Berita Timor Tengah Utara

Dinas Kesehatan TTU Belum Miliki Data Penderita Stunting! Ini Penyebabnya

Kita belum memiliki data stunting, kematin kita sudah rapat juga supaya teman-teman dari puskesmas dapat mengumpulkan data stunting supaya kita bisa

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/THOMAS MBENU NULANGI
Pengelola Gizi Dinas Kesehatan TTU Landa Nahak. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU-Sampai dengan saat ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) belum memiliki data penderita stunting. Dinkes TTU hanya memiliki data mengenai penderita stunting hanya pada tahun 2017 saja.

"Kita belum memiliki data stunting, kematin kita sudah rapat juga supaya teman-teman dari puskesmas dapat mengumpulkan data stunting supaya kita bisa mengetahui," kata Pengelola Gizi Dinas Kesehatan TTU, Landa Nahak kepada Pos Kupang, Jumat (26/10/2018).

Baca: Kondisi Jalan di Kota Borong Rusak! Belum ada Tanda untuk Diperbaiki

Landa mengatakan, pihaknya belum mengetahui pasti berapa data jumlah penderita stunting di Kabupaten TTU pada tahun 2018. Hal itu disebabkan pihak puskesmas sedang melengkapi data penderita stunting masing-masing puskesmas yang ada.

Landa menambahkan, masalah stunting disebabkan karena kualitas dan frekuensi makan yang tidak teratur. Hal itu disebabkan karena para orangtua tidak memperhatikan pola makan anak.

"Banyak orangtua setelah melahirkan titip anaknya di keluargannya kemudian merantau. Mereka tidak memperhatikan kondisi anaknya seperti apa," ujarnya.

Selain pola makan, tambah Landa, faktor lain yang menyebabkan stunting adalah penyakit. Balita yang sering terkena penyakit kronis dapat menyebabkan pertumbuhannya menjadi terhambat.

"Kalau untuk pencegahannya di 24 puskesmas kita buat kegiatan pola makan gizi seimbang. Sehingga mereka dapat menggunakan pola makan itu di keluarga," jelasnya.

Selain itu, kata Landa, pihaknya juga memberikan tablet tambah darah kepada remaja putri sehingga ketika memasuki usia menjadi wanita dewasa tidak menjadi anemi.

"Kemudian kita berikan tablet tambah darah kepada ibu hamil sebanyak 90 tablet selama hamil. Dan kami berikan PMT kepada ibu hamil. Sehingga diharapkan ibu hami mendapatkan kalori tambahan," ujarnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved