Berita Flores Timur Terkini
Pengelola SPDN PPI Larantuka Akui Urus BBM bagi Nelayan di Flotim Tidak Mudah
Alwan Amir, Ketua Koperasi Mina Gonzalu Raya yang mengelolah SPDN di pelabuhan pendaratan ikan (PPI) Larantuka, Flores Timur tidaklah mudah.
Penulis: Felix Janggu | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu
POS-KUPANG.COM | LARANTUKA - Alwan Amir, Ketua Koperasi Mina Gonzalu Raya yang mengelolah SPDN di pelabuhan pendaratan ikan (PPI) Larantuka, Flores Timur tidaklah mudah.
Ia mengungkapkan beberapa kesulitan yang dihadapi pengelolah SPDN pertama soal kuota BBM per hari untuk para nelayan.
Ratusan kapal di Flores Timur jika beroperasi setiap hari terutama musim tangkap saat ini minimal 10 ton per hari.
Baca: Belasan Aktivis Eks 212 Deklarasi Dukung Jokowi-Maruf
Sementara persediaan BBM per hari untuk SPDN di Larantuka hanya 5000 liter per hari.
"Kebutuhan nelayan lebih dari 5000 liter per hari. Kalau kami bagi BBM tiap hari, maka BBM habis dan ada yang tidak dapat," kata Alwan Kamis (11/10/2018).
Baca: KPK Tetapkan Bupati Malang Tersangka Dua Kasus Korupsi
Karena itu pengelolah SPDN mengambil kebijakan menunggu dua hari setelah genap 10 ton BBM baru dibagikan sehingga merata kepada semua nelayan.
SPDN dulu, kata Alwan mengambil BBM dari SPBU yang ada di Larantuka. Tapi saat ini langsung diambil di pertamina Kota Maumere.
Kebijakan itu menyulitkan koperasi mengangkut BBM dari Maumere karena ketiadaan mobil pengangkut BBM.
"Satu mobil tanki angkut dari Maumere setiap kali masuk itu bagi tiga, di SPBU 01 dan 01 serta kami di SPDN. Kita titip BBM di mereka dan kita hanya dapat 5 ton saja di sini," kata Alwan.
Terkait dugaan adanya pengecer yang mendagangkan BBM bersubdisi, Alwan tidak mengetahuinya. Setiap nelayan yang datang ke SPDN mengantongi rekomendasi dari pemerintah.
"Kalau mau tangkap mereka yang menyelewengkan itu di luar PPI, kalau kita di sini isi dan dasarnya dokumen rekomendasi yang mereka miliki," kata Alwan.
Alwan mengharapkan segera digelar rapat lintas stakeholder untuk mengurai segala persoalan yang ada.
Sementara soal jeriken BBM yang diangkut keluar dari PPI dan saat ini ditampung di PPI, Alwan mengaku bingung.
TNI (tentara nasional Indonesia) mencegah penyelewengan BBM di luar PPI dan tidak menimbulkan kesan penimbunan BBM, maka jerigen disimpan saja di PPI Larantuka menunggu kapal tiba.