4 Surat Wasiat yang Ditinggalkan Gadis 16 Tahun Sebelum Gantung Diri, Isinya Sungguh Mengharukan
4 surat wasiat yang ditinggalkan gadis 16 tahun sebelum tewas gantung diri, sungguh mengharukan.
POS-KUPANG.COM - 4 surat wasiat yang ditinggalkan gadis 16 tahun sebelum tewas gantung diri, sungguh mengharukan.
EPA (16) sempat menulis surat wasiat sebelum ditemukan tewas tergantung, Selasa (29/5/2018), di kosen pintu kamar kos di Sananwetan, Blitar, yang ia tinggali dengan Mariani, pengasuhnya.
Sebelum melakukan aksinya, EPA memaksa Mariani untuk membelikannya nasi.
Mariani sempat meminta EPA menunggu karena di bulan Ramadan banyak warung tutup.
Baca: 11 Tips Antisipasi Penculikan Terhadap Anak, Orangtua dan Anak Wajib Tahu, Mudah Dilakukan Loh
Baca: Mau Kualitas Bercintamu Meningkat, Perbanyak Makan Seafood, Ini Penjelasannya, Guys
Baca: Kurang Puas Saat Bercinta? 4 Hal Ini Mungkin Jadi Salah Satu Penyebabnya!
Tribun-Video.com melansir Surya.co.id, Rabu (30/5/2018), empat surat wasiat itu sudah ditanyakan ke keluarga, dan memang tulisan tangan korban.
"Kami sudah tanyakan ke keluarga itu memang tulisan tangan korban. Surat wasiatnya sudah kami amankan," kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono, Rabu (30/5/2018).
Satu surat berisi biodatanya disertai permintaan maaf dan ucapan terima kasih untuk ibu dan kakak-kakaknya.
EPA berterima kasih karena ibunya telah bekerja siang-malam untuknya dan karena kakak-kakaknya selalu memberi dukungan untuk EPA.
Surat berikutnya berisi permintaannya pada sang ibu agar jenazahnya segera dikremasi.
Korban juga meminta keluarganya untuk tidak memasang bendera putih setelah ia meninggal.
Selain itu, korban juga meminta ibunya untuk tidak buka praktik sampai Lebaran.
Di surat itu ia juga meminta maaf ke pemilik kos karena rumahnya dijadikan tempat bunuh diri.
"Jangan tunjukkan ke orang banyak bahwa aku telah menyerah," tulis EPA.
Surat selanjutnya merupakan ucapan terima kasih dan permintaan maaf untuk Mariani, yang ia sapa dengan sebutan 'Maklek', karena telah mengasuh korban sejak kecil.
Surat lainnya, yang terakhir, juga ditujukan untuk Mariani.