Berita Viral

Melahirkan di Kloset, Wanita Muda Bunuh Bayinya Lalu Isi di Tas dan Dibawa ke Tempat Kerja

Melahirkan di Kloset, Wanita Muda Bunuh Bayinya Lalu Isi di Tas dan Dibawa ke Tempat Kerja

Editor: Fredrikus Royanto Bau
KOMPAS.COM
Ilustrasi bayi 

POS-KUPANG.COM - Melahirkan di Kloset, Wanita Muda Bunuh Bayinya Lalu Isi di Tas dan Dibawa ke Tempat Kerja.

Hanya dalam waktu sehari, Polsek Denpasar Barat berhasil membuka tabir pelaku pembunuhan bayi perempuan yang dikubur di BTN Gunung Sari Tahap IV, Jalan Tukad Buana, Banjar Gunung Sari, Desa Padangsambian Kaja, Denpasar, Kamis (13/9/2018) pagi.
Pelaku penghilang nyawa bayi tersebut tidak lain ialah ibu kandungnya sendiri, TAS (19), yang dengan tega menghabisi nyawa anaknya dengan dalih malu dan takut karena hamil di luar nikah.

Sesosok mayat bayi tersebut dikubur dengan kedalaman kurang lebih 30 cm.

Baru Lulus SMK, Wanita Ini Bunuh Bayi yang Baru Lahir Lalu Dibawa ke Tempat Kerja
Pelaku TAS (19) yang membunuh dan mengubur bayinya diamankan Polsek Denpasar Barat, Jumat (14/9/2018). (TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA)
Kondisi mayat terbungkus menggunakan baju warna abu-abu dan kain warna ungu beserta ari-ari yang terbungkus tas plastik warna hitam.
 

Dalam konferensi pers, Jumat (14/9/2018) sore, Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Adnan Pandibu, menjelaskan setelah melakukan interogasi lebih dalam diketahui pelaku mengaku hamil sejak Desember 2017.

Saat itu TAS masih bersekolah.

Baca: Kades Torong Koe Bangun Lapangan Sepakbola Bagi Warganya

Baca: Maison Du Monde Perancis Utus 10 Orang Pencinta Lingkungan Kunjungi Kurubhoko

Baca: Korban Kebakaran di Waikabubak Terima Bantuan Seng dan Semen

"Hamil dari hasil hubungan intim bersama pacarnya sejak masih duduk di bangku SMK. Dan kehamilan itu disembunyikan dari orang tuanya. Orang tuanya pernah mengatakan dirinya seperti orang hamil tetapi dia berkata dirinya mengalami kegemukan. Begitu pula oleh bapak pelaku," urai Adnan.

Pada Minggu (9/9/2018) lalu, pelaku yang belum lama ini tamat dari bangku SMK, mengalami sakit perut.

Wanita berusia 19 tahun ini pun tidak pergi bekerja pada Senin (10/9/2018).

"Dia sempat meminta obat kepada ibunya karena merasa sakit perut. Tapi setelah dikasih, pelaku tidak meminumnya. Hari Senin, pelaku dengan alasan sakit perut tidak bekerja bersama ibunya yang kebetulan tempat kerjanya sama," ujarnya.

Pada malam itulah, ungkap Adnan, terjadinya penghilangan nyawa bayi oleh ibunya.

Pelaku menyekap bayinya hingga kehabisan napas dan meninggal dunia.

"Sekitar pukul 17.00 Wita dia kembali merasa mules dan juga sudah minum obat yang diberikan oleh ibunya. Pelaku kemudian masuk ke kamar mandi yang memiliki posisi toilet jongkok itu. Di dalam kamar mandi, ia pun berusaha mengeluarkan isi perut," kata Adnan.

Baca: Korban Kebakaran di Waikabubak Terima Bantuan Seng dan Semen

Baca: Ramalan Zodiak Malam ini Sabtu 15 September-Leo Tidak Ada Terimakasih Atas Arogansi Anda

Baca: Jalan Ampera di Kelurahan Matawai Sumba Timur Mulai Rusak, Warga Minta Pemerintah Perhatikan

"Selama kurang lebih dua jam di dalam WC dia sempat ditanyain sama bapaknya, namun dibilang lagi sakit perut. Dengan aksinya itu, berawal dari pecah ketuban, dan keluarlah anaknya itu. Pelaku kemudian langsung menyekap mulut anaknya hingga tak bernyawa kira-kira tiga menit," ungkapnya merincikan.

Untuk menghilangkan suara bayinya yang baru lahir itu, tersangka menutupinya dengan suara keras keran air dalam kamar mandi sehingga tak kedengaran oleh orang tuanya.

"Dia buka kran airnya sehingga suaranya keras dan menenggelamkan suara bayinya. Saat itu sekitar pukul 20.00-22.00 Wita, Senin, 10 September 2018. Di situlah saat-saat ia menghabisi nyawa anaknya yang lahir di atas kloset," ujarnya.

"Setelah tak bergerak lagi, anak itu kemudian dimandikan dan dibungkus dengan baju dan kain, kemudian disimpan di dalam tas dan ditaruh di atas sofa dalam kamar hingga keesokan harinya," kata Kapolsek mengisahkan.

Selanjutnya, pada Selasa (11/9/2018), pelaku kembali bekerja seperti biasa.

Karena bingung, tas yang berisi mayat bayinya itu dibawa juga ke tempat kerjanya.

"Ia kembali bekerja seperti biasa bersama ibunya. Saat itu ibunya bekerja setengah hari, sehingga sore hari dijemput oleh bapaknya. Sementara pelaku bekerja sampai malam. Tasnya tadi disimpan di kursi di belakang warung tempatnya bekerja di daerah Kuta," jelas dia.

"Usai bekerja diambil kembali tasnya dan disimpan di atas motor, di bawah kakinya dan tiba di rumahnya sekitar pukul 21.00 Wita. Jadi mayat bayinya itu sempat dibawa ke mana-mana," paparnya.

Tiba di rumah, pelaku mencari cetok dan menggali lubang sedalam 30 cm untuk mengubur mayat bayinya.

Ia mengubur di depan rumahnya dan ditutupi bumbungan genteng.

Kamis (13/9/2018) pagi, ibu pelaku mencium bau khas dan melihat kain yang terbuka sedikit dikerubuti lalat.

Saat diperhatikan, saksi melihat pantat bayi.

Namun ia tidak berani membuka, kemudian memanggil suaminya, YS, untuk memberitahu hal tersebut.

Bersama warga dan aparat desa setempat, kain itu dibuka dan ternyata isinya jenazah orok.

Warga pun melaporkannya ke polisi.

Ibu pelaku langsung curiga dengan kain ungu dan baju yang dipakai membungkus mayat bayi itu, yang merupakan baju milik anaknya.

"Dari situ saksi bertanya dan anaknya pun akhirnya mengakui itu bayinya yang dilahirkan dua hari sebelumnya," kata Adnan.

Polisi langsung mengamankan TAS.

Pelaku disangkakan pasal 341 KUHP 36 yang menjelaskan seorang ibu yang dengan sengaja menghilangkan nyawa anaknya ketika akan dilahirkan atau beberapa saat setelah dilahirkan dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

Barang bukti yang diamankan polisi yakni 1 buah tas warna biru, 1 buah handuk warna biru ada bercak darah, dan 1 buah cetok.

Adapun pacar pelaku dengan inisial (R), yang ditemani berhubungan intim, dijadikan saksi oleh kepolisian karena tidak terkait dalam kasus pembunuhan tersebut.

Bayi Membusuk

Sementara itu dari hasil autopsi forensik di RSUP Sanglah, belum bisa memastikan penyebab kematian bayi malang tersebut.

Apalagi mengidentifikasi tanda luka pembekapan pada mulut yang tidak begitu jelas terlihat.

Kepala Bagian/SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, menjelaskan kondisi jenazah bayi seberat 3,1 kilogram ini sudah mengalami pembusukan tingkat lanjut.

Diperkirakan waktu kematian bayi terjadi sejak 3-4 hari sebelum diperiksa.

Diterangkan Alit, kondisi bayi hingga organ dalamnya ini sudah membusuk sehingga penyebab kematian dan dilahirkan hidup masih belum bisa ditentukan.

"Secara medis bercak yang dicurigai luka pembekapan itu musti dikonfirmasi terlebih dahulu lewat data penunjang yang diperoleh dari pemeriksaan tingkat jaringan (patologi anatomi)," terang dia saat dikonfirmasi Tribun Bali, Jumat (14/9/2018).

Dalam proses ini (patologi anatomi), nantinya akan melalui berbagai proses medis melalui pemeriksaan kasar, mikroskopik, dan molekuler atas organ, jaringan, dan sel.

Pihaknya akan mengambil sampel jaringan dari seluruh organ tubuh dan bagian tubuh yang meragukan dilihat dengan mata telanjang (gross apearance).

"Prosesnya makan waktu lama karena melalui berbagai tahap pemeriksaan jaringan. Perlu waktu lama sekitar 1 bulan hasilnya baru keluar. Ini sudah mulai kami kerjakan," terangnya.

Pihaknya juga tidak menemukan adanya tanda-tanda perawatan pada bayi umur 10 bulan kandungan itu.

Artinya, ari-ari diketahui sudah putus dari tali pusat.

"Jika dilihat dari kondisinya, ari-ari terpotong tidak rata dan dari lokasinya bukan (dipotong) oleh tenaga medis," jelasnya.

Untuk lebih lengkapnya, ia menyerahkan sepenuhnya hasil autopsi sementara terhadap pihak berwajib. (tribunbogor.com)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Baru Lulus SMK, Wanita Ini Bunuh Bayi yang Baru Lahir Lalu Dibawa ke Tempat Kerja, http://bogor.tribunnews.com/2018/09/15/baru-lulus-smk-wanita-ini-bunuh-bayi-yang-baru-lahir-lalu-dibawa-ke-tempat-kerja?

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved