Mau Kuliah Gratis? Yuk, Buruan Daftar di Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang
Tahun akademik 2018/2019, Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang membuka pendaftaran calon taruna-taruni baru
Penulis: Benny Dasman | Editor: Benny Dasman
KUPANG, POS KUPANG.COM-Lokasi Kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) Kupang menyajikan pemandangan yang tak biasa. Terletak di bibir pantai di kawasan Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, kampus yang didominasi cat berwarna biru itu bernuansa alami nan eksotis. Terlihat deburan ombak berlarian menabrak dinding karang.
Berada di Kampus Poltek KP, Anda juga bisa menikmati petualangan seru lainnya. Lokasinya sepi, tempatnya alami. Pintunya tersembunyi. Mungkin terbayang, tempat ini menyeramkan, apalagi dengan kondisi yang gelap gulita. Itulah Gua Kristal, berlokasi di Desa Bolok. Tak lengkap kalau ke Kampus Poltek KP tidak menyambangi Gua Kristal ini.
Pada tahun akademik 2018/2019, Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang membuka pendaftaran calon taruna-taruni untuk kuliah pada tiga program studi, yaitu Teknik Budidaya Perikanan (TBP), Mekanisasi Perikanan (MP) dan Teknik Penangkapan Ikan (TPI).
Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang, Dr. Ir. Suseno, MP, di ruang kerjanya, Selasa (5/6/2018) lalu, menyebut keberadaan lembaga yang dipimpinnya itu guna mencetak sumber daya manusia kelautan dan perikanan yang kompeten dan profesional untuk mendukung perekonomian nasional.
"NTT ini sangat potensial di bidang kelautan, namun belum digarap maksimal. Ini peluang bagi para calon taruna untuk menjadi pengusaha perikanan," Suseno berpromosi.
Kini, lanjut Suseno, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuka kesempatan bagi putra-putri terbaik di NTT yang memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi penerimaan calon taruna-taruni baru Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang. "Mereka nanti dididik untuk menjadi tenaga ahli madya kelautan dan perikanan (DIII)," terang Suseno.
Dia menyebut lama pendidikan berlangsung enam semester dengan menerapkan sistem gugur pada setiap semesternya. Selama mengikuti pendidikan, diakuinya, taruna-taruni wajib tinggal di asrama dan akan mendapatkan subsidi berupa biaya pendidikan, akomodasi dan konsumsi.
"Bagi yang berprestasi juga akan diberikan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa pendidikan sesuai peraturan yang berlaku," ujarnya.
Empat Jalur
Suseno menyebut pola/sistem penerimaan calon taruna-taruni baru di lembaga itu dibagi menjadi empat jalur. Pertama, jalur umum (JU), yaitu penerimaan calon taruna-taruni baru bagi masyarakat umum berdasarkan hasil pengujian yang meliputi uji akademik, uji fisik dan uji kesehatan.
Kedua, jalur khusus (JK), yaitu penerimaan calon taruna baru bagi putra-putri pelaku utama perikanan tanpa melalui uji akademik tetap tetap melalui uji kesehatan, uji fisik dan wawancara.
Ketiga, jalur undangan (Jund), yaitu penerimaan calon taruna baru bagi lulusan sekolah usaha perikanan menengah (SUPM) yang berprestasi di bidang akademik peringkat I, II dan III. Keempat, jalur mitra (JM), yaitu penerimaan calon taruna baru yang mendapat rekomendasi dari instansi/lembaga pendukung kegiatan prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Perihal sarana pendidikan yang dimiliki Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang, Suseno menyebut antara lain laboratorium (dasar, komputer, meritime english, GMDSS/komunikasi, kebaharian, kesehatan ikan); gedung teaching factory (pakan dan pembenihan ikan); instalasi tambak latih.
Juga ada perpustakaan, workshop (fishing gear, teknologi mekanik, listrik dan elektronik, regfrigerasi, permesinan, gambar mekanik); engine room simulator; simulator navigasi perikanan. Pun bengkel latih dan instalasi basic safety training (BST).
Menurut Suseno, sebagai pendidikan vokasi, Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang membekali tarunanya dengan beragam kompetensi sesuai bidangnya agar siap terjun di masyarakat setelah lulus kuliah. Kompetensi ini dibuktikan dengan sertifikat kompetensi yang dilaksanakan masing-masing program studi.
Menyikapi terbatasnya tenaga dosen, Suseno menggandeng berbagai pihak, termasuk profesional, untuk berkolaborasi dengan kampus setempat guna memberikan materi dan kurikulum yang sesuai dengan dunia usaha dan dunia industri. Masing-masing program studipun didorong untuk kreatif menggelar pelatihan untuk mendapatkan sertifikat kompetensi.