Berita Internasional
Terungkap, Otak Pembunuhan Wartawan Jamal Khashoggi, Tak Terduga
Terungkap, siapa otak pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi, tak terduga. Kasus ini masih terus diselidiki.
Tiga teman Khashoggi kepada Reuters mengungkap, Qahtani sempat menelepon Khashoggi beberapa bulan setelah dipindah ke Washington tahun lalu.
Penasihat berusia 40 tahun itu membujuk Khashoggi agar bersedia kembali ke Riyadh.
Baca: Artikel Terakhir Yang Ditulis Wartawan Jamal Khashoggi di Washington Post Kritisi Pemerintah Arab
Baca: Sebelum Terbunuh, Wartawan Jamal Khashoggi Ditelepon Putra Mahkota Arab Saudi
Dia sempat menjanjikan si jurnalis bakal menerima pekerjaan sebagai konsultan kerajaan.
Selain itu, Qahtani juga menyatakan Khashoggi masih sangat dihormati di Saudi.
Namun, meski permintaan itu disampaikan secara halus, Khashoggi menolaknya.
Teman itu mengaku Khashoggi tak percaya kepada Qahtani.
"Jamal berkata kepada 'apa dia pikir saya bakal kembali supaya dia bisa menjebloskan saya ke penjara?'," ujarnya.
Pejabat anonim Saudi mengemukakan, Qahtani memang sempat menelepon Khashoggi.
Jadi penyergapan di Istanbul merupakan langkah lain untuk membawanya pulang.
Qahtani dilaporkan telah dipecat Raja Salman beserta empat pejabat lainnya pekan lalu.
Dia ditahan dan sempat mengaku tak percaya.
Baca: VIDEO: Usai Tur 52 hari di Amerika dan Eropa, Lihat Perubahan Wajah Member BTS, Bikin Army Gemas
Kasus Khashoggi telah menyita perhatian dunia, di mana negara Barat termasuk AS meminta penjelasan Saudi atas kematiannya.
Khashoggi, yang notabene mantan penasihat pemerintah, melarikan diri dari Saudi dan tinggal di Amerika Serikat (AS) sejak September 2017.
Dalam ulasannya di The Post, jurnalis berumur 60 tahun itu acap mengkritik kebijakan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman maupun keterlibatan Saudi di Yaman. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Misteri Kematian Jamal Kashoggi Mulai Terungkap, Otaknya Penasihat Putra Mahkota Raja Arab Saudi,