Berita Kota Kupang
Pasien Anak di RSUD Prof Dr. W.Z Johannes Kena Diare
kejadian bermula ketika anak sudah sembila kali meminta membuang air besar. Merasa tak nyaman ia langsung ke RS Bhayangkara.
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM | KUPANG-Ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang tampak riuh. Ada yang menangis, dan ada juga yang teriak karena kesakitan.
Para petugas kesehatan tampak sibuk sekali. Mereka melayani para pasien disana. Sementara itu, para keluarga pasien tampak menjaga keluargannya yang sedang sakit.
Tak sedikit ditemukan juga anak-anak disana. Jumlah mereka sekira empat orang. Mereka tampak lemas sekali. Wajah mereka tampak pucat.
Beberapa anak terlihat sedang tidur. Sebagiannya lagi sedang digendong oleh orangtuannya. Sementara salah satu anak tampak menangis.
Anak itu menangis karena salah seorang petugas kesehatan memasang infus ditangannya. Ia tampak ketakutan ketika jarum infus menancap ditangannya.
" Mama...mama...saya tidak mau suntik. Mama sakit sekali. Saya tidak mau suntik mama...mama...," teriak anak itu sambil menangis sekuat-kuatnya.
Sementara itu, sang ibu mengelus-elus kepala anaknya. raut wajahnya tampak sedih, ketika melihat jarum infus menancap pada tangan kiri anaknya.
" Aman sayang, jangan takut nak. Tidak sakit kalau disuntik nak," ungkap ibu itu sambil menghibur sang anak yang menagis sekeras-kerasnya.
Setelah memasang infus, petugas kesehatan mengelus kepala anak itu sambil sedikit berbisik dan mengatakan sesuatu. Petugas itu lalu meninggalkan keduanya.
Ketika dimintai komentarnya oleh Pos Kupang, Rabu (17/7/2018) malam, Ibu itu mengakui bahwa anak laki-lakinya terkena diare sejak pagi tadi.
" iya, anak saya terkena diare. Kena mulai dari tadi pagi," kata sang ibu yang tak mau namanya disebut dalam media ini.
Ia menjelaskan, kejadian bermula ketika anak sudah sembila kali meminta membuang air besar. Merasa tak nyaman ia langsung ke RS Bhayangkara.
Namun, setelah sampai dirumah sakit bhayangkara, ia ditolak karena pasien di RS tersebut sudah penuh. Ia pun langsung ke RSUD W. Z. Johannes Kupang untuk mendapatkan pelayanan.
" Setelah sampai disini, anak saya hanya dipasang infus saja. Dan sampai saat ini masih diruangan UGD," ujarnya