Terdakwa Kasus Terorisme Aman Abdurrahman Sebut Pelaku Bom Surabaya Bukan Jihad Tapi Sakit Jiwa

Menurut Aman, aksi bom bunuh diri yang dilakukan ibu dan anaknya di sebuah gereja di Surabaya karena pelakunya tidak memahami tuntunan jihad.

Editor: Fredrikus Royanto Bau
Istimewa
Aman Abdurrahman 

Ia menyampaikan, Aman juga tidak pernah menggerakkan orang lain untuk melakukan aksi teror.

Aman hanya memberikan tausiyah soal tauhid dan kepercayaannya pada sistem khalifah.

"Tidak terlihat adanya kegiatan terdakwa untuk merencanakan dan/atau menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme," kata Asrudin.

Dalam tausiah yang disampaikannya, lanjut Asrudin, Aman hanya menyuruh orang yang memiliki pemahaman yang sama dengannya untuk hijrah ke Suriah dan berjihad di sana.

"Terdakwa menganjurkan dan menyuruh orang-orang yang sepaham untuk berangkat ke Suriah untuk membantu perjuangan khalifah di sana atau paling tidak mendoakan apabila tidak mampu ke sana, bukan merencanakan dan/atau menggerakkan orang lain untuk melakukan amaliah di Indonesia," kata dia.

Aman Abdurrahman dituntut hukuman mati oleh jaksa pada persidangan Jumat pekan lalu.

Baca: Begini Nasib Janda 9 Anak yang Rumahnya Terbakar Pagi Tadi. Terpaksa Tinggalkan Rumah yang Hangus

Baca: Kata-kata Lady Diana Saat Melabrak Camilla, Perempuan yang Rebut Pangeran Charles. Memilukan!

Jaksa menilai Aman telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana merencanakan dan/atau menggerakkan orang lain melakukan tindak pidana terorisme. (pos-kupang.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Aman Abdurrahman: Orang yang Namakan Bom Surabaya sebagai Jihad Sakit Jiwanya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved