KSP-TLM Berinvestasi Amal di Buleleng dan Sumba Tengah, Apa yang Mereka Buat?
KSP-TLM menyumbang dana ke Panti Asuhan Widia Asih Buleleng ketika meresmikan Kantor Cabang Pembantu Giri Emas, Jumat (10/8/2018).
Penulis: Benny Dasman | Editor: Benny Dasman
lihat foto
POS KUPANG.COM-Koperasi Simpan Pinjam Tanaoba Lais Manekat (KSP-TLM) berinvestasi amal dengan menyumbang dana ke Panti Asuhan Widia Asih Buleleng ketika meresmikan Kantor Cabang Pembantu Giri Emas, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Jumat (10/8/2018) lalu.
Pada hari yang sama, ketika meresmikan kantor cabang ke-34 di Anakalang, Kabupaten Sumba Tengah, KSP-TLM juga peduli panti asuhan dengan membantu dana menghidupi Panti Asuhan Sinar Harapan.
Di Giri Emas Buleleng, selain menyumbang dana ke Panti Asuhan Widia Asih, KSP- TLM juga membantu Banjar Dinas Dangin Yeh dan Banjar Dinas Kelian Adat.
Peresmian Kantor Cabang Pembantu Giri Emas, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, dilakukan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Buleleng, Ir. Nyoman Swatantra, MMA, mewakili Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST. Peresmian ditandai pemukulan gong.
Peresmian Kantor Cabang Pembantu Giri Emas Buleleng juga dihadiri Kepala Bidang Perkoperasian Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Buleleng, Kapolsek dan Koramil Kecamatan Sawan, tokoh adat, tokoh agama Kecamatan Sawan, Perbekel Giri Emas, pimpinan BNI Cabang Buleleng.
Sementara di Anakalang, Kabupaten Sumba Tengah, selain peduli panti asuhan, KSP- TLM juga menyumbang dana kepada SLB Negeri Waibakul, SKB Sumba Tengah dan GKS Anamanu.
Peresmian KSP-TLM Kantor Cabang Anakalang dilakukan Wakil Bupati Sumba Tengah, Drs. Umbu Dondu, BBA, ditandai pemukulan gong, dimeriahkan tarian Woleka. Peresmian juga dihadiri Sekda Sumba Tengah, Kepala Bidang Koperasi pada Dinas Koperasi Sumba Tengah, Camat Anakalang, tokoh adat dan tokoh agama.
Pada tahun buku 2017, jumlah anggota KSP-TLM bertumbuh 44 persen dari 66.801 orang menjadi 96.289 orang.
Jumlah anggota yang meminjam meningkat dari 41.521 orang menjadi 54.422 orang. Jumlah aset bertumbuh sebesar 32,31 persen dari Rp 68,7 miliar menjadi Rp 90,9 miliar.
Jumlah pinjaman yang disalurkan kepada anggota bertumbuh 46 persen dari Rp 90 miliar menjadi Rp 131 miliar dengan rata-rata pinjaman Rp 2 juta/orang. Modal mandiri bertumbuh 103 persen dan mendapatkan modal penyertaan baru sebesar Rp 2 miliar. Kualitas program pinjaman dan kredit macet berhasil ditekan menjadi 2,05 persen dari sebelumnya 3,2 persen.
Bahkan secara khusus dalam program SeSaMa, tunggak macet hanya sebesar 0,07 persen. Hasil SHU sebelum pajak bertumbuh 814 persen dari Rp 736 juta menjadi Rp 6 miliar. (eni)
