Berita Kesehatan
Operasi Sedot Lemak Punya Manfaat Dan Risiko Paska Operasi, Apa Saja Itu?
Operasi sedot lemak punya manfaat sekaligus risiko yang bisa kita alami paska operasi, apa saja itu?
POS-KUPANG.COM - Operasi Sedot Lemak punya manfaat sekaligus risiko yang bisa kita alami paska operasi, apa saja itu?
Sedot lemak adalah bentuk operasi bedah kosmetik digunakan untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan. Operasi ini biasanya dilakukan pada daerah yang masih berlemak ketika telah melakukan diet dan olahraga namun tidak ampuh juga membakar lemak tersebut.
Pada wanita, daerah yang sering jadi target sedot lemak biasanya adalah di area paha, perut, dan pinggul dan wajah.
Baca: Ratna Sarumpaet Bilang Dirinya Bodoh Karena Berbohong Pada Anak Dan Publik
Kita sering mendengar wanita dewasa dari kalangan selebritas atau bahkan pejabat tinggi yang rela melakukan sedot lemak demi mendapatkan tampilan tubuh yang lebih ramping dan seksi.
Bahkan bebeapa hari lalu, Ratna Sarumpaet, aktifis perempuan yang juga tim suskes capres Prabowo-Sandi mengaku melakukan operasi sedot lemak di wajahnya, yang menuai 'kegaduhan'.
Memang, sedot lemak bisa menjadi cara instan untuk membuang tumpukan lemak pada tubuh sehingga tubuh pun bisa memiliki bentuk yang lebih baik dan kandungan lemak berbahaya dalam tubuh pun menghilang.
Sayangnya, sedot lemak tentu juga memiliki resiko tersendiri yang harus anda ketahui sebelum anda memutuskan untuk melakukannya.
Baca: Ternyata Hal Ini Yang Bikin Ratna Sarumpaet Mau Mengakui Kebohongannya, Mengharukan
* APA SAJA MANFAAT DAN RISIKO OPERASI SEDOT LEMAK?
1. Cara Kerja dan Keuntungan Sedot Lemak
Sedot lemak adalah sebuah proses operasi yang membuang berbagai macam tumpukan lemak dalam tubuh, khususnya pada area perut, paha, leher, pinggul, bokong, dan area lainnya.
Meskipun bisa membuat bobot tubuh berkurang drastis, sedot lemak justru dilakukan untuk membuang timbunan lemak yang membuat bentuk tubuh menjadi jelek dan membahayakan kesehatan.
Sedot lemak jelas berbeda dengan melakukan diet ketat dengan olahraga karena bisa dilakukan dengan cepat namun juga menyisakan lemak pada bagian tertentu pada tubuh demi faktor keseimbangan kadar lemak dalam tubuh.
2. Resiko dan Efek Negatif
Banyak sekali resiko yang didapatkan jika kita melakukan sedot lemak. Dikarenakan kita melakukan operasi, maka tubuh pun beresiko mendapatkan infeksi. Memang, saat dilakukan operasi, tubuh juga diberi antibiotik pencegah infeksi.
Hanya saja, jika luka bekas jahitan tidak dijaga kebersihannya, maka infeksi tentu bisa menyerang setiap saat. Organ tubuh juga beresiko mengalami robekan atau tertusuk selama proses sedot lemak.
Banyak orang yang mengalami luka robekan pada usus selama proses sedot lemak. Setelah lemak disedot, maka jaringan lemak pun cenderung lebih longgar dan membuat banyak sisa lemak memasuki pembuluh darah dan menyumbat pembuluh darah di sekitar paru-paru yang tentu bisa memicu masalah kesulitan pernafasan.
Disamping itu, area yang dioperasi juga cenderung mengalami perubahan sensitivitas dan bahkan pembengkakan pada beberapa bagian tubuh.
Dengan adanya berbagai efek samping dari sedot lemak, maka anda tentu harus matang-matang dalam memutuskan apakah anda ingin melakukan sedot lemak demi penampilan yang lebih baik atau tidak.
Pastikan bahwa mental anda benar-benar siap untuk melakukan sedot lemak dan masa pemulihan yang tentu membutuhkan beberapa waktu dan kesabaran hingga mendapatkan hasil yang diinginkan.
Baca: Dibohongi Ratna Sarumpeat, Prabowo Minta Maaf ke Publik
* Berikut komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi setelah operasi sedot lemak, seperti dilansir Mayoclinic, Senin (24/2/2014):
1. Penyimpangan kontur
Kulit Anda mungkin tampak bergelombang, berkerut, atau 'layu' karena pembuangan lemak tidak merata, elastisitas kulit buruk dan penyembuhan yang tidak biasa. Perubahan ini mungkin permanen. Kerusakan di bawah kulit dari tabung tipis (cannula) yang digunakan selama liposuction dapat membuat kulit berbintik secara permanen.
2. Akumulasi cairan
Kantong cairan sementara (seromas) dapat terbentuk di bawah kulit. Cairan ini mungkin perlu dikeluarkan dengan jarum.
3. Mati rasa
Anda mungkin merasa mati rasa sementara atau permanen di daerah yang dioperasi. Iritasi saraf juga mungkin terjadi.
4. Infeksi
Infeksi kulit bisa terjadi, meski hanya pada kasus-kasus tertentu. Infeksi kulit yang parah mungkin mengancam nyawa.
Baca: Video Mesum Mahasiswa UIN Beredar, Pihak Kampus Lakukan Hal Ini
5. Lubang internal
Meski jarang terjadi, kanulai yang menembus terlalu dalam bisa menusuk organ internal. Ini mungkin memerlukan pembedahan darurat.
6. Emboli lemak
Potongan lemak yang menempel dapat melepaskan diri dan terjebak dalam pembuluh darah, berkumpul di paru-paru atau melakukan perjalanan ke otak dan menyebabkan emboli. Emboli lemak merupakan keadaan darurat medis.
7. Masalah ginjal dan jantung
Pergeseran tingkat cairan seperti cairan yang disuntikkan dan disedot keluar dapat menyebabkan ginjal dan masalah jantung yang berpotensi mengancam nyawa.
Risiko-risiko komplikasi meningkat jika ahli bedah bekerja pada permukaan yang lebih besar dari tubuh Anda, atau melakukan beberapa prosedur selama operasi yang sama. Pertimbangkan efek samping ini dengan baik sebelum Anda memutuskan melakukan operasi sedot lemak.
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, 4 Oktober 2018, Leo Kesal, Cancer Beruntung, Pisces Sibuk
* Fakta sebelum dan sesudah melakukan sedot lemak.
1. Sedot lemak bukan untuk orang gendut obesitas
Sedot lemak atau liposuction adalah prosedur medis untuk menghilangkan lemak, tapi ini bukan bentuk pengobatan atau cara menurunkan berat badan bagi orang yang mengidap obesitas. Jika Anda ingin sedot lemak, baiknya Anda harus berada pada ukuran 30% lebih berat dari berat badan ideal tubuh Anda.
Operasi ini bertujuan menghilangkan timbunan lemak yang tidak bisa dibasmi dengan diet dan olahraga. Jenis lemak membandel tersebut, mungkin disebabkan oleh kotoran yang terbawa dari gaya hidup (makanan yang paling utama). Ketika Anda memutuskan untuk menghilangkan lemak dengan cara disedot, Anda harus dalam kondisi sehat dan bukan perokok.
2. Operasi sedot lemak dilakukan dokter kulit dan bedah plastik
Operasi sedot lemak paling sering dilakukan oleh ahli bedah plastik dan dan dokter kulit. Seorang dokter bedah plastik berperan pada bedah estetika dan rekonstruksi tubuh yang akan disedot lemaknya. Lalu, seorang dokter kulit berperan kepada pemulihan pada bentuk dan hasil kulit setelah operasi.
3. Cara kerja operasi sedot lemak
Saat melakukan operasi, dokter akan membuat sayatan kecil di kulit dan menyuntikkan anestesi berbasis mineral. Teknik operasi ini disebut teknik “tumescent” yang bekerja dengan mencegah kehilangan darah yang berlebihan tetapi menimbulkan bengkak dan memar pada area yang disedot lemaknya.
Setelah itu, dokter akan memasukkan tabung kosong yang disebut cannula ke sayatan kecil tadi, berguna menghancurkan timbunan lemak yang mengeras dan mengisap lemak pada bagian tubuh tertentu. Lemak yang disedot akan ditampung dalam wadah tabung dengan hasil berwarna kuning kecoklatan.
Baca: Pisces, Libra, Scorpio Dan 3 Zodiak Ini Paling Lama Menentukan Orang Yang Akan Menjadi Pasangannya
4. Teknologi laser dan ultrasonik sebagai cara terbaru
Teknik terbaru untuk sedot lemak saat ini umumnya menggunakan tenik laser dan sinar ultrasonik. Kedua teknik ini dapat mencairkan lemak dan membuatnya lebih mudah untuk diserap atau dihilangkan. Teknik ini juga dapat mengurangi memar dan bengkak dan mempercepat pemulihan pasca operasi penghilangan lemak.
5. Perlu beberapa bulan untuk melihat hasilnya
Sebelum dan sesudah operasi sedot lemak, Anda tidak langsung menghasilkan perubahaan yang fantastis. Anda perlu memakai perban elastis atau pakaian khusus yang melapisi ketat seluruh badan setelah operasi untuk mengurangi pembengkakan yang terjadi selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.
Anda perlu diet ketat untuk melihat hasil akhir yang maksimal selama beberapa bulan. Jika berat badan Anda bertambah setelah operasi, lemak berpotensi besar dapat muncul di tempat-tempat baru dan tak terduga.
6. Risiko sedot lemak
Sedot lemak intinya masih tetap dilakukan dengan prosedur operasi, yang pasti akan menimbulkan dampak jangka pendek maupun panjang pada kesehatan tubuh Anda. Tanyakan kepada dokter Anda untuk menjelaskan semua potensi risiko dan komplikasi yang dapat terjadi.
Risiko terbesar yang bisa terjadi adalah pembekuan darah atau gumpalan lemak yang bergerak melalui aliran darah menuju paru-paru atau otak. Risiko yang lebih umum biasanya, adanya pendarahan, infeksi, memar, perubahan warna kulit, dan mati rasa pada bagian yang disedot lemaknya.
Baca: Zodiak Paling Setia Dan Zodiak Yang Doyan Selingkuh, Lihat Kamu dan Pasangan Di Urutan Mana
7. Biaya sedot lemak
Sebelum Anda memutuskan untuk melakukan sedot lemak, baiknya cari tahu berapa banyak biaya yang akan dikeluarkan. Umumnya di Jakarta, prosedur sedot lemak berkisar dengan harga 80 juta rupiah lebih, namun masih jarang asuransi kesehatan yang meng-cover risiko dari prosedur sedot lemak.
Kebanyakan ahli bedah plastik akan mengatur dan mengalokasikan pembayaran operasi tersebut, tetapi Anda masih akan membayar untuk anestesi, rawat inap, obat-obatan, dan risiko komplikasi yang mungkin terjadi.
8. Lemak yang disedot bisa menjadi alat untuk ketahanan tubuh ke depannya
Ternyata sel-sel lemak yang dibuang dapat menjadi berharga di masa depan. Itu karena sel-sel lemak yang diperoleh dari sedot lemak merupakan sumber yang sangat baik dari sel induk lemak yang diserap (lemak baik).
Jenis sel induk lemak tersebut berfungsi untuk menghasilkan tulang, tulang rawan, otot, dan jaringan lain pada tubuh. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa sel-sel induk dari lemak dapat membantu orang dengan penyakit jantung, diabetes, dan penyakit saraf. (*)