Berita Kriminal

Pemuda 19 Tahun Ini Gantung Diri Usai Lihat Pacarnya Diperkosa di Depannya

Pemuda 19 Tahun Gantung Diri Usai Lihat Pacarnya Diperkosa di Depannya, ia merasa bersalah karena tak bisa melindungi pacarnya.

Editor: Bebet I Hidayat
AFP vis Kompas.com
Peserta demonstrasi berkumpul di monumen Gerbang India pada Kamis (12/4/2018) malam dan menyalakan lilis sebagai protes terhadap kasus pemerkosaan dan pembunuhan seorang gadis berusia 8 tahun oleh sekelompok pria. 

POS-KUPANG.COM - Pemuda 19 Tahun Gantung Diri Usai Lihat Pacarnya Diperkosa di Depannya.

Seorang remaja pria berusia 19 tahun di Korba, India, gantung diri setelah menyaksikan pacarnya diperkosa di depannya.

Diberitakan Daily Mirror, Jumat (14/9/2018), Sawan Sai, nama remaja itu, bertemu dengan pacarnya dari pasar setempat pada 1 September lalu.

Keduanya berjalan di kawasan sekolah Bhelwa Tikra ketika dua orang pelaku yang dilaporkan berusia 22 tahun mencegat mereka.

Salah satu pelaku merampas ponsel pacar Sawan yang berusia 18 tahun, dan mulai mengancamnya.

Kemudian keduanya mulai menghajar Sawan.

Melahirkan di Kloset, Wanita Muda Bunuh Bayinya Lalu Isi di Tas dan Dibawa ke Tempat Kerja

Antisipasi Kejahatan Malam di Maumere, Okto Desak Pemerintah Perbaiki Lampu Jalan

Ramalan Zodiak Malam ini Sabtu 15 September-Leo Tidak Ada Terimakasih Atas Arogansi Anda

Ketika Sawan tergeletak bersimbah darah, pacarnya melarikan diri menuju ke kampung terdekat untuk meminta pertolongan.

Namun, pelaku yang mengendarai motor berhasil menyusulnya, dan menyeretnya ke tempat di mana Sawan bisa melihatnya.

Setelah itu Sawan dipaksa menyaksaikan ketika pacarnya diperkosa dua pelaku tersebut.

Setelah melakukan aksinya, keduanya melarikan diri.

Keduanya kembali ke rumah, dan tidak melaporkan penyerangan tersebut kepada polisi.

Keesokan harinya, Sawan ditemukan gantung diri oleh keluarganya.

Media lokal India memberitakan, Sawan bunuh diri setelah diduga dihinggapi rasa trauma dan perasaan bersalah karena tak bisa menyelamatkan pacarnya.

Kabar kematian Sawan sampai kepada pacar Sawan, yang langsung mendatangi Kepolisian Katghora Rabu (12/9/2018) untuk melaporkan insiden yang menimpa mereka berdua.

NewsBytes melaporkan, dalam surat yang ditemukan di dekat jenazah Sawan, terdapat tulisan si pelaku sempat memberi tahu soal perkosaan itu ke warga sekitar.

Salah satu polisi Sandeep Mittal menuturkan, kedua tersangka telah ditangkap Kamis (13/9/2018).

"Saat ini penyelidikan masih berlanjut," ujar Mittal.

Para anggota legislatif di India telah berjanji bakal melindungi para perempuan dari kekerasan seksual dengan meningkatkan hukuman bagi pelaku.

Kementerian Pembangunan Anak dan Perempuan telah menyatakan bahwa mereka telah mengajukan usulan hukuman mati bagi pelaku.

Para demonstran membawa spanduk berisi tuntutan kepada pemerintah untuk menghentikan semakin tingginya angka perkosaan di India.
Para demonstran membawa spanduk berisi tuntutan kepada pemerintah untuk menghentikan semakin tingginya angka perkosaan di India. (AFP via Daily Mirror)

Usai Diperkosa Mahasiswi Ini di Tinggal di Halte

Seorang mahasiswi berusia 19 tahun yang pernah mendapatkan penghargaan karena mendapat nilai tertinggi dalam ujian negara menjadi korban penculikan dan perkosaan.

Mahasiswi ini diculik pada Rabu (12/9/2018) oleh sekelompok pria di negara bagian Haryana, India.

Setelah diperkosa hingga tak sadarkan diri, gadis ini kemudian ditinggalkan di sebuah halte bus.

Mahasiswi itu sedang dalam perjalanan menuju ke sebuah pusat pelatihan di dekat desanya ketika tiga pria bermobil mendekatinya.

Ketiga pria itu kemudian menculik gadis itu dan membawanya ke sebuah ladang tempat dia kemudian diperkosa.

Ternyata, di ladang itu beberapa pria lain sudah menunggu dan secara bergantian mereka memperkosa mahasiswi itu.

Polisi mengatakan, para pelaku perkosaan itu adalah para pria yang berasal dari desa yang sama dengan sang korban.

Perwira polisi setempat AS Chawla mengatakan, mahasiswi itu sudah menjalani pemeriksaan medis terkait kasus ini.

"Kami tengah berupaya menangkap tiga pelaku. Mereka meninggalkan korban di halte bus dan menelepon orangtua korban untuk memberitahu lokasi korban," kata Chawla.

Orangtua korban mengklaim, pada awalnya polisi tak mau menerima pengaduan mereka dan sudah pergi ke beberapa kantor polisi untuk melapor sesudah tersangka mengancam mereka.

"Putri saya mendapatkan penghargaan dari (perdana menteri) Modi setelah mendapatkan nilai ujian nasional tertinggi," ujar ibu korban kepada kantor berita ANI.

"Tapi apa yang terjadi? Saya hanya ingin keadilan. Polisi belum mengambil tindakan apapun," tambah perempuan itu.

Keluhan orangtua korban ini sampai ke telinga Menteri Utama Haryana ML Khattar yang menjanjikan keadilan bagi keluarga korban.

"Mereka yang bersalah akan mendapat ganjaran. Hukum akan menemukan jalannya," ujar Khattar.

5 Drama Korea yang Buat Kamu Termehek-mehek, Tonton Yuk

Dibakar Hidup-hidup

Seorang gadis 16 tahun diperkosa dan dibakar hidup-hidup.

Insiden mengerikan ini terjadi di distrik Sagar, negara bagian Madhya Pradesh.

Remaja perempuan itu meninggal dunia akibat luka bakar yang terlalu parah.

Nasib buruk remaja itu terjadi setelah pelaku pemerkosaan, pria berusia 26 tahun, mengaku ketika korban mengancam akan mengadukan kejadian tersebut kepada keluarganya.

"Kami sudah menangkap dua tersangka. Satu dari mereka adalah sepupu korban yang menginformasikan kepada tersangka bahwa korban tengah sendirian di rumah," kata kepala kepolisian distrik Sagar, Satyendra Kumar Shukla.

"Tersangka adalah pria beristri yang sudah memiliki seorang anak," tambah Kumar kepada AFP.

Dua peristiwa serupa terjadi sepekan sebelumnya di negara bagian Jharkhand.

Satu korban meninggal dunia dan satu lainnya kini dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Dalam kasus di Jharkhand ini, polisi menangkap 14 orang pria yang dituduh memperkosa dan membakar hidup-hidup seorang remaja perempuan berusia 16 tahun hingga tewas.

7 Destinasi Wisata di Pulau Sumba yang Wajib Kamu Kunjungi, Uniknya Pantai Mbawana 

Remaja itu diculik para pria tersebut dari kediamannya saat keluarga korban sedang menghadiri sebuah pesta pernikahan.

Beberapa hari kemudian, seorang gadis berusia 17 tahun diperkosa dan dibakar hidup-hidup dan kini dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Pemerintah India kini menghadapi tekanan baru untuk bertindak mengatasi kasus-kasus serangan seksual, terutama pasca- perkosaan dan pembunuhan anak perempuan berusia delapan tahun di Jammu dan Kashmir.

Kasus ini adalah yang paling menonjol setelah kasus pemerkosaan dan pembunuhan seorang mahasiswi di dalam sebuah bus di New Delhi pada 2012.

Sementara itu di Distrik Nagaon, seorang gadis berusia 12 tahun dilaporkan tewas dikarenakan menderita luka bakar.

Dilaporkan Hindustan Times, gadis tersebut menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan tiga remaja.

Kepala Polisi Nagaon Shankar Raimedhi mengatakan, gadis itu diperkosa beramai-ramai, sebelum dibakar hidup-hidup.

Raimedhi menjelaskan, awalnya gadis yang tidak disebutkan identitasnya tersebut sedang berada di rumahnya di desa Lalungaon.

Tiba-tiba, tiga pelaku masuk ke rumahnya, memperkosa gadis itu, dan kemudian menyiramkan minyak tanah serta membakarnya.

Gadis malang itu lantas dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Guwahati. Namun, dokter menyatakan dia meninggal dunia.

Raimedhi melanjutkan, polisi telah menangkap dua pelaku, di mana mereka merupakan teman sekolah korban di Kelas 5.

Kini, polisi tengah memburu pelaku ketiga, Zakir Hussain, yang tengah buron. "Kami sudah memeriksa delapan tempat. Tidak ada tanda-tanda keberadaannya. (kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved