Berita Kabupaten Nagekeo

Wajib Promosikan Kampung Adat Melalui Wisatawan

Saya bawa mereka kesini supaya mereka promosikan kampung adat ini keluar. Selama ini yang mereka kenal hanya kampung adat Bena dan Tutu Bhada

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Wajib Promosikan Kampung Adat Melalui Wisatawan
POS KUPANG/GORDI DONOFAN
Dua orang Bule asal Jerman dan Inggris saat berada dikampung Nunungongo Desa Tengatiba Kecamatan Aesesa Selatan Kabupaten Nagekeo, Rabu (8/8/2018).

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Nagekeo, Yohanes Niku, mengatakan, Nagekeo memiliki banyak potensi.

Baik itu adat-istiadat, budaya dan tempat-tempat wisata lainnya.

Ronaldus Wigberto Rato Ceme (16) siswa SMA Kelas IX Santa Theresia Mbay tampak sumringah saat bercerita dengan bule asal Jerman
Ronaldus Wigberto Rato Ceme (16) siswa SMA Kelas IX Santa Theresia Mbay tampak sumringah saat bercerita dengan bule asal Jerman (POS KUPANG/GORDI DONOFAN)

Di Nagekeo banyak kampung adat yang masih asri. Sebut saja Tutu Bhada di Rendu. Nunungongo di Tengatiba. Air terjun Ngaba Tata di Rendu Butowe Aesesa Selatan.

"Saya bawa mereka kesini supaya mereka promosikan kampung adat ini keluar. Selama ini yang mereka kenal hanya kampung adat Bena dan Tutu Bhada. Kita promosikan kampung adat dan potensi wisata Nagekeo lewat wisatawan asing," ungkap Jhon, kepada POS KUPANG.COM, Jumat (12/10/2018).

Ketua KPU Nagekeo Wigbertus Ceme bersama dua orang bule asal Jerman dan Inggris di kantor KPU Nagekeo, Rabu (8/8/2018).
Ketua KPU Nagekeo Wigbertus Ceme bersama dua orang bule asal Jerman dan Inggris di kantor KPU Nagekeo, Rabu (8/8/2018). (POS-KUPANG.COM/Gordi Donofan)

Ia mengaku kampung adat di Nagekeo masih sangat asri dan unik seperti di Ngada. Sehingga semua potensi yang ada dikenal oleh wisatawan asing.

Ia mengaku Nunungongo menjadi ikon di Nagekeo. Tapi banyak yang belum tahu. Padahal kampung Nunungongo dekat pinggir jalan.

Dua orang Bule asal Jerman dan Inggris saat bersama warga di Boanio Mbay, Kabupaten Nagekeo, Rabu (8/8/2018).
Dua orang Bule asal Jerman dan Inggris saat bersama warga di Boanio Mbay, Kabupaten Nagekeo, Rabu (8/8/2018). (POS KUPANG/GORDI DONOFAN)

Ia mengatakan selama tidak dipromosikan, orang-orang dari luar tidak akan tahu potensi di Nagekeo.

"Lingkungannya bagus dan tenang dan tidak terlalu ramai seperti di Bena. Ini menjadi potensi di Nagekeo. Kita promosikan ini. Siapa lagi kalau bukan kita," papar Jhon.

Ia mengaku tidak akan bosan-bosan mempromosikan potensi wisata yang ada di Nagekeo.

Ia meminta agar pemda Nagekeo juga mendukung upaya promosi. Sehingga Nagekeo semakin dikenal didunia luar.

Baca: Duh! Begini Kehidupan Sule Menduda tanpa Lina, Suapi Anak Sarapan di Lokasi Syuting

Baca: Yuk Intip! Rumah Megah Shah Rukh Khan, Luas Bak Istana

Baca: Cara Praktis Simpan Nasi Sisa Agar Tak Jadi Racun, Jika Dimakan Justru Punya Manfaat!

Gelar Sosialisasi Siaga Bencana

Secara terpisah, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nagekeo, Wili Lasa, mengatakan, Pemerintah Nagekeo melalui bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nagekeo akan berupaya untuk melakukan sosialisasi siaga bencana di beberapa kawasan wilayah rumah adat.

Sosialiasi yang dilakukan adalah terkait kebakaran yang akhir-akhir ini sering melanda beberapa kampung adat yang ada di NTT dan kawasan wisata lainnya.

Bidang Kebudayaan dari Dinas Kebudayaan Nagekeo akan berkoordinasi dengan berbagai stakeholder agar bisa melaksanakan aksi tersebut.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved