Ini Perkembangan Terbaru Program Jagung di Mabar

Program pengembangan jagung di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), kini mulai dilakukan.

Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Ini Perkembangan Terbaru Program Jagung di Mabar
POS KUPANG/SERVAN MAMMILIANUS
Kegiatan tanam jagung di pacar beberapa waktu lalu.

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Servatinus Mammilianus

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO--Program pengembangan jagung di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), kini mulai dilakukan.

Dari 5.995 hektar lahan yang akan dikembangkan dalam tahun 2018 ini, sudah 50 hektar yang sudah ditanam di tiga kecamatan.

Ketiga kecamatan itu, yakni Pacar 43 hektar; Boleng 5 hektar dan Sanonggoang 2 hektar.

"Lahan di tiga kecamatan itu baru ditanam pada satu minggu lalu. Tentunya kegiatan tanam jagung masih terus berlangsung," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Mabar Anggalinus Gapul, kepada poskupang.com, Senin (28/5/2018).

Dalam pekan ini kata dia, pihaknya akan melakukan monitoring di semua kecamatan untuk mengetahui perkembangan aktivitas petani yang melaksanakan program tersebut.

Diberitakan sebelumnya, pengembangan jagung di Mabar tahun 2018 ini, seluas 5.995 hektar.
Jagung tersebut terdiri dari jenis Hibrida 4.575 hektar dan Komposit 1.405 hektar.

Anggalinus kepada poskupang.com, menjelaskan bahwa penggunaan benih jagung lokal selama ini, hanya memberikan produktivitas 2 ton per hektar.

Baca: Simak Jadwal Pelayaran ini, Bila Anda Ingin Melakukan Perjalanan Menggunakan Kapal Pelni

Baca: Cuaca di Bandara Umbu Mehang Kunda Waingapu dan Tambolaka Pagi Ini Cerah

Baca: MUA Ini Terapkan Make Up Meghan Markle ke Pengantin Indonesia. Coba Lihat Hasilnya!

"Sedangkan dengan penggunaan Benih Hibrida, produktivitasnya bisa mencapai 8 sampai 10 ton per hektar," kata Anggalinus.

Pengembangan jagung tersebut didukung oleh dana dari APBN, APBD I provinsi dan APBD II kabupaten.

Dukungan dana dari APBN paling banyak, yaitu untuk lahan seluas 5.575 hektar. Dari APBD Provinsi 405 hektar dan kabupaten 15 hektar.

Dana dari APBN terdiri dari penanaman di lahan tadah hujan seluas 1.615 hektar pada Bulan Mei dan Juni. Sedangkan sisanya 3.960 hektar ditanam pada Bulan Oktober sampai Desember.

"Untuk bantuan dari provinsi berupa Jagung Komposit, penanamannya pada Bulan Oktober sampai Desember 2018. Demikian juga bantuan kabupaten sendiri, berupa Jagung Komposit yang ditanam mulai Oktober hingga Desember," kata Anggalinus.(*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved