Berita TTS
Angka Kemiskinan Di TTS Turun 0,8 Persen Setiap Tahun
Setiap tahunya, angka kemiskinan di Kabupaten TTS selalu mengalami tren penurunan sebesar 0,8 persen per tahunnya.
Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter Pos-kupang.com, Dion Kota
POS-KUPANG.COM|SOE –- Sejak tahun 2015 hingga 2017 angka kemiskinan di Kabupaten TTS terus menurun. Setiap tahunya, angka kemiskinan di Kabupaten TTS selalu mengalami tren penurunan sebesar 0,8 persen per tahunnya.
Hal ini diungkapkan Kepal Bapeda Kabupaten TTS, Ir. Wayan Darmawan kepada pos kupang, Rabu ( 18/7/2018) di ruang kerjanya.
Ia mengatakan, pada tahun 2015 angka kemiskinan di Kabupaten TTS menurut tim nasional percepatan penanggulan kemiskinan (TNP2K) sebesar 26,7 persen. Tahun 2016, mengalami penurunan 0,8 persen menjadi 25,9 persen. Dan di tahun 2017 angka kemiskinan kembali turun menjadi 25,1 persen.
" Target kita tiap tahunnya turun satu persen, namun kita baru mencapai 0,8 persen per tahunannya. Ini juga sudah bagus, karena untuk menurunkan angka kemiskinan tidaklah muda," ungkap Wayan.
Keberhasilan penurunan angka kemiskinan lanjut Wayan bisa dilakukan karena dengan menggunakan data TNP2K, Pemkab TTS dapat mengetahui dengan pasti nama-nama penduduk miskin, alamat tempat tingkat dan faktor yang menyebabkan seseorang miskin. Dengan rincian data tersebut, selanjutnya Pemkab TTS melakukan sinkronisasi program pada setiap OPD untuk mempercepat penanggulan kemiskinan.
" Dengan bantuan data dari TNP2K, sasaran program penanggulan kemiskinan menjadi jelas dan tepat sasaran. Siapa yang benar-benar miskin itu yang mendapat bantuan pemerintah seperti bantuan Bansos Rastra, bantuan permodalan, bantuan alat pertanian, bibit ternak, Jamkesda dan bantuan rehab rumah," jelasnya.
Ketika disinggung terkait penggunaan dana desa dalam menurunkan angka kemiskinan di desa, Wayan mengatakan, sudah dua tahun terakhir, bantuan rehab rumah bagi warga kurang mampu yang dibiayai dengan dana desa, harus diasistensi di Bapeda.
Pemerintah Desa memasukan nama penerima bantuan rehab rumah ke Bapeda untuk dipastikan agar bantuan benar-benar tepat sasaran.
" Setiap tahun, satu desa ada 10 sampai 15 rumah yang direhab menggunakan dana desa. Bantuan rehab rumah juga memiliki kontribusi dalam menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten TTS, " pungkasnya. (*)