweet kembali sebanyak 1,1 ribu oleh pengguna Twitter.
Cuitan tersebut juga sudah disukai sebanyak 2,7 ribu dan mendapatkan balasan sejumlah 991 komentar dari netizen.
Puisi tersebut mendapat respon dari berbagai kalangan, bahkan beberapa pengguna Twitter turut merespon dengan puisi tandingan.
Seperti yang ditulis oleh seorang netizen dengan akun @Iwan_Kapuk.
“GENDERUWO BERKACAMATA
Dibelakang Meja Tiada Berguna
Kerja Hanya Nyinyir Belaka Gaji Dari Rakyat Jelata
Otak Kosong Tak Beretika Slalu Brkata Tanpa Makna
Hoax Dan Retorika Hasilnya
Digedung Dewan Yg Terhormat
Disana Nasib Rakyat Tamat Berwakilkan
Manusia Bejat Tak Bermartabat.”
Cuitan akun netizen, @Iwan_Kapuk, menanggapi puisi Fadli Zon, Minggu (11/11/2018). (Capture Twitter @Iwan_Kapuk)
Seperti diberitakan sebelumnya, istilah "politik genderuwo" itu disebutkan Jokowi saat membagikan 3.000 sertifikat tanah di GOR Tri Sanja, Kabupaten Tegal, Jumat (9/11/2018).
"Politikus yang tidak pakai etika politik yang baik. Tidak pakai sopan santun politik yang baik. Coba kita lihat politik dengan propaganda menakutkan, membuat ketakutan, kekhawatiran," katanya di GOR Tri Sanja, Kabupaten Tegal, Jumat (9/11/2018) pagi.
"Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Masak masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Enggak benar kan? itu sering saya sampaikan itu namanya politik gerenduwa (genderuwo), nakut-nakuti," lanjut Presiden.
"Jangan sampai seperti itu. Masyarakat ini senang-senang saja kok ditakut-takuti. Iya tidak? Masyarakat senang-senang kok diberi propaganda ketakutan. Berbahaya sekali," tambahnya.
Sehingga, ia menilai jangan sampai propaganda ketakutan menciptakan suasana ketidakpastian, menciptakan munculnya keragu-raguan.
Apalagi, ia menilai aset terbesar bangsa ini adalah persatuan, persaudaraan, kerukunan.
"Jangan sampai rugi besar kita ini, karena pas setiap lima tahun itu ada pilihan bupati, gubernur, wali kota ada terus. Jangan sampai (pecah) seperti itu," katanya.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Puisi 'Ada Genderuwo Di Istana' Milik Fadli Zon vs 'Genderuwo Berkacamata' Karya Iwan Kapuk, http://makassar.tribunnews.com/2018/11/12/puisi-ada-genderuwo-di-istana-milik-fadli-zon-vs-genderuwo-berkacamata-karya-iwan-kapuk?page=all.