Berita Internasional

Hati-Hati Anak Kita Korban Berikutnya, Gadis 12 Tahun Bunuh Diri Akibat Game Momo Challenge

Hati-hati anak kita jadi korban berikutnya, gadis 12 tahun tewas bunuh diri akibat game Momo Challenge.

net
ilustrasi momo challenge 

POS-KUPANG.COM - Hati-hati anak kita jadi korban berikutnya, gadis 12 tahun tewas bunuh diri akibat game Momo Challenge

Tantangan di media sosial makin menggelisahkan orangtua dan pihak berwenang. Jagat dunia maya baru saja diramaikan dengan "Kiki Challenge" yang bisa membuat penantangnya terluka karena tak memperhatikan jalan.

Kini giliran " Momo Challenge" yang beredar telah merenggut nyawa gadis usia 12 tahun di Argentina yang bunuh diri.

Viral sepanjang beberapa pekan terakhir, tantangan ini bermunculan di seluruh dunia, terutama melalui WhatsApp.

Baca: Waspada, Tantangan Game Momo Challenge di Whatsapp, Sudah Banyak Korban Tewas

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini 6 Agustus 2018, Scorpio Sibuk, Zodiak Lain Bagaimana?

Menurut Daily Mail, pengguna akan ditantang untuk mengubungi "Momo" dengan mengirim pesan ke nomor yang tidak dikenal. Kemudian, mereka akan diburu dengan gambar dan pesan yang menakutkan.

Tantangan viral berhubungan dengan sosok perempuan aneh yang diambil dari karya seniman boneka Jepang, Midori Hayashi.

Boneka itu memiliki wajah menyeramkan dengan mata yang melotot dan senyuman lebar berbentuk huruf V, rambutnya panjang berwarna hitam dan berantakan.

Buenos Aires Times mewartakan, Momo diyakini memiliki keterkaitan dengan kasus bunuh diri seorang gadis 12 tahun di Argentina.

Insiden ini membuka lembaran kelabu tentang viralnya tantangan Blue Whale yang menyebabkan banyak orang di Rusia bunuh diri.

Otoritas Argentina sedang menyelidiki kemungkinan tantangan yang juga kerap dijuluki Momo Game ini berperan dalam kematian gadis yang tinggal di Ingeneiero Maschwitz, Buenos Aires.

Gadis itu merekam kegiatannya melalui ponselnya sebelum bunuh diri.

Pihak berwenang mencurigai seseorang telah mendorongnya untuk merenggut nyawanya sendiri.

Baca: 82 Warga Lombok Tewas, Ribuan Warga Mengungsi Akibat Gempa 7 SR, Ini Kisahnya

Baca: 4 Pemain Drakor Ganteng Ini Mengidap Penyakit Parah, Siapa Mereka?

Polisi sedang mencari keberadaan remaja berusia 18 tahun yang diyakini berhubungan dengan korban melalui media sosial.

"Ponselnya telah diretas untuk menemukan rekaman dan pesan WhatsApp, dan sekarang orang yang bertukar pesan dengan korban sedang dicari," demikian pernyataan dari kepolisian setempat.

Momo Game juga telah menimbulkan kekhawatiran di negara lainnya, termasuk Meksiko, dan beberapa negara di Eropa.

Tak ada yang tahu pasti dari mana tantangan ini berasal, dan siapa yang memulainya.

Menurut laporan BBC, ada 7 nomor telepon dengan kode dari Jepang yang dicurigai mengawali tantangan berbahaya tersebut.

"Semuanya berawal di grup Facebook, di mana para partisipan ditantang untuk mulai berkomunikasi dengan nomor tak dikenal," demikian pernyataan dari Unit Investigasi Kejahatan Komputer Negara Bagian Tabasco, Meksiko.

"Beberapa pengguna mengatakan, jika mereka mengirim pesan ke Momo melalui ponsel, balasannya berupa gambar kekerasan dan agresif, serta beberapa memiliki pesan bernada ancaman," imbuhnya. (*)

Baca: Kenal Lebih Dekat 7 Member Exo, KPop Korea Yang Tak Kalah Ganteng Plus Suara Merdunya

Baca: BERITA POPULER : Gempa 5,2 SR Di NTT, Chelsea vs Manchester, Andrea Dovizioso Terdepan

 

* CIRI-CIRI DAN MENGATASI ANAK YANG KECANDUAN MAIN GAME

Fenomena permainan video games terutama dikalangan anak-anak sekarang sudah meresahkan orang tua, pasalnya banyak anak yang mulai kecanduan bermain games. 

Anak bermain games memang mempunyai beberapa manfaat (kecuali games M-rated/18+) Tetapi jika menjadi kecanduan tentu menjadi tidak baik.

Bagaimana citi-ciri anak kecanduan main game dan bagaimana menagtasinya, dilansir kidscorner.com, seperti berikut:

* Ciri-ciri Anak Kecanduan Bermain Games :

Biasanya anak dikatakan kecanduan main game jika frekuensi bermainnya lebih dari tiga kali dalam satu minggu dan setiap kali bermain sampai lebih dari dua jam.

Menurut Sussy Yusna Dewi psikiater anak dan remaja RSJ Soeharto, Heerjan, ciri-ciri kecanduan game di antaranya adalah jika jam bermain game anak makin meningkat, anak menunjukkan ekspresi permusuhan dan marah jika jam bermain gamenya dikurangi atau dihentikan.

Dalam kasus yang lebih berat anak menjadi lupa waktu, lupa makan serta enggan bersosialisasi dengan keluarga dan teman serta tidak mau sekolah.

Dampaknya, anak menjadi sulit berkonsentrasi, dalam kasus yang lebih berat.

Saking asiknya anak bermain game, mereka lebih memilih untuk bermain hingga berjam-jam dari pada makan, mengabaikan rasa lapar dan haus serta kebutuhan sosialisasi dengan orang lain.

Jika sudah kecanduan bermain games anak juga cenderung menunjukkan ekspresi permusuhan dan marah jika jam bermain gamenya dikurangi/dihentikan, Jika hal ini terjadi anak sudah mengarah ke kecanduan game atau sering di sebut game addiction.

Luapan emosi dan kesenangan ketika anak bermain game dimana anak dapat memasuki suatu dunia baru yang sangat berbeda dari dunia nyata.

Baca: Ciri Orang Suka Selingkuh, Kamu Termasuk? Pikir 4 Hal Ini Sebelum Berselingkuh Ya

Baca: Ada Orientasi Seksual Baru, Sapioseksual, Ini 7 Tandanya, Apakah Kamu Termasuk?

Anak dapat memilih menjadi penjahat, menjadi kontraktor yang membangun sebuah kota hingga menjalani semua ritual kehidupan orang dewasa atau menjadi super hero.

Pada anak yang kecanduan game, dia terlihat sulit memisahkan emosi dan perasaan dirinya sendiri dengan tokoh imajiner yang dimainkannya.

Dan hal ini mengarah kepada kenyaman anak di dunia virtual daripada di dunia nyata.

Sehingga anak menganggap makan, minum dan tidur adalah gangguan.

Begitu juga perangai anak bisa berubah mengikuti tokoh dalam game tersebut.

Sehingga tidak jarang, terlontar umpatan, kata -kata kasar hingga istilah orang dewasa yang tidak sesuai dengan umurannya.

Jika orang tua menyadari kalau sang anak sudah kecanduan bermain games, seharusnya tidak dianggap enteng karena bisa merusak otak.

Dari sebuah jurnal psikologi, para peneliti juga meneliti efek game terhadap sikap dan otak anak-anak.

Anak-anak yang kecanduan game jadi kehilangan sense of struggle.

Permainan game yang hanya mengandalkan pencapaian poin tertinggi dan semangat mengalahkan para pesaing dengan berbagai cara membuat anak-anak tidak peka terhadap nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat seperti toleransi, menghargai sesama, kejujuran dan menjunjung fair play.

Anak-anak lama-lama akan berlaku curang tanpa merasa bersalah agar bisa menang. Setelah otak anak-anak yang kecanduan game ini discanning ternyata ada simpul otak yang menilai nilai baik dan buruk, areanya mengecil bahkan hilang.

Baca: Mata Tak Bisa Bohong, Apa Arti Dari Tatapan Mata Seseorang Ketika Bicara, Jujur Atau Bohong?

Baca: Intip Cara Marah Cewek Berdasarkan Zodiak, Seperti Apa Ya

* Tips Mengatasi Anak Yang Kecanduan Main Game

Simak beberapa tips berikut ini :

1.  Yang perlu orang tua lakukan adalah jangan langsung melarang anak total berhenti main game.

Karena anak banyak akal. JIka dia di larang di rumah, maka dia akan lari ke warnet atau rumah teman / tetangga sehingga berakibat orangtua tidak bisa mengawasi apa yang dilakukannya.

2.  Hindari perilaku otoriter, jangan larang anak bermain game dengan merebut paksa alat game miliknya.

Tindakan ini hanya menghentikan sementara kebiasaan. Sebaliknya, hal ini bisa membuat anak “lebih berani” dan balik memusuhi Anda.

3.  Ajak bicara baik-baik luangkan waktu untuk anak dan ajak bicara baik-baik dan buat perjanjian mereka hanya bisa bermain game di waktu libur.

4.  Alihkan perhatian, coba alihkan perhatian anak dengan beragam kegiatan sehingga hari mereka menjadi padat.

Bisa les basket, vokal, atau bahasa. Tapi setelah itu bawa mereka berjalan-jalan untuk merefresh pikiran.

Semoga dengan cara ini pikiran mereka teralihkan dari game.

5.  Seleksi jenis game, pilih game yang sesuai dengan usia anak.

Baca: Suga BTS Grogi dan Tersipu Malu Saat Dirangkul Taylor Swift, Lihat Ekspresinya

Baca: Kurang Tidur, Bosan Dan 8 Kebiasaan Ini Bikin Badanmu Gemuk, Bagaimana Bisa?

Game yang bisa merangsang daya nalar, pengetahuan, menghibur, imajinasi dan kreatifitas anak.

Hindari game yang mengandung kekerasan seperti adegan orang berkelahi.

Yang terkadang menyedihkan bagi saya adalah, sebagian besar games yang dimainkan anak adalah games-games yang seharusnya tidak dimainkan pada usia mereka.

Ada beberapa game yang paling banyak dimainkan anak-anak di indonesia, bahkan oleh anak-anak usia 6-7 tahun, FYI sebentar lagi Grand Theft Auto V akan dirilis, game ini terkenal karena kekerasan dan tayangan se** bebasnya, di games tersebut banyak berisi kekerasan, penuh pertumpahan darah, para tokohnya sering berbahasa kasar.

Dan memperlihatkan isi yang mengarah pada se**, agak memunculkan ketelanjangan, dan menampilkan secara terbuka penggunaan alkohol dan minuman keras, memang games games ber label M-rated/18 tahun, menawarkan aksi yang lebih seru dan menegangkan. (karena saya selaku orang tua pernah mencoba memainkannya :p ) KIDSCOrNER.COM

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved