Sampah di Labuan Bajo Didominasi Botol Plastik Bekas Air Mineral

Sampah di Labuan Bajo saat ini didominasi oleh botol plastik dan gelas plastik bekas tempat air mineral.

Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/SERVAN MAMMILIANUS
Kegiatan pungut sampah di Pantai Labuan Bajo beberapa waktu lalu. 

 Laporan REPORTER POS KUPANG.COM, Servatinus Mammilianus

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO--Sampah di Labuan Bajo saat ini didominasi oleh botol plastik dan gelas plastik bekas tempat air mineral.

Sedangkan sampah plastik kresek jumlahnya tidak terlalu menonjol walaupun tetap menjadi salah satu bagian dari sampah di kota pariwisata itu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Mabar, Yohanes Usman kepada POS--KUPANG.COM, membenarkannya.
"Sampah plastik kresek jumlahnya tidak banyak. Sampah yang banyak itu adalah botol bekas air minum," kata Yohanes, Rabu (23/5/2018).

Baca: Satu Tahun Pemerintahan Anton-Agus, Ini Evaluasi dari Ketua DPRD Flotim Yoseph Sani Bethan

Baca: Temukan Kedamaian di Air Terjun Cunca Lede Manggrai Timur

Baca: Siap-Siap Paslon Bupati Sikka, 20 Pertanyaan Menunggu di Debat Pilkada

Baca: Foto Lucinta Luna Diedit Gunakan Baju Koko Lengkap dengan Peci, Netizen : Aura Lakinya Keluar

Dijelaskannya, hal itu menjadi salah satu penyebab lambatnya pengumpulan sampah plastik kresek untuk pembuatan campuran aspal, demi mengaspal ruas jalan lintas utara di Labuan Bajo.

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar), baru mengumpulkan 800 kilogram sampah plastik kresek untuk aspal ruas jalan Pantai Utara (Pantura) Flores dari arah Labuan Bajo.

Pemkab Mabar diminta menyiapkan sampah plastik kresek sebanyak 5 ton untuk dicampur dengan aspal dalam pengerjaan ruas jalan lintas Pantura.

Permintaan itu disampaikan oleh pemerintah pusat lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).(*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved