Berita Pesawat Lion Air Hilang Terkini

Lion Air Jatuh : Ini Batas Waktu Operasi SAR Gabungan Lakukan Pencarian Korban JT 610

Lion Air Jatuh : Ini batas waktu operasi SAR gabungan lakukan pencarian korban JT 610.

KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR
Turbin pesawat Lion Air JT 610 dengan nomor registrasi PK-LQP dari perairan Tanjung Pakis, Karawang pada Sabtu (3/11/2018) sore. 

Black Box Lion Air JT 610 itu ditemukan pada tanggal 1 November 2018 lalu. 

Dalam black box terdapat dua peranti kotak hitam, FDR (Flight Data Recorder) atau perekam data penerbangan dan CVR (Cockpit Voice Recorder) atau perekam percakapan pilot.

Dan yang ditemukan oleh tim di perairan di Teluk Karawang adalah FDR yakni perekam data penerbangan.

Baca: SKK Migas Terapkan Standar Anti-Suap ISO 37001:2016, Lembaga Mana Lagi Yang Nyusul

Sedangkan CVR atau perekam percakapan pilot belum ditemukan.

"Kemungkinan besar ini FDR, nanti akan kita cek ke lab untuk memastikan, tinggal satu lagi yang harus ditemukan, FDR ini fungsinya merekam data flight, mulai dari ketinggian sampai kecepatan," kata Soerjanto.

"Dari sini kita berharap bisa mengungkap misteri kecelakaan pesawat Lion Air," tambahnya.

Menurut Soerjanto, Indonesia sudah memikili alat pembaca kotak hitam, sehingga benda yang selama ini dicari-cari tidak perlu dibawa ke luar negeri.

"Jika benar ini adalah FDR, maka selanjutnya kita harus menemukan CVR (Cockpit Voice Recorder)," katanya lagi.

Seorang penyelam dari Batalyon Intai Amfibi (YonTaifib) yang menemukan kotak hitam, Sertu Hendra, menyebut kotak hitam pesawat Boeing 737 Max 8 itu ditemukan dalam keadaan utuh di kedalaman laut 30 meter.

"Kami menemukannya dalam lumpur (di dasar laut). Kondisinya utuh, hanya lecet-lecet sedikit saja," kata Sertu Hendra kepada para wartawan yang mengerubunginya di Kapal Baruna Jaya I, hari Kamis (01/10).

Baca: Lion Air Jatuh : Para Pilot Indonesia Langsung Bereaksi Begini Terhadap Kecelakaan Lion Air JT 610

Kapala Basarnas Muhammad Syaugi menyebutkan kotak hitam pesawat yang ditemukan itu adalah FDR, Flight Data Recorder, yang merekam data penerbangan.

"Jadi ini bukan bagian yang merekam percakapan pilot dan menara pengawas di dalam kokpit," katanya dalam pernyataan kepada wartawan, sebagaimana dilaporkan wartawan BBC News Indonesia, Silvano Hajid.

"Sebagai informasi, kotak hitam itu ada dua. Yang satu FDR, (Flight Data Recorder) yang merekam data penerbangan, dan satu lagi VCR (Voice Cockpit Recorder) yang merekam percakapan pilot," kata Budi Karya, dalam jumpa pers di Kemenhub, seperti dilaporkan wartawan BBC News Indonesia, Pijar Anugerah.

"Jadi kita masih mencari kotak hitam yang satu lagi," lanjut Budi Karya tanpa menyebut, kotak hitam mana yang sudah ditemukan.

Ia menyebutkan, selanjutnya kotak hitam itu akan dperiksa oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved