STAKN Naimata Kupang Galang Kerjasama Dengan STT Abdiel Semarang
prodi musik STAKN tidak hanya berkutat pada musik gereja saja, tetapi mencakup pula berbagai jenre lain
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Sekolah Tinggi Kristen Negri Naimata Kupang galang kerjasama dengan Sekolah Tinggi Theologia Abdiel Semarang dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan terutama di bidang musik, Selasa, (26/6/2018).
Dua perguruan tinggi ini akan mengadakan pertukaran mahasiswa dan dosen program studi musik.
Hal tersebut diungkapkan Harun Y. Naitonis S.Pd, M.Si saat ditemui POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya pada Selasa, (26/6/2018).
Harun mengatakan, Rektor Abdiel Semarang, Minggus Minarto Pranoto dan dua dosen musik dari Abdiel, Jusuf Tjahjo Budi Utomo dan Alfa Kristanto mendatangi pihaknya di Kupang dan telah mengadakan diskusi.
"Kami sudah berdiskusi. Pada intinya, kerjasama ini untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran. Fokusnya lebih ke prodi musik," ungkapnya.
Dikatakannya, prodi musik di STAKEN menjadi kebanggaan tersendiri bagi STAKEN, untuk itu perlu ada peningkatan mutu pendidikan dari sumber daya manusia sehingga bisa menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Ia menambahkan, prodi musik STAKN tidak hanya berkutat pada musik gereja saja, tetapi mencakup pula berbagai jenre lain, juga menyentuh musik tradisional.
Menurutnya, musik sangat dibutuhkan baik di kalangan umat, dalam hal ini gereja, maupun masyarakat luas.
Musik bisa menjadi sarana yang pemersatu, ekspresi iman dan membentuk karakter seseorang.
Sadar akan hal ini, Harun merasa penting melakukan peningkatan mutu pendidikan di prodi musik.
Mengapa bekerjasama dengan STT Abdiel Semanarang, Harun menjelaskan, STT Abdiel Semarang memiliki jaringan kerjasama yang sangat luas, bahkan sampai ke luar negeri. "Ini adalah kesempatan yang baik dan dengan perguruan tinggi yang tepat pula," ungkapnya.
Ditemui terpisah, di STAKN Naimata, rektor STT Abdiel Minggus Minarto Pranoto, mengungkapkan keberadaan dirinya dan dua dosen musik dari Abdiel selain mengadakan diskusi untuk kerjasama, juga untuk memberikan seminar kepada mahasiswa prodi musik STAKN.
Minggus menegaskan, pendidikan musik terutama musik gereja, mesti dibarengi dengan pengetahuan teologi.
"Harus ada pemahaman yang mendalam mengenai teologi, sehingga orang tidak begitu saja menciptakan lagu-lagu gereja yang syairnya tidak benar atau sesat secara teologis," ungkapnya.
Senada dengan Harun, Minggus mengatakan musik bisa menjadi sarana yang baik untuk ekspresi iman seseorang. Oleh karena itu musik gereja perlu dikemas menarik, tepat dan benar.(*)