Berita Kabupaten Nagekeo
Jadikan Wolomeze Pilot Project Seni Kriya Limba Anorganik
pihaknya akan menjadikan Wolomeze sebagai kampung percontohan pengolahan sampah anorganik di Bajawa.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM | BAJAWA --Tuan Rumah Literasi Cermat (RLC) Ngada, Emanuel Djomba mengatakan, kegiatan pelatihan pengolahan sampah anorganik akan terus digencarkan.
Sehingga semakin diberikan pelatihan masyarakat lebih terampil dan bisa mengolah sampah sendiri.
"Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan kegiatan lanjutan melalui kelompok," ungkap Eman Djomba, kepada POS KUPANG.COM, Jumat (27/7/2018).
Ia mengaku, pihaknya akan menjadikan Wolomeze sebagai kampung percontohan pengolahan sampah anorganik di Bajawa.
"Dan menjadikan Wolomeze sebagai pilot project Seni Kriya Limba Anorganik, tentu saja RLC akan menjalin kerja sama berkelanjutan dengan Rotary Club Bandung," ujar Eman.
Kepala Desa Nginamanu, Yohanes Don Bosko Lemba mengatakan, sampah masih menjadi persolaan saat ini. Sampah sering dipandang sebelah mata sebagai sebuah masalah semata. Padahal jika diolah akan menghasilkan sesuatu yang berguna.
Padahal jika mau berpikir positif disertai kreativitas dan inovasi, sampah justru mendatangkan berkah melalui produk yang bernilai ekonomi.
"Dengan pelatihan ini, diharapkan sampah yang diproduksi dalam rumah tangga justru mendatangkan berkah melalui barang siap pakai dan bernilai ekonomi," papar Don Bosco.
Kades Don Bosco juga memberi apresiasi kepada RLC yang telah menggelar kegiatan ini di Wolomeze dengan pusat kegiatan di Wolomeze sebagai bentuk kepedulian lembaga ini pada persoalan kemasyarakatan.(*)