Berita SoE TTS

Kadiskes TTS Bikin Apa Pasca Kepala Puskesmas Nunkolo Diduga Aniaya Keluarga Pasien?

Kadiskes TTS bikin apa pasca Kepala Puskesmas Nunkolo, Alfian Kasse, diduga menganiaya keluarga pasien, Markus Missa?

zoom-inlihat foto Kadiskes TTS Bikin Apa Pasca Kepala Puskesmas Nunkolo Diduga Aniaya Keluarga Pasien?
POS KUPANG/RICARDUS WAWO
Markus Missa (Berbaju Hitam)

POS-KUPANG.COM|SOE – Kepala Puskesmas Nunkolo, Alfian Kasse diduga aniaya Markus Missa, keluarga pasien, apa yang dilakukan Kadis Kesehatan TTS?

Terhadap kasus penganiyaan di Puskesmas Nunkolo itu, pihak Dinas Kesehatan TTS langsung menindaklanjuti dengan memanggil Alfian guna memberikan klarifikasi.

‎Sekretaris Dinkes TTS, Barince Yalla mengaku sudah memanggil Alfian dan yang bersangkutan sudah menceritakan kasus itu secara lisan.

Dan pihaknya meminta Alfian segera membuat laporan  tertulis.

Setelah mendapat kronologis secara tertulis, pihaknya baru akan menyikapi kasus itu.

"Kita sudah dengar klarifikasi lisan dari pak Alfian soal informasi kasus penganiayaan yang dilakukannya. Setelah mendengarkan cerita lisan, kita minta yang bersangkutan paling lambat besok (Jumat 13/7, red) untuk masukan kronologis secara tertulis. Jika sudah ada laporan tertulisnya baru kita akan ambil sikap," ungkapnya.

Dinkes TTS juga berencana untuk berkoordinasi dengan Polsek Nunkolo, karena baik Alfian maupun Markus Missa telah membuat laporan kasus dugaan penganiayaan ke Polsek Amanatun Selatan.

Oleh sebab itu, Pihak Dinas harus mendengarkan perkembangan penanganan kasus tersebut sebelum menentukan sikap tegas.

"Katanya mereka saling lapor di polisi, jadi kami mau koordinasi juga dengan pihak kepolisian. Terkait alasan petugas tidak melayani korban karena loket sudah tutup kami belum bisa berkomentar, karena kami harus dapat kronologis tertulis dulu baru bisa berkomentar," sebutnya.

Kapolsek Amanatun Selatan, Iptu Ibrahim Tupong yang hendak dikonfirmasi pos kupang terkait kasus dugaan penganiayaan yang melibat Kepala Puskemas Nunkolo belum berhasil dihubungi. Saat dihubungi, telepon selurenya dalam keadaan mati.

Pesan Whatsapp yang dikirimkan pos kupang hingga saat ini belum terbaca.

Kepala puskesmas Nunkolo, Alfian Kasse juga belum dapat dikonfirmasi pos kupang terkait kasus pidana yang menjeratnya tersebut.

Tiga jam pos kupang menunggu alvian di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten TTS untuk dikonfirmasi, tetapi belum bisa ditemui.

Pos kupang yang coba menitipkan pesan kepada pegawai Puskesmas Nunkolo agar bisa bertemu, namun hingga tiga jam berlalu, sang kepala puskesmas belum juga bersedia bertemu.

Untuk diketahui, kasus penganiayaan terhadap korban berawal ketika korban hendak mengantarkan istriny Antonia Nomlene pada puskesmas tersebut guna memeriksa kehamilan istrinya.

Ketika korban bersama istrinya tiba di sana sekira pukul 09:00 Wita, namun loket sudah ditutup dan ia menanyakan pada petugas yang saat itu bertugas katanya tidak menerima pelayanan lagi karena sudah kesiangan.

Saat itu juga, korban rupanya kesal dan menutup pintu puskesmas karena sebelumnya pada tanggal 25 juni sudah ke puskesmas tersebut sekitar pukul 11:00 Wita namun tidak mendapat pelayanan dengan alasan petugas yang sama.

Ketika korban dan istrinya hendak pulang, seorang petugas medis memanggil koban dan istrinya kembali ke puskesmas dan diarahkan masuk ke ruang Kapus tersebut, saat itulah terjadi penganiayaan oleh Kapus Nunkolo dan juga petugas medis di sana terhadap korban, karena Kapus beralasan korban masuk ke ruangnya tanpa membuka alas kaki yang dikenakan korban. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved