Ini Pernyataan Yohanis Laiskodat Soal Sosok Esthon Foenay dan Chris Rotok

Yohanis Laiskodat memuji kedua calon pemimpin tersebut. Ia mengatakan, keduanya sangat layak memimpin NTT untuk lima tahun ke depan.

Penulis: Sipri Seko | Editor: Sipri Seko
Istimewa
Yohanis Laiskodat 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Calon gubernur NTT, Ir. Esthon Foenay dan calon wakil gubernur, Christian Rotok menggelar kampanya terbatas dengan warga Desa Bolok, Kamis (31/5/2018). Yohanis Laiskodat, kepala desa Bolok dua periode langsung menjadi ketua panitia dialog terbatas tersebut.

Dalam sambutannya, Yohanis Laiskodat memuji kedua calon pemimpin tersebut. Ia mengatakan, keduanya sangat layak memimpin NTT untuk lima tahun ke depan.

"Pak Esthon adalah seorang birokrat tulen. Oleh karena itu dukunglah Pak Esthon untuk memimpin kita lima tahun ke depan. Dan dukunglah Pak Chris sebagai orang yang berpengalaman. Kalau kita kurang berpengalaman, bagaimana dia bisa memimpin. Tidak ada orang yang berpengalaman, untuk memimpin kita, akan kacau kita," tegasnya.

Untuk itu, Yohanis Laiskodat meminta ratusan massa yang hadir saat itu untuk memilih orang yang pengalaman dalam memimpin, supaya kita jangan dibuat kacau.

"Kalau istilah saya agak ekstrim, saya bilang begini. Belilah kucing yang sudah kita lihat. Entah itu dia putih, belang, entah warna apa, kita sudah lihat kucingnya. Jangan coba beli kucing dalam karung. Begitu kita beli, kita buka, kucing kaskaduk. Mau dibuang kita sudah beli, mau dipelihara, kita babak belur. Apalagi kucingnya suka pencuri," tegasnya.

"Oleh karena itu saya katakan, jangan coba-coba beli kucing dalam karung. Pilihlah orang yang pengalaman dalam memimpin. Saya pernah jadi kepala desa. Tapi awalnya saya dari dusun. Jadi saya memimpin di desa, walaupun morat-marit. Kalau dia belum pernah pengalaman, di lembaga yang rendah, bagaimana dia mau memimpin di lembaga tinggi," kata Yohanis Laiskodat disambut tepuk tangan peserta dialog.

Yohanis juga meminta masyarakat untuk jangan cepat percaya dengan janji kampanye paket tertentu. Masyarakat, katanya, mesti memilih dengan bijak, siapa yang layak menjadi pemimpin.

"Jangan percaya orang berkoar-koar, ngomongnya tinggi, tapi belum tentu hatinya mau mensejahterakan kita masyarakat," tegasnya. **

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved