Berita Nasional
Prabowo Curiga Ada Misteri Dalam Kasus Ratna Sarumpaet
Prabowo Curiga Ada Misteri Dalam Kasus Ratna Sarumpaet, Prabowo menganggap kasus itu masih menjadi misteri.
Polisi telah menetapkan Ratna Sarumpaet sebagai tersangka dugaan penyebaran berita bohong terkait penganiayaan.
Dia terancam sepuluh tahun penjara lantaran dijerat dengan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 28 jo Pasal 45 Undang-Undang ITE.
Siapa Penyebar Hoaks di Medsos
Siapa sebenarnya yang pertama kali menyebarkan kabar bohong atau hoaks di media sosial, Ratna Sarumpaet mengaku tidak tahu sama sekali.
Begitulah penuturan Ratna Sarumpaet melalui kuasa hukumnya.
Kuasa hukum ktivis Ratna Sarumpaet, Insank Nasruddin, menyebut kliennya tidak mengetahui pihak yang pertama kali menyebarkan hoaks soal penganiayaan terhadap dirinya di media sosial.
Ratna menyampaikan hal tersebut saat diperiksa penyidik Polda Metro Jaya pada Sabtu (6/10/2018) sore hingga tengah malam.
"(Diperiksa) terkait persoalan hoaks ya, mengapa bisa menjadi viral, apakah diketahui bahwa ini menjadi viral. Pada prinsipnya, Ibu RS ini tidak menghendaki untuk menjadi viral. Dia juga tidak mengetahui siapa yang viralkan ini," ujar Insank saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/10/2018).
Insank menyampaikan, Ratna memang sempat mengirimkan foto dirinya yang terlihat bengkak di wajah kepada beberapa orang. Namun, Ratna tidak bermaksud agar foto itu diviralkan.
"Foto itu dia sempat share ke orang lain, kepada karyawannya juga," kata dia.
Ratna, lanjut Insank, mengirimkan foto itu dan membuat skenario dikeroyok agar anak-anaknya tidak mengetahui kondisi sebenarnya soal operasi sedot lemak.
Ratna mengaku tidak tahu kebohongannya itu akan menjadi konsumsi publik.
"Dia buatlah skenario supaya anak-anak ataupun karyawannya mengetahui bahwa dia dua hari itu bukan di rumah sakit, tapi berada di Bandung. Kalaupun kenapa mukanya bisa sampai seperti itu, itu karena kejadian penganiayaan itu," tutur Insank.
Gerindra Laporkan Ratna
Sementara, Ketua Progres 98, Faizal Assegaf, membongkar kabar terbaru tentang perkembangan kasus Ratna Sarumpaet melalai laman twitter @faizalassegaf.
Dia menyebut bahwa Partai Gerindra saat ini sudah melaporkanRatna Sarumpaet
"Partai Gerindra resmi laporkan Ratna Sarumpaet ke Polisi. Lucu ya, jeruk makan jeruk donk!
Drama susulan, upaya cuci tangan & terkesan mau hilangkan jejak bhw RS bukan satu komplotan dgn mrk.
Kasihan, dedengkot emak2 jd korban permainan politisi bermental tuyul. *FA*," tulis Faizal Assegaf
Sebelumnya Faizal juga mengkritik mangkirnya Amien Rais, yang merupakan tokoh elit kubu Prabowo-Sandi, dari pemanggilan polisi terkait kesaksian kasus hoax Ratna Sarumpaet.
Bahkan dalam sindirannya tersebut, Faizal Assegaf menyebut nama dan membandingkannya dengan Ahok.
Sebelumnya, politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) itu akan dijadwalkan oleh polisi akan diperiksa oleh penyidik pada pekan depan.

Pengakuan Ratna Sarumpaet
Sebelumnya, pada Rabu sore, Ratna Sarumpaet mengakui bahwa dia tidak pernah dianiaya atau dikeroyok di kawasan Bandara Husein Sastranegara, Bandung pada 21 September 2018.
Ia membantah kabar serta pernyataan sejumlah tokoh yang menyebut Ratna dianiaya hingga wajahnya lebam.
"Jadi tidak ada penganiayaan, itu hanya cerita khayal entah diberikan oleh setan mana ke saya, dan berkembang seperti itu," ujar Ratna di kediamannya di kawasan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2018).
Ratna mengatakan, pada 21 September dia mendatangi salah satu rumah sakit bedah di Jakarta Pusat untuk operasi sedot lemak.
Atas perbuatannya, Ratna meminta maaf kepada Prabowo dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang juga telah membelanya dalam hal ini.
Ratna yang merupakan anggota Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandiaga Uno itu turut meminta maaf kepada tim pemenangan. Ia mengaku telah melukai hati tim dengan membuat kebohongan. (TRIBUN-MEDAN.COM)