Berita Ekonomi Bisnis

Hebat, 'Anak' Nakula dan Sadewa Unggul di NTT

bibit jagung hibrida NASA29 merupakan bibit unggul hasil perkawinan silang bibit jagung Nakula dan Sadewa

Penulis: Edy Hayong | Editor: Hermina Pello
POS-KUPANG.COM/Edi Hayong
Kepala BPTP NTT, Dr. Ir. Syamsuddin, M.Sc. 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM,Edy Hayong

POS-KUPANG.COM |NAIBONAT-Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Naibonat, Kabupaten Kupang menargetkan "membumikan" inovasi baru penemuan bibit jagung hibrida NASA29.

Bibit unggul ini merupakan hasil perkawinan silang bibit jagung Nakula dan Sadewa ini, tengah dikembangkan pembibitan di lahan 20 hektar di Kabupaten Kupang.

Kepala BPTP Naibonat, Dr. Ir. Syamsuddin, MSc menyampaikan hal ini kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (31/10/2018).

Syamsuddin mengatakan, iklim kering di NTT memang mendorong untuk mencari berbagai terobosan dan salah satunya dengan usaha penanaman bibit jagung hibrida tanpa menafikan yang lain seperti bibit padi.

Pengembangan tanaman jagung dengan berbagai inovasi oleh BPTP tambahnya, sejalan dengan program pemerintah pusat yang menjadikan NTT sebagai sentra pengembangan jagung nasional.

"NTT memang belum bersaing dalam produksi jagung untuk kebutuhan nasional karena baru 3 ton per hektar. Ini karena inovasi yang terbatas termasuk budidaya yang belum baik. Di daerah lain memang sudah di atas 6 ton. Makanya NTT kita dorong untuk bisa peningkatan percepatan produksi. Kita upayakan pengadaan benih sendiri di NTT sehingga tidak perlu didatangkan dari luar NTT. Makanya sekarang kita temukan benih NASA29 ini," katanya.

Dia menambahkan, NASA29 ini merupakan hasil karya anak bangsa yang hasil produksinya akan luar biasa kalau keterampilan diberikan kepada para petani.

"Kita percepat perbenihan untuk produksi sendiri. Kita didukung tim teknis dari Maros. Kita coba di 20 hektar. Kita didik penyuluh pertanian yang ada agar mereka bisa tularkan ilmu ke petani lainnya agar bisa hasilkan benih sendiri. Jika ini berhasil maka saya yakin NASA29 bisa membumi di NTT," katanya.

Untuk diketahui, sebanyak 50 penyuluh lapangan dan kelompok tani se-Kabupaten Kupang mengikuti bimbingan teknis (bimtek).

Mereka diberikan pembekalan terkait pengembangan produksi jagung hibrida jenis NASA29.

Sebelum para penyuluh mendapat penjelasan teknis dari tim ahli, peserta diberikan rambu-rambu soal kegiatan bimtek oleh tenaga peneliti dari BPTP Naibonat, Ir. Adriana Bire.

Adriana meminta para penyuluh untuk betul-betul mengikuti bimtek secara baik. Pasalnya, ilmu yang diberikan ini bermuara pada penguatan kemampuan para penyuluh, kelompok tani dan calon penangkap benih untuk percepatan pengembangan jagung hibrida produksi tinggi.

Menurut Adriana, kehadiran para penyuluh ini akan diberikan amunisi baru dan bekal keterampilan dari narasumber. Dirinya menyakini apa yang menjadi harapan membumikan NASA29 di NTT akan berhasil.

Dalam bimtek tersebut pihak BPTP menghadirkan dua orang narasumber yaitu, Koba Aurelius, Teknisi Rekayasa BPTP NTT dan Yakob, Teknisi Balit Sereal, Maros, Sulawesi Selatan. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved