Berita Kabupaten TTS
Anggota DPRD TTS Lakukan Tera Ulang Alat Ukur di SPBU Oenali, Apa Ya Temuannya?
Setelah ditera pada bejana ukur, ternyata takaran solar yang seharusnya Rp.5.150 per liter, ternyata lebih.
Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso

Laporan Reporter Pos-kupang.com, Dion Kota
POS-KUPANG.COM|SOE -– Anggota DPRD TTS dari Partai Hanura, David Boimau merasa curiga dengan takaran BBM saat mengisi solar di SPBU Oenali.
Pasalnya menurut David, Tangki minyak mobil Taft nya hanya berkapasitas 40 liter, namun anehnya, saat melakukan pengisian solar, hingga 50,88 liter pun, tangkinya tidak penuh.
Merasa curiga, David langsung meminta petugas nosen di SPBU Oenali untuk menghentikan pengisian. Ia langsung melakukan komplain kepada petugas nosen. Tak puas, David lalu menelpon pengawas SPBU Oenali, Tri Putra Maulana untuk melakukan komplain.
Mendengar komplain dari pelangganannya, Tri langsung berinisiatif untuk mengajak David melakukan tera ulang dengan menggunakan bejana ukur. Hal ini dilakukan untuk sama-sama membuktikan apakah takaran BBM di SPBU Oenali sesuai takaran atau tidak.
Setelah membuat janjian, Kamis ( 16/8/2018) sore, David datang ke SPBU Oenali guna melakukan tera ulang dengan melakukan bejana ukur. Setelah ditera pada bejana ukur, ternyata takaran solar yang seharusnya Rp.5.150 per liter, ternyata lebih. Dari yang seharusnya satu liter, ternyata jumlahnya 1 liter lebih 1 mili liter.
Melihat hasil tersebut, David tak banyak bicara. Dirinya mengaku, ternyata dirinya menerima informasi yang salah dari montir di sebuah bengkel di Kota Soe. Pasalnya menurut montir tersebut, ukuran tangki mobil Taft berkapasitas 40 liter. Ternyata yang sebenarnya kapasitas tangki mobil taft adalah 60 liter.
" Kalau soal komplain pak David sudah kita selesaikan baik-baik. Kami tidak alergi dengan komplain. Jika memang ada yang kurang puas dengan takaran saat mengisi BBM di SPBU, kami siap melakukan tera ulang biar sama-sama puas. Ini bukan kejadian pertama anggota DPRD TTS komplain saat pengisian bahan bakar di SPBU kami. Dulu pernah juga, wakil ketua DPRD TTS, Imanuel Olin. Tetapi sudah selesai," ungkap Tri kepada pos kupang.com, Jumat ( 17/8/2018) di SPBU Oenali.
Ketika ditanyakan apakah SPBU Oenali sering menerima keluhan terkait takaran BBM saat pengisian, Tri mengaku sejak dibuka tahun 2016 lalu, SPBU Oenali baru menerima dua kali keluhan dari konsumen. Kedua konsumen tersebut merupakan anggota DPRD TTS.
Bagi Tri apa yang dilakukan kedua anggota DPRD TTS tersebut baik, karena merupakan bagian dari kontrol pemerintah terhadap pelayanan publik dalam hal ini SPBU. Namun Tri berharap, kontrol tersebut tidak hanya dilakukan secara insidental tetapi harus dilakukan rutin. (*)