Lebaran 1439 H
Ustad Askar Hamid Bilang Islam Mengajarkan Persatuan dan Kemanusiaan
Ustad Askar Hamid bilang Islam mengajarkan persatuan dan kemanusiaan, Islam tidak mengjarakan untuk berkelompok dan berbeda.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Gordi Donofan
POS KUPANG. COM | MBAY -- ustad Askar Hamid mengatakan, Islam mengajarkan persatuan dan kemanusiaan. Islam tidak mengajarkan untuk berkelompok dan berbeda.
Keragaman dan perbedaan adalah keniscayaan yang dikehendaki Allah, untuk semua mahkluk termasuk manusia.
"Seandainya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan satu umat saja, tetapi itu tidak dikehendaki-Nya, itu untuk menguji kamu terhadap apa yang dianegerahkan-Nya kepada kamu, karena itu berlomba-lombalah dalam kebaikan, " ungkap Ustad Askar Hamid, saat ceramah di Sholat Ied di Lapangan Berdikari Mbay, Nagekeo, Jumat (15/6/2018).
Baca: Ini Empat Perairan NTT yang Tinggi Gelombangnya Capai 2,5 Meter
Baca: Bagaimana Berhubungan Intim Agar Aman dan Tidak Membahayakan Pasanganmu
Baca: VIDEO: 14 Hari Hilang, Ternyata Perempuan Ini Ada Dalam Perut Ular Piton
Sebagaimana rilis yang diterima Pos Kupang, Sabtu (16/6/2018), Ustad Askar Hamid mengatakan, sebagai orang yang merayakan Idul Fitri harus sadar bahwa asal kejadian manusia adalah tanah. Harus sadar dan mampu mengantar manusia memahami jati dirinya.
Ustad Askar Manusia menegaskan, semua manusia berasal dari tanah, berasal dari Adam sehingga semua sama. Semuanya harus dihormati kemanusiaannya. Walau mereka berbeda kelompok, agamannya, padangan politiknya dengan kita.
"Firman Allah, siapa yang membunuh seorang manusia dengan alasan yang tidak benar, maka dia bagaikan membunuh semua manusia dan siapa yang memberi kesempatan hidup bagi seorang maka dia bagaikan telah menghidupkan semua manusia, " papar Ustad Askar Hamid.
Baca: Kenapa Pria Suka Berbohong, Ini Alasannya, Ada Juga Zodiak yang Suka Bohong
Baca: Penyakit yang Cenderung Kamu Alami Sesuai dengan Zodiakmu
Ustad Askar Hamid, mengatakan, jika ada manusia yang menebar teror, mencegah tegaknya keadilan dengan menempuh jalan yang bukan jalan kedamaian, maka kemanusiaan mencegahnya, karena itulah sehingga dalam konteks kemanusiaan itu harus adil dan beradab.
Ustad Askar Hamid, menegaskan, dipusat Tauhid beredar juga kesatuan bangsa, kendati mereka berbeda agama dan suku, berbeda kepercayaan dan pandangan politik, namun semua kita bersaudara sebangsa, setanah air dan berkedudukan sama dari segi kebangsaan.
Baca: VIDEO: Pria Berusia 20 Tahun Bantu Seorang Perempuan Melahirkan di Mall
Baca: Pasanganmu Berselingkuh? Bikin Dia Mengaku dengan Cara Seperti Ini, Ladies
Baca: 4 Zodiak yang Paling Suka Cari Perhatian dan Paling Drama di Antara Lainnya, Kamu Termasuk Nggak?
"Karena itu sejak nasa Nabi SAW, beliau telah memperkenalkan istilah dalam konteks kebangsaan ini, "Lahun Malanaa Wa'alaihim Ma Alaina" mereka mempunyai hak dari segi kebangsaan sama debgan hak kita dan mereka juga memenuhi kewajiban sama dengan kita," tegas Ustad Askar Hamid.
Ustas Askar Hamid, mengatakan, kesadaran tentang persatuan dan kesatuan itulah yang mengharuskan kita duduk bersama, bermusyawarah demi kemaslhatan. Itulah makna kerakyatan yang dipimpin oleh hikmad kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan, " tegas Ustad Askar Hamid. (*)