Warga Merapi Perbaiki Jalur Evakuasi

Jalur evakuasi tersebut, menurut dia, sudah dibeton sehingga lebih bagus dan mulus. "Kualitas beton cor juga standar nasional yakni K-375,

Editor: Ferry Ndoen
zoom-inlihat foto Warga Merapi Perbaiki Jalur Evakuasi
ANtaranews
Sejumlah pendaki menaiki lereng Merapi menuju puncak Gunung Merapi untuk melihat pesona kawah dan matahari terbit di Gunung Merapi, Boyolali, Jawa Tengah,Minggu (17/8). Gunung dengan ketinggian 2968 mdpl dan merupakan salah satu gunung teraktif di Indonesia itu menjadi tujuan wisata karena keindahannya.

POS KUPANG.COM - Warga Desa Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, secara swadaya memperbaiki jalur evakuasi bencana erupsi Gunung Merapi di wilayah setempat.

"Jalur evakuasi untuk bencana erupsi Gunung Merapi di wilayah kami saat ini kondisinya sangat bagus, warga secara swadaya dan gotong royong memperbaiki jalan yang rusak parah akibat dilalui truk pengangkut pasir," kata Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto, Selasa.

Warga menganggap jalur evakuasi dari kawasan rawan bencana (KRB) II di Dusun Kopeng hingga Dusun Jambu tersebut cukup vital dalam upaya mengantisipasi dan mengurangi dampak bencana erupsi Merapi sehingga bergotong royong memperbaikinya.

"Ini murni swadaya warga, tanpa ada bantuan dari pemerintah," katanya.

Jalur evakuasi tersebut, menurut dia, sudah dibeton sehingga lebih bagus dan mulus. "Kualitas beton cor juga standar nasional yakni K-375, sehingga sangat kuat," katanya.

Heri mengatakan saat ini jalur evakuasi dari Dusun Jambu di Kepuharjo ke selatan hingga Dusun Geblok di Desa Wukirsari juga dalam kondisi mulus.

"Jalur Jambu hingga Geblok juga sudah mulus, sudah diaspal lebih bagus sekarang," kata dia.

Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang ditandai dengan letusan freatik beruntun disertai aktivitas kegempaan membuat Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi di Pusat Vulkakonologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan status Gunung Merapi dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II) sejak Senin (21/5) pukul 23.00 WIB.

Dengan kenaikan status Waspada, area dalam radius tiga km dari puncak Gunung Merapi harus dikosongkan. Tidak boleh ada aktivitas masyarakat di dalam radius tiga km. Kegiatan pendakian untuk sementara dilarang, kecuali untuk kegiatan penyelidikan dan penelitian terkait mitigasi bencana.

Sejak Senin (21/5) hingga Selasa (22/5) pukul 03.30 WIB sudah terjadi empat letusan fretik disertai suara gemuruh di Merapi. (*)

Baca: Naskah Ujian PPN PNS Sudah Disiapkan

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved