Berita Kota Kupang

Sosialiasi Perlindungan Perempuan dan Anak Harus Ditingkatkan

Sosialisasi tentang perlindungan perempuan dan anak perlu serta harus ditingkatkan.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/GORDI DONOFAN
Suasana kegiatan sosialiasi dan pembentukan KP2AC di Aula Kantor Camat Aesesa Kabupaten Nagekeo, Jumat (21/9/2018). 

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Sosialisasi tentang perlindungan perempuan dan anak perlu serta harus ditingkatkan.

Sehingga bisa menjangkau dan memberikan pemahaman kepada masyarakat menyangkut perlindungan terhadap hak-hak perempuan dan anak.

"Kedepan kita terus-menerus untuk sosialisasi. Dengan membentuk KP2AC ini kita bisa menjaring sehingga membuat jejaring yang lebih luas dan banyak yang paham tentang perlindungan terhadap perempuan dan anak," ungkap Camat Aesesa, Pius Dhari, saat memberikan arahan pada sosialisasi dan pembentukan KP2AC di Aula Kantor Camat, Jumat (21/9/2018).

Ia mengharapkan kepada orangtua agar memberikan pemahaman kepada anak-anak soal penggunaan alat teknologi komunikasi.

"Beri arahan dan ingatkan anak-anak kita. Jangan dibiarkan begitu saja. Tanya dia jam berapa dia pulang, pergi dengan siapa, harus diberi pemahaman yang baik kepada anak-anak kita," ujar Pius Dhari.

Ia menjelaskan peran semua pihak untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Tokoh adat, tokoh masyarakat, sekolah, guru, tokoh agama, bersama untuk tekan persoalan ini dengan peran kita masing-masing," papar Pius Dhari.

Ia mengatakan pendidikan keluarga menjadi penting. Keluarga menjadi sentral dimana anak-anak dilahir dan dibesarkan menjadi seorang manusia dewasa.

Didalam keluarga anak-anak dilatih dan didik menjadi pribadi yang bisa membanggakan keluarga.

"Peran orangtua sangat penting mengajarkan anak-anak hal yang baik. Selalu ingatkan anak-anak. Jangan dengan kekerasan tapi dengan cara yang humanis," papar Pius Dhari.

Tingkat Kekerasan Tinggi Di Nagekeo

Anggota Divisi Pendampingan P2TP2A Nagekeo, Jane Sekke Wea, mengatakan, tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak di Nagekeo ini sangat tinggi dan bervariasi.

Tahun 2018 sejak Januari hingga September sudah 15 kasus. Rata-rata kasus pemerkosaan yang paling banyak. Dan di Kecamatan Aesesa paling banyak.

Tahun 2017 itu ada 24 kasus. Kasus-kasus itu bervariasi diantaranya kasus kekerasan fisik, psikis, kekerasan seksual, penelantaran dan trafficking.

Ia mengaku Di Kecamatan Aesesa banyak kasus tapi penyelesaian sangat lamban. Karena anggota P2TP2A terbatas dan tidak cukup untuk menjangkau semua kasus. Meskipun begitu P2TP2A tetap untuk menyelesaikan itu.

"Ketika ada kasus yang mau didampingi oleh P2TP2A Nagekeo ada banyak yang tolak. Ketika kami datang mereka bilang, ini anak saya kenapa kalian yang repot. Ini juga menjadi perhatian bagi kita," ujar Jane.

Ia juga mengatakan banyak kasus yang korbannya banyak lupa waktu kejadian dan tidak ada yang melaporkan kasus yang dialami.
Sehingga dengan adanya KP2AC di Kecamatan Aesesa bisa melakukan advokasi bersama.

"Banyak kendala yang dihadapi, kami dipersulit oleh orangtua (korban kekerasan). Itu karena memang tidak peduli, tidak pernah bersyukur, terus kita dibilang tidak mau bertanggungjawab untuk mengurus. Itu kendala yang dihadapi. Sebenarnya bisa diadvokasi. Tapi karena orangtua tidak terbuka tim juga dipersulit, ini menjadi perhatian kita," ujar Jane.

Ia mengaku ada banyak kasus yang tidak ekspos karena tidak dilaporkan. Bahkan terkesan ditutup-tutupi oleh orang-orang yang paham tentang perlindungan terhadap perempuan dan anak.

"Kasus di Nangaroro itu ada yang tau tapi tidak mau dilapor. Padahal orang dewasa itu tahu. Itu bisa jadi pelaku juga karena menutupi informasi. Bahkan kami disebut sebagai pencari masalah, padahal sudah ada masalah yang mau kita advokasi," papar Jane.

Siswi SMP Santres Mbay, Nesto Dhae (12) mengaku senang bisa ikut dalam sosialisasi tersebut.

Ia mengaku banyak mendapatkan ilmu terkait perlidungan perempuan dan anak.

"Saya baru tau tentang upaya perlindungan perempuan dan anak. Ini ilmu baru bagi saya," ujar Nesto.(*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved