Berita Terpopuler

BERITA POPULER: Live Trans TV, Ahok Bebas dan Anak-Anak Terperangkap 17 Hari

Berita populer Pos Kupang antara lain live Trans TV, Ahok bebas dan anak-anak terperangkap selama 17 hari di gua. Seperti apa beritanya?

Presiden Jokowi dan Ahok 

Sebagai pendukung atau penggemar Ahok, pasti Anda selalu bertanya kapan mantan Gubernur DKI Jakarta itu bebas dari penjara?

Belum ada informasi resmi mengenai hal itu.

Namun, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diperkirakan bisa bebas Agustus 2018 mendatang.

Beberapa waktu lalu, pengacaranya I Wayan Sudirta mengatakan kliennya bisa bebas Agustus ini.

"Ahok sudah mendapatkan remisi Natal dan peluang remisi 17 Agustus, plus ketentuan menjalani dua pertiga hukuman," kata pengacaranya, I Wayan Sudirta beberapa waktu lalu.

"Untuk sekarang, nanti Natal, pak Ahok akan mendapat pengurangan hukuman otomatis 15 hari, sebagai ketentuan remisi khusus sebagai pemeluk agama Kristen," kata I Wayan Sudirta kepada Ging Ginanjar dari BBC Indonesia, 20 Desember 2017 lalu.

"SK-nya belum ada, tapi nanti sekadar proses yang formalitas saja, karena remisi ini ketentuan yang berlaku otomatis menurut Keppres 174/1999," tambahnya.

Ia menjelaskan, dalam Keppres itu, remisi khusus sebanyak 15 hari diberikan kepada narapidana yang merayakan hari besar keagamaan dan sudah menjalankan hukuman setidaknya selama enam bulan.

Napi beragama Islam mendapatkannya saat lebaran atau Idul Fitri, sementara Budha saat Waisyak, dan Hindu saat Galungan.

"Itu remisi khusus, terkait hari raya agama. Ada pula remisi umum, yaitu pengurangan hukuman saat 17 Agustus," tambah I Wayan Sidarta.

Remisi umum ini syaratnya, sudah menjalani satu tahun penjara.

Karenanya, pada 17 Agustus lalu, kendati sebagian terpidana kasus korupsi dan terorisme mendapat pengurangan hukuman, Ahok tidak mendapatkannya.

Karena Ahok baru masuk penjara pada 9 Mei 2017, pada hari ia divonis dua tahun penjara untuk dakwaan penodaan agama.

"Nanti 17 Agustus 2018, kalau untuk satu dan lain hal, pak Ahok masih dipenjara, ia akan mendapat remisi, kemungkinan dua bulan, lagi-lagi berdasar Keppres tahun 1999 itu," kata I Wayan Sidarta pula.

Selain itu, menurutnya Ahok masih bisa mendapat remisi lain.

"Misalnya karena di penjara berkelakuan baik, berjasa bagi negara, melakukan hal-hal yang berguna bagi sesama napi, dll."

Terlepas dari itu, ada pula ketentuan tentang pembebasan bersyarat setelah menjalani dua pertiga masa hukuman.

Dalam hitungan kasar, di luar remisi, Ahok akan selesai menjalani dua pertiga masa hukuman pada September 2018 nanti.

Namun dengan remisi Natal 15 hari, plus remisi umum hari Kemerdekaan, Ahok bisa bebas setidaknya pada 17 Agustus nanti.

Kalau benar Ahok akan bebas Agustus nanti, apakah yang akan dilakukan selanjutnya? Apakah akan ke politik atau tidak? Kita tunggu.

* Isi Kegiatan di Penjara

Adik kandung sekaligus penasehat hukum Ahok, Fifi Lety Indra pernah menyampaikan bahwa Ahok menghabiskan waktunya di dalam penjara dengan baik. 

Ia banyak mendalami agama yang ia pegang. 

Ahok pun disebut Fifi menguasai Alkitab dalam tiga bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin. 

Kegiatan Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama dihabiskan dengan memperkaya ilmu. 

Dalam beberapa wawancara Ahok menyebut telah membaca 33 buku yang rata-rata berjumlah 600 halaman perbukunya. 

Ia juga disibukkan dengan membalas surat. 

Tak main-main, Ahok masih memiliki dua dus penuh surat yang belum ia balas dan ingin ia balas. 

Ahok juga menemukan hiburan sendiri dengan menyanyi diiringi lantunan gitar dari rekan di dalam tahanan. 

Ahok menuturkan ia hanya ingin menghabiskan waktu tahanannya dengan berkelakuan baik. 

Fifi Letty menuturkan Ahok mungkin akan menerbitkan lagi buku yang sedang ia tulis. 

"Sekarang ia menulis renungan. jadi mungkin nanti ia akan terbitkan renungan dia, pengalaman dia dengan Tuhan selama di penjara," ungkap Fifi. 

Meskipun dahulu tidak mengajukan banding karena tak ingin menambah keruh suasana, kuasa hukum Ahok kini mengajukan PK. 

Ia mempertimbangkan suasana yang sudah lebih kondusif. 

"Kondisi sudah membaik, mungkin ini waktunya kita mencari keadilan," tutur Fifi.

Ahok juga mengajukan PK dengan pertimbangan ingin mengasuh anak yang haknya jatuh di tangannya. 

"Seperti yang kita ketahui hak asuh anak kan jatuh di tangan beliau. Itu juga yang menjadi motivasi utama dia agar bisa lebih cepat bersama anak-anak." 

Menurut Fifi, dengan jumlah remisi wajar, maka secara hitung-hitungan Ahok bisa keluar dari penjara di pertengahan tahun ini. 

Yaitu antara bulan Agustus atau September jika bebas bersyarat. 

Untuk bebas murni, Ahok dapat bebas di awal tahun 2019. 

Pihak Ahok masih belum tahu apakah akan mengambil bebas bersyarat ataukah bebas murni. 

Hal ini masih menjadi pertimbangan melihat situasi dan kondisi. 

Fifi menyebutkan belum diputuskan saja sudah ada pihak yang ketakutan. 

Menurut Fifi ada seseorang yang ia sebut dengan 'bapak satu itu' yang takut Ahok maju dalam pemilihan Presiden jika bebas lebih awal. 

Dalam wawancara dengan Najwa Shihab itu, Fifi menjelaskan kemungkina bahwa sekeluarnya Ahok dari penjara, ia akan lebih memilih menghabiskan waktu bersama anak-anak terlebih dahulu. 

Ahok dapat dibesuk di penjara pada hari Selasa dan Jumat. 

Setiap pembesuk diberi waktu 15 hingga 30 menit. 

Berat badan Ahok kini berkisar 94 kilogram. 

* 13 Orang Berhasil Diselamatkan Setelah Terperangkap Selama 17 Hari di Gua Bawah Tanah
 
Penyelam di Thailand utara telah menyelamatkan 12 anak laki-laki dan pelatih sepak bola mereka dari gua-gua yang banjir, 17 hari setelah mereka terjebak di bawah tanah.

Nasib kelompok dan pekerjaan berbahaya untuk membebaskan mereka telah mencengkeram perhatian dunia.

Dilansir Pos-Kupang.com dari BBC.com.uk, yang pertama dari anak-anak itu dikeluarkan pada hari Minggu tetapi yang terakhir dari kelompok itu hanya dibebaskan pada Selasa malam.

Mereka terjebak di dalam gua pada 23 Juni setelah hujan lebat menyebabkan banjir dan memotong rute mereka.

Berumur antara sekitar 11 dan 17, anggota tim sepak bola Wild Boars telah memasuki sistem gua di provinsi Chiang Rai selama perjalanan dengan pelatih mereka.

Setelah mereka ditemukan oleh penyelam Inggris minggu lalu, meringkuk dalam kegelapan di langkan dan terputus dari dunia luar selama sembilan hari, lomba mulai mengeluarkan mereka sebelum cuaca memburuk lebih jauh.

Kedelapan anak laki-laki pertama yang diselamatkan, pada hari Minggu dan Senin, masih di rumah sakit tetapi dikatakan dalam kesehatan mental dan fisik yang baik.

Mereka telah menjalani X-ray dan tes darah, dan akan tetap dalam pengawasan di rumah sakit setidaknya selama tujuh hari.

Mengkonfirmasi selesainya operasi penyelamatan, halaman Facebook Navy Seals mengumumkan: "Semua 12 anak-anak dan pelatih telah diekstraksi dari gua. Semua aman."

Bagaimana mereka diselamatkan?

Sebuah tim yang terdiri dari 90 penyelam ahli - 40 dari Thailand dan 50 dari luar negeri - bekerja di gua.

Mereka membimbing anak-anak dan pelatih mereka melalui kegelapan dan lorong-lorong terendam menuju mulut sistem gua Tham Luang.

Pergi ke dan dari kelompok yang terperangkap adalah perjalanan pulang pergi yang melelahkan, bahkan bagi para penyelam yang berpengalaman.

Prosesnya termasuk campuran berjalan, mengarungi, memanjat dan menyelam di sepanjang tali pemandu.

Mengenakan masker wajah penuh, yang lebih mudah bagi penyelam pemula daripada respirator tradisional, setiap anak didampingi oleh dua penyelam, yang juga membawa pasokan udaranya.

Bagian tersulit adalah sekitar setengah jalan keluar di bagian bernama "T-Junction", yang begitu ketat sehingga para penyelam harus melepas tank udara mereka untuk dilalui.

Di luar itu sebuah gua - disebut Chamber 3 - berubah menjadi basis maju untuk para penyelam.

Di sana anak-anak bisa beristirahat sebelum melakukan yang terakhir, lebih mudah berjalan ke pintu masuk. Mereka kemudian dibawa ke rumah sakit di Chiang Rai.

Siapa anak laki-laki dan pelatih mereka?

Rincian telah muncul dari anggota tim dan pelatih mereka.

Adul Sam-on yang lahir di Myanmar, 14, berbicara beberapa bahasa, dan merupakan satu-satunya anggota tim yang dapat berkomunikasi dengan penyelam Inggris ketika mereka pertama kali ditemukan.

Itu adalah ulang tahun Peerapat Sompiangjai yang berusia 17 tahun ketika kelompok itu terperangkap di dalam gua. Kudapan yang dibawa oleh anak-anak itu untuk merayakannya kemungkinan besar akan membantu mereka bertahan dari cobaan mereka.

Asisten pelatih Ekapol Chantawong, 25, dikatakan sebagai kelompok terlemah ketika mereka ditemukan, karena dia dilaporkan menolak makan makanan apa pun dan memberikannya kepada anak laki-laki.

Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-Cha mengatakan bakal memasang pengaman di goa tempat tim sepak bola remaja terjebak.

Reuters via Asia One memberitakan Selasa (10/7/2018), Chan-o-Cha berujar, Goa Tham Luang di Chiang Rai telah dikenal dunia. Sebabnya adalah operasi internasional untuk mengeluarkan 12 remaja dan seorang pelatih anggota tim sepak bola Mu Pa (Wild Boar) yang terperangkap sejak 23 Juni.

Chan-o-Cha yakin goa yang terletak di perbatasan Thailand-Myanmar tersebut bakal menjadi destinasi pariwisata Negeri "Gajah Putih" baru.

Apalagi pekan lalu, Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) berencana mempromosikan Tham Luang setelah goa itu masif diberitakan seluruh dunia.

Karena itu, mantan panglima militer Thailand tersebut bakal menginstruksikan adanya pemasangan pengaman di dalam dan luar goa.

Kepada wartawan di Bangkok, Chan-o-Cha menjelaskan jajarannya bakal memberi pembatas di pintu masuk dan pintu keluar Goa Tham Luang.

"Di masa depan, kami bakal memasang lebih banyak lampu serta tanda peringatan di dalam goa," beber PM berumur 64 tahun itu.

Karena masuk ke dalam kawasan berbahaya, Chan-o-Cha menegaskan goa tersebut bakal ditutup sementara hingga dilakukan pembenahan sehingga layak dikunjungi.

Misi untuk mengeluarkan ke-13 anggota tim tersebut dimulai pada Minggu (8/7/2018).

Dalam operasi pertama, tim penyelam berhasil mengeluarkan empat remaja. Video Pilihan Empat remaja lain berhasil dikeluarkan pada Senin (9/7/2018).

Adapun sisanya termasuk asisten pelatih Ekapol Chanthawong, selamat Selasa ini. 12 remaja itu dan Chanthawong dinyatakan hilang pada 23 Juni ketika dikabarkan mengeksplorasi goa selepas sesi latihan.

Mereka ditemukan oleh dua penyelam Inggris berada dalam sebuah ruangan yang terletak empat kilometer dari mulut goa pada pekan lalu (2/7/2018). (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved