Berita Ekonomi Bisnis
Nasib 'AME Raincoat' Setelah Jaket Cokelatnya Dibeli Jokowi
Ingat jaket cokelat yang dibeli dan langsung dikenakan Presiden Joko Widodo saat menghadiri Idea Fest 2018, pekan lalu?
Diberitakan, jaket cokelat yang dikenakan Presiden Jokowi ketika menghadiri pembukaan Idea Fest 2018 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018), viral di media sosial.
Jaket itu adalah produksi Bandung bermerek AME Raincoat yang dibeli Presiden Jokowi di pameran acara yang sama.
Kepada wartawan usai acara, Presiden mengatakan, dirinya tak merencanakan sebelumnya untuk membeli jaket berbahan polyester tersebut.
"Ya spontanlah. Yang dulu-dulu juga spontan. Kan senang, spontan, bayar. Kan murah," ujar Jokowi.
Usai dibeli, jaket itu langsung dikenakan ke acara selanjutnya. Bahkan, ketika berpidato di depan dua ratusan peserta acara hingga bertolak kembali ke Istana, Jokowi masih mengenakannya.
Jokowi mengaku lebih gemar produk lokal dibandingkan produk luar negeri. Sebab, dari sisi kualitas, produk lokal juga tidak kalah dibandingkan produk luar negeri.
Jokowi pun berpesan lima hal kepada pelaku industri kreatif lokal. Pertama, produsen lokal mesti memulai dengan cara menyesuaikan produknya terlebih dahulu dengan kebutuhan pasar.
Kedua, pelaku industri kreatif tidak boleh mengesampingkan kualitas. Harus mengedepankan inovasi agar produknya berkualitas dengan harga yang proporsional.
Ketiga, produsen lokal jangan mengesampingkan packaging produknya. Sebab, kemasan atau tampilan produk sangat menentukan apakah sebuah produk akan dilirik konsumen atau tidak.
Keempat, para pelaku industri kreatif juga harus tetap mengikuti trend yang ada di masyarakat. Apabila memungkinkan, bahkan produknya juga harus disesuaikan dengan trend kekinian.
"Yang saya lihat, trend (produsen lokal) sudah selalu diikuti. Ini yang saya senang. Sehingga itu sudah kualitasnya baik, harga baik atau kompetitif, kualitasnya juga, packagingnya baik, anak muda harus seperti itu," ujar Jokowi.
Terakhir, Presiden berpesan agar pelaku industri kreatif memegang prinsip kolaborasi. Jangan bekerja sendiri-sendiri, namun harus tersambung dengan sektor lainnya, baik sesama pelaku industri kreatif atau pemerintah dan lembaga keuangan. (*)