Berita Kabupaten Sikka
Guru di Sikka Belum Punya NUPTK, PPO Sarankan Lacak ke Operator
Belum terbitnya Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) bagi kebanyakan guru swasta di Kabupaten Sikka
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Euginius Mo’a
POS-KUPANG.COM|MAUMERE---Belum terbitnya Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) bagi kebanyakan guru swasta di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) semestinya dilacak ke operator di sekolah yang mengirimkan berbagai dokumen ke Kemendiknas RI.
“Kalau sampai saat ini data NUPTK guru di Sikka belum masuk Kemendiknas RI, sebaiknya cek kepada operator sekolah yang mengirim. Data NUPTK juga harus sesuai dengan Dapodik,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Sikka, Patris Frederico, kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu (20/10/2018).
Ia menjelaskan, dokumen NUPTK untuk guru-guru negeri ditandatangani oleh Dinas PPO. Sedangkan guru-guru swasta ditandatangani Ketua Yayasan.
Patris menyarankan jika pengiriman oleh operator sekolah mengalami hambatan bisa berkomunikasi dengan operator kabupaten.
“Kalau semua data verbal cocok, NUPTK akan keluar. Tapi kalau datanya tidak cocok, tidak akan keluar NUPTK,” ujar Patris.
Anggota DPRD Sikka, Stef Sumandi membeberkan susahnya para guru mendapatkan Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
“Ada guru yang sudah mengusulkan sejak 2016. Tapi sampai hari ini belum dikirim ke Kementerian Pendidikan, sehingga NUPTK belum diperoleh guru-guru dan tenaga kependidikan hingga hari ini,
kata Stef menghubungi POS-KUPANG.COM, Jumat (19/10/2018) dari Jakarta.
NUPTK itu sangat penting bagi para guru dan tenaga kependidikan untuk mendapatkan pengakuan eksitensi mereka. NUPTK juga bisa digunakan mendapatkan tunjangan lainnya termasuk sertifikasi guru.
“Setelah mendengar keluhan dari banyak guru, saya menelusurinya dari dinas hingga ke Unit Layanan Terpadu Kemendiknas. Menurut Dinas PKO Sikka kepada para guru bahwa data itu sudah dikirim ke Kemendiknas. Padahal tidak ada data yang masuk dari sampel data guru-guru yang saya bawa ke Kemendiknas. *