Kolam Jodoh Sumba Timur, Tawarkan Bunga Tengkorak dan Air Yang Sejuk Bikin Baper
Kolam jodoh yang ada di Kabupaten Sumba Timur, menawarkan bunga-bunga tengkorak dan air yang sejuk dan jernih bikin baper.
Penulis: Robert Ropo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM - Kolam jodoh yang ada di Kabupaten Sumba Timur, menawarkan bunga-bunga tengkorak dan air yang sejuk dan jernih bikin baper.
Pariwisata di Sumba memang sangat indah, dimana pulau Sumba terkenal dengan pulau terindah di dunia pulau penuh eksotis.
Di Sumba Timur memiliki begitu banyak keindahan alam yang Tuhan lukiskan kepada ciptaanya. Selain keindahan pariwisata budaya yang unik, keindahan wisata bahari berupa pantai yang cukup indah.
Sumba khususnya Sumba Timur juga memiliki sekitar puluhan air terjun yang indah.

Selama ini mungkin air terjun Tangedu di Haharu dan sejumlah air terjun lainya yang cukup terkenal dengan keindahan.
Tapi air terjun Pandjilu Watu atau oleh orang mudah biasa sebut Kolam Jodoh ini juga cukup indah.
Obyek air terjun Pandjiilu Watu atau oleh anak muda Sumba Timur menyebutnya Kolam Jodoh itu letaknya di Kampung Kalituhubu Desa Umamanu Kecamatan Lewa Tidahu Kabupaten Sumba Timur.
Baca: Seorang Ketua RT di Kupang Terancam Enam Tahun Penjara Karena Lakukan Hal Ini
Baca: Siko, Film Bernilai Sejarah untuk NTT, Indonesia dan Dunia, Wajib Nonton Nih
Baca: Objek Wisata Kolam Jodoh Keren, Tapi Kondisi Jalan Masuk Kesana Bikin Baper
Obyek wisata Kolam Jodoh itu memang sanpai saat ini, belum cukup terkenal hanya terkenal oleh pengunjung dari luar apalagi wisatawan mancanegara, hanya mungkin terkenal bagi warga setempat saja.
Untuk mencapai kolam Jodoh ini, anda harus menempuh perjalanan yang cukup jauh mencapai seratus lebih kilometer. Jika anda dari Kota Waingapu anda menuju Lewa dengan menempuh perjalanan sekitar 65 kilometer.
Untuk melintas jalan ini cukup mulus aspalnya.
Sesampai di Lewa anda belok kiri mengikuti jalur menuju ibu Kota Kecamatan Lewa Tidahu di Laikere sekitar puluhan kilometer. Di jalan ini juga anda melintas tanpa bebas hambatan karena jalanya juga cukup mulus.
Namun, setalah sampai di Laikere anda belok kiri mengikuti jalur jalan menuju Desa Umamanu. Di jalan ini anda agak sedikit terganggu karena jalan banyak rusak dan berlubang-lubang badan anda tentu sedikit sakit.

Untuk jalur ini anda melintas sejauh sekitar belasan kilometer.
Sesampai di Umamanu anda belok kiri menuju kolam Jodoh, namun melewati jalan yang cukup berat karena hanya beralaskan tanah dan kerikil yang licin sebab topografi jalan itu cukup menurun terjal dan berbelok-belok.
Sehinga perlu ekstra hati-hati untuk berkendara baik roda dua maupun roda empat. Tapi jalan ini anda hanya menempuh sekitar 1 kilometer.
Tapi hati anda pasti akan terhibur karena sejauh anda melintas sepanjang jalan di pinggir kiri dan kanan ada rumah-rumah panggung rumah adat asli penduduk Sumba dengan menara tinggi di tengah bubung rumah.
Baca: Kapolres dan Wakapolres Kupang Kota Datangi Sejumlah Janda, Ada Apa Ya?
Baca: Jerawatmu Bisa Hilang Dengan 6 Kombinasi Bahan Alami Ini, Yuk Disimak
Baca: 14 Hal Ini Bisa Membuat Tumit Kakimu Pecah-Pecah, Apa Saja Itu?
Baca: Tumit Kakimu Pecah-Pecah, Begini Cara Mengatasinya, Ladies, Gampang Loh
Apalagi setelah anda sampai di jalur buntuh mengikuti jalur jalan beralaskan tanah itu, anda juga harus menempuh perjalan kaki melintasi jalur setapak sejauh 500 meter dengan melintasi pematang sawah dan pohon-pohon sejuk yang rindang. Hati anda sangat terhibur tentu.
Jika anda ingin berwisata menuju kolam jodoh itu, anda juga harus menyediahkan bekal yang secukupnya karena di lokasi itu tidak ada rumah makan atau warung yang tersediah apalagi restoran.
Jika anda ingin menginap anda pasti menginap di rumah warga karena belum ada tempat penginapan baik hotel maupun Villa.
Tapi pasti anda cukup beta dan terhibur ketika beriwasata di Kolam Jodoh ini. Kolam jodoh ini mempunyai air terjun bertingkat-tingkat seperti tangga dengan ukuran terjunya berfariasi sekitar 1 sampai delapan meter.

Untuk air terjun tingkat paling atas memiliki kolam air. Kolam air ini cukup luas dengan airnya cukup jernih berwarna kebiru-biruan. Kolam inilah yang disebut kolam jodoh.
Selain air terjunya bertangga-tangga, memiliki air yang cukup jernih dan sejuk. Di kolam jodoh itu juga memiliki bebatuan karang yang berbunga-bunga seperti tengkorak yang cukup indah.
Dan disekitar kolam jodoh itu juga memiliki pepohonan yang rindang dan sejuk serta memiliki sejumlah mata air yang cukub jernih. Indah bukan? Yuk penasaran kan.
Baca: Tak Disangka-Sangka, Inilah 9 Manfaat Kopi Bagi Kesehatanmu, Kamu Wajib Tahu
Baca: Banyak Manfaat Kesehatan Setelah Minum Kopi, Tapi Jika Jantungmu Berdebar, Waspada
Baca: Temuan Baru, Kafein Bermanfaat untuk Kesehatan Bayi? Benaran Nih?
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat setempat dan juga sebagai penjaga di kolam itu, Markus Mareu Randikaka mengatakan,
Tempat air terjun Pandjilu Watu artinya tempat tempayan air menurut bahasa daerah setempat.
Kata Markus, menurut cerita nenek moyang, bahwa tempat air terjun Pandjilu Watu tersebut air terjunnya sering muncul ada pelangi dimana pelangi itu ada tiga warna yakni hijau, merah dan kuning di saat musim hujan dan memiliki gong dan bunyi gong itu sering didengar oleh warga.
Salah satu pengunjung Stepanus Makambombu mengatakan, air terjun Kolam Jodoh itu, sangat alami dan sangat menarik untuk berekreasi.

"Kita juga menikmati suara percikan air yang unik saat terjun. Ini yang memiliki keunikan sendiri, selain air terjun, airnya jernih dan suasana alam di sekitar cukup sejuk,"ungkap Stepanus.
Stepanus juga meminta agar, akses menuju kolam Jodoh di kelola dengan baik.
Baca: Ladies, Buang Air Kecil Sebelum Berhubungan Intim Bisa Membahayakanmu, Lalu Kapan?
Baca: Ini Waktu Terbaik Untuk Berhubungan Intim dengan Pasanganmu
Baca: Wah, Cermin Bisa Bikin Sensasi Hubungan Intimmu Lebih Maksimal
Selain itu, atraktif mengandung daya tarik dan juga harus ada akomodasi berupa sajikan makanan dan minuman bagi pengunjung.
"kesadaran untuk menjaga tidak boleh membuang sampah sembarangan di lokasi obyek wisata itu dan harus dikelola dengan baik. Bukan hanya kesadaran orang pengunjung tapi dari desa. Ini benar-benar masih alamiah dan saya yakin pasti membawa berka,"ungkap Stepanus. (*)