Berita Nasional

Masih Ada Satu Keinginan Soekarno yang Belum Terwujud

Ingat, yang pantas menyambut terbitnya matahari itu hanya manusia-manusia abdi Tuhan, manusia-manusia yang manfaat

Editor: Rosalina Woso
BANGKAPOS.COM
Soekarno dan Ratna Sari Dewi Soekarno. 

Dari Tukimin, Sidarto berhasil memeroleh uang tunai 10.000 dollar AS untuk diberikan kepada Soekarno.

Selanjutnya, Sidarto mencari cara agar uang tersebut lolos dari pemeriksaan penjaga dan sampai ke tangan Soekarno. Ia lalu memasukkan uang itu ke dalam kaleng biskuit dan meminta Megawati Soekarnoputri menyerahkannya kepada Soekarno.

"Megawati yang mengantarkannya, dan bisa lolos," ucap Sidarto.

Selama menjadi ajudan Soekarno, Sidarto sempat menyaksikan beberapa upacara kenegaraan termasuk proses penyerahan kekuasaan eksekutif dari Soekarno kepada Soeharto pada 20 Februari 1967.

Sejak saat itu, secara de facto dan de jure kekuasaan berpindah dari Soekarno ke Soeharto.

Selain tidak mendapatkan uang dari negara, semua fasilitas kenegaraan juga dibatasi ketat untuk Soekarno.

Termasuk fasilitas dokter kepresidenan untuk memeriksa kesehatannya.

Pada awal 1968, Soekarno dikenai tahanan rumah dan dibatasi aktivitasnya termasuk untuk bertemu keluarga.

Sidarto ditarik dari posisinya sebagai ajudan Soekarno oleh Polri pada 23 Maret 1968. Kondisi kesehatan Soekarno yang semakin menurun dianggap lebih memerlukan dokter ketimbang ajudan.

Megawati ungkap keluarga tak setuju Bung Karno dimakamkan di Blitar

Haul Proklamator RI, Bung Karno ke 48 diselenggarakan di Makam Bung Karno, Bendogerit, Kota Blitar, Rabu (20/6/2018).

Dalam kesempatan tersebut, Putri Bung Karno, yaitu Megawati Soekarnoputri berkesempatan memberikan sambutan sebagai perwakilan dari keluarga besar Bung Karno.

Presiden ke 5 tersebut menceritakan bagaimana perjuangan ayahnya bukan hanya dalam memerdekakan Indonesia tapi juga bangsa-bangsa lain yang terjajah.

"Dedikasi Bung Karno kepada bangsa dan negara baik dalam pemikiran maupun karya dan perjuangannya sangat luar biasa. Tidak heran rakyat Indonesia menyebut beliau proklamator, bapak bangsa dan juga sering disebut penyambung lidah rakyat Indonesia," kata Megawati.

Air mata Megawati mulai menetes saat menceritakan bagaimana kehidupan Bung Karno di akhir-akhir umurnya.

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved