Berita Kota Kupang
Penguburan Imigran Meninggal di Kupang, Rudenim Menunggu Keluarga dari Afghanistan
Kepastian penguburan imigran Murtaza Mohzini (19) yang meninggal di RS Siloam Kupang, Kamis (23/8/2018) siang akibat kecelakaan lalulintas
Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kepastian penguburan imigran Murtaza Mohzini (19) yang meninggal di RS Siloam Kupang, Kamis (23/8/2018) siang akibat kecelakaan lalulintas Selasa dini hari masih menunggu keluarga dari Afghanistan.
Hal ini diungkapkan Kepala Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Kupang, Albert Fenat ketika dihubungi oleh POS-KUPANG.COM, Kamis petang.
Albert menyebut, kepastian pelaksanaan penguburan korban kecelakaan ini akan menunggu pihak keluarga yang dikabarkan akan datang dari Afghanistan ke Kupang.
Baca: Ini Langkah yang Diambil Pemkab Flotim Menjaga Kestabilan Harga Mente
Pihak keluarga, lanjut Albert, telah menginformasikan bahwa mereka akan datang dan menjemput mayat Murtaza untuk dimakamkan dengan cara keluarga di Afghanistan, negara asalnya.
Namun, Albert juga menjelaskan jika pihak the Inrernational Organization of Migration (IOM) Kupang telah memberi tenggat waktu dua hari untuk kepastian itu.
Karena IOM hanya dapat menanggung biaya pemulasaran dan penitipan jenazah di Freezer kamar jenazah RS Siloam selama dua hari.
"Dari IOM hanya memberi waktu dua hari karena mereka hanya menanggung biaya penitipan jenazah di freezer Kamar Jenazah selama dua hari. Seluruh biaya perawatan ditanggung oleh mereka (IOM), karena posisi kita (Rudenim) hanya sebagai pengawas saja," katanya.
Jika sampai dengan dua hari dan pihak keluarga tidak datang ataupun tidak mengirimkan biaya, maka kesepakatannya akan dilaksanakan penguburan di Kupang.
"Jadi kesepakatannya, kita tunggu dua hari. Kalau tidak ada, kita akan kuburkan di Kupang. Tapi untuk tempatnya kita akan koordinasikan kemudian," tambahnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun POS- KUPANG.COM dari beberapa imigran asal Afghanistan di Hotel Ina Boy, lamanya perjalanan Afghanistan ke Kupang bisa mencapai lima hari karena transtit dilakukan di UAE dan Malaysia.
Murtaza Mohzini yang saat ini dibaringkan di Freezer Kamar Jenazah RS Siloam meniggal dunia pada Kamis (23/8/2018) sekitar pukul 14.00 Wita setelah dirawat tiga hari akobat kecelakaan yang ia alami bersama seorang rekan imigran Abas Haidari (29) pada Selasa (21/8/2018) subuh di Depan Kantor Kehutanan Kota Kupang Jalan Frans Seda Kupang, NTT.
Saat itu sepeda motor Yamaha Fino yang dikendarai oleh Abas hilang kendali dan jatuh di sisi kiri jalan negara itu. Akibatnya, Abas mengalami luka robek pada dahi, mulut dan kepala, sedangkan Murtaza mengalami luka robek di pipi dan patah tulang leher.
Saat itu Abas dirujuk ke RS Kota SK Lerik sedangkan Murtaza dilarikan ke RSUD Prof WZ Johanes Kupang. (*)