Berita Nasional
Suporter The Jak Meninggal Dikeroyok, Sempat Minta Tolong Penjual Bakso, Polisi Amankan 10 Bobotoh
Suporter The Jak Meninggal Dikeroyok, Sempat Minta Tolong Penjual Bakso, Polisi Amankan 10 Bobotoh.
Berdasarkan rilis yang diterima Tribun Jabar, insiden meninggalnya suporter pada duel sengit Persib Bandung vs Persija Jakarta ini sudah beberapa kali terjadi.
Meninggalnya Haringga Sirilla ini bukan hal baru, kasus serupa pun sempat beberapa kali terjadi.
Kasus pertama menimpa Rangga Cipta Nugraha (22), suporter Persib Bandung yang meninggal karena terkena tusukan senjata tajam.
Selain itu, ada pula Lazuardi (29) dan Dani Maulana (17) yang juga dikeroyok masa.
Insiden itu terjadi saat laga Persib Bandung vs Persija Jakarta, pada 27 Mei 2012.
Kemudian, menelan nyawa suporter Persija Jakarta, Gilang (24).
Ia jatuh dari kendaraan dalam perjalanan pulang setelah menontong laga panas Persib Bandung vs Persija Jakarta, pada 11 Juni 2016, di Solo.
Pada momen laga yang sama, supoter Persija Jakarta, Harun Al Rasyid Lestahulu (30) pun menjadi korban pengeroyokan saat hendak pulang setelah menonton pertandingan.
Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali menegaskan, kejadian tersebut merupakan hal serius yang harus diperhatikan.
"Tak pernah ada penyelesaian baik secara hukum sepakbola maupun hukum kriminalitas secara tuntas. Akhirnya, dianggap "membunuh" menjadi hal biasa di sepakbola infonesia. Karena tidak ada antisipasi dan penanganan kasus secara serius dan tuntas," kata Akmal Marhali.
Ia mengatakan pemerintah dan PSSI harus tegas dalam memberikan sanksi terhadap aktivitas sepakbola yang bisa menelan nyawa.
10 Suporter Persib Diamankan
Lima orang pria berkostum ciri khas suporter Persib Bandung digelandang ke Mapolrestabes Bandung, Minggu (23/9) malam.
Pantauan Tribun, satu diantara mereka tangannya diikat.
"Mereka yang terlibat aksi pengeroyokan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) tadi," ujar Wakasatreskrim Kompol Supadma di Gedung Reskrim Polrestabes Bandung.
Pantauan Tribun, mereka didata oleh anggota polisi satu persatu.
Identitas mereka di antaranya bernama Aditya (19), Satria (18), Satria (17), Goni Abdurahman (20) satu orang lagi belum teridentifikasi namanya.
Selain mereka, tampak lima orang lain ditempatkan terpisah.
"Mereka saksi," ujar seorang anggota. (*)