Berita Tsunami Palu

Akibat Gempa dan Tsunami Palu, Banyak Mayat Mengambang di Laut dan Bergelimpangan di Pantai

Akibat Gempa dan Tsunami Palu, Banyak Mayat Mengambang di Laut dan Berserakan di Pantai

Editor: Bebet I Hidayat
Group WA Bugis-Palu-Donggala
Akibat Gempa dan Tsunami Palu, Banyak Mayat Mengambang di Laut dan Bergelimpangan di Pantai 

Akibat Gempa dan Tsunami Palu, Banyak Mayat Mengambang di Laut dan Bergelimpangan di Pantai

KUPANG.COM - Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 (sebelumnya disebutkan 7,7) mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018)sore, dan menyebabkan terjadinya tsunami.

Menurut BMKG, tsunami itu terjadi setidaknya di tiga wilayah, yaitu Palu, Donggala, dan Mamuju.

Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, meningkat menjadi 384 orang.

Selain ratusan korban meninggal, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat 29 orang hilang dan 540 luka berat.

Dilansir Serambinews.com dari Kompas.com, saksi mata melihat banyak jenazah berada diantara puing-puing bangunan di Pantai Talise, Kota Palu.

Beberapa fakta di bawah ini merangkum tragedi kemanusiaan gempa di Donggala dan gempa beserta tsunami di Palu.

BNPB Sebut Korban Tewas akibat Gempa dan Tsunami di Palu 384 Orang

Foto-Foto Gempa dan Tsunami Palu, Kapal Sabuk Nusantara 39 Terhempas hingga di Atas Pelabuhan

Jembatan Kuning Palu Hancur Diterpa Gempa, Rumah Warga di Bawahnya Ludes Terbawa Tsunami Palu

1. Karakter gempa Donggala menurut BMKG

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saat jumpa pers di kantor BMKG Yogyakarta, Jumat (28/09/2018) malam.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saat jumpa pers di kantor BMKG Yogyakarta, Jumat (28/09/2018) malam. (KOMPAS.COM/WIJAYA KUSUMA)

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, mengatakan, karakter gempa di Donggala berbeda dengan gempa yang terjadi di Lombok, NTB.

Gempa di Donggala disebabkan pergeseran patahan atau sesar Palu-Koro, sedangkan di Lombok dipicu kenaikan patahan Flores.

"Selama ini tidak ada gempa mencapai 7,4 SR di daerah itu. Kondisi itu justru menyebabkan adanya pengumpulan energi yang bisa memicu gempa lebih besar seperti yang telah terjadi hari ini," katanya Jumat malam (28/9/2018).

Sementara itu, dari hasil pantauan BMKG hingga pukul 20.00 WIB kemarin, telah terjadi 22 kali gempa susulan yang tercatat dengan magnitude terbesar M 6,3 dan terkecil M 2,9.

Hingga Sabtu (29/9/2018) pagi, sudah terjadi 91 gempa susulan pasca-gempa bermagnitudo 7,4 pada Jumat (28/9/2018).

2. Saksi mata melihat mayat berserakan di pantai

Gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah. Kejadian ini disertai tsunami hingga Palu, menyebabkan banyak bangunan rusak dan komunikasi terputus. Jumlah korban masih terus didata.

Nining (32), salah satu pengungsi dari Kelurahan Lolu Utara, mengatakan, telah melihat banyak mayat di pantai serta sebagian mengambang di laut, pada Sabtu pagi (29/9/2018).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved