Pemimpin Tertinggi ISIS Dikabarkan Masih Hidup, Misinya Kali Ini Lebih Mengerikan!
Dalam salah satu artikel yang diunggah oleh Amerika Serikat, ada fakta terbaru tentang keberadaan Abu Bakar.
POS-KUPANG.COM -- Siapa sebenarnya otak penggerak ISIS masih menjadi misteri.
ISIS dikenal dunia sebagai kelompok radikalisme yang mengatasnamakan agama dan membungkusnya dengan sempurna.
Jaringan ISIS di seluruh dunia sudah menjadi suatu momok tersendiri.
Salah di antaranya adalah Indonesia sendiri yang beredar desas-desus soal kabar akan direbut menjadi pusat ISIS selanjutnya.
Tindakan ISIS sejauh ini memang selalu berkaitan dengan hal yang dianggap kasar, radikal, dan sangat tidak manusiawi.
Baca: ISIS Takut Serang Israel. Bocorkan Tujuan Serangannya Sebenarnya, Sempat Sebut Arab Saudi
Baca: WOW! Ternyata Segini Gaji Anggota ISIS, Dapat Bonus Esek-esek Juga. Miris!
Baca: Kelompok Petempur ISIS Akhirnya Tinggalkan Damaskus Selatan

Pemerintahan mereka (ISIS) hingga saat ini terus saja ditentang banyak orang dan dunia.
Melihat sedikit sejarah ISIS, seorang tokoh terkenalnya pada kala itu yang bernama Abu Bakar Al-Baghdadi.
Dalam salah satu artikel yang diunggah oleh Amerika Serikat, ada fakta terbaru tentang keberadaan Abu Bakar.
Pimpinan tertinggi ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi itu sebenarnya dikabarkan telah tewas.
Terjadi dalam serangan udara yang dilakukan oleh Rusia tahun 2017 lalu.
Pernyataan tersebut adalah klaim dari Rusia melalui sebuah postingan di Facebook pada Jumat (16/6/2017).

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, ada 30 anggota militer dan 300 militan ISIS yang juga tewas dalam serangan udara oleh pesawat Jet SU-35 dan SU-34.
Serangan tersebut menargetkan pertemuan yang dihadiri sejumlah petinggi ISIS di Raqqa, Suriah, 28 Mei 2017.
Menurut informasi, Baghdadi ada dalam pertemuan tersebut dan ikut menjadi korban.
Tak terlihatnya Baghdadi dalam waktu yang cukup lama semakin membuat dirinya diyakini sudah meninggal.
Banyak berita yang mengabarkan dia telah mati, atau terluka parah dan lumpuh.
Namun, dilansir dari Washington Post via straitstimes.com (20/05/2018), para pejabat kontra terorisme AS meyakini Baghdadi masih hidup dan tengah merancang strategi.

Bagaimana bisa ?
Strategi jangka panjang ini disusun mengingat jumlah pejuang ISIS yang semakin berkurang untuk mempertahankan kelompok di Suriah Timur.
Keyakinan pejabat AS ini didukung oleh laporan intelijen dan interogasi tahanan.

Serta tulisan dan pernyataan oleh anggota dalam jaringan kelompok teroris tersebut.
Sementara itu tanda-tanda keberadan Baghdadi masih sulit dibuktikan keberadaannya.
Ahli terorisme menjelaskan bahwa Baghdadi telah memilih untuk membuat dirinya tidak terlihat bahkan di dalam organisasinya sendiri.
Keputusannya tersebut membuat para pengikutnya mengeluh dan bisa dibilang meruntuhkan kemampuannya untuk menggalang kekuatan.
Tapi, penyadapan dan hasil laporan juga menunjukkan, Baghdadi telah mengalihkan perhatiannya untuk menyusun kerangka ideologis yang akan mempertahankan kelompoknya dari kehancurandi Irak dan Suriah.
Baca: Pangeran Harry Siapkan Kursi untuk Lady Diana? Inilah Misteri Kursi Kosong di Royal Wedding
Baca: Rasyid Rajasa Pamer Foto Senyuman di Samping Pusara Isterinya, Netizen Menangis
Selain itu, Baghdadi juga berusaha mengubah kurikulum sekolah kelompok tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Hal itu digunakan untuk menyelesaikan perselisihan ideologi antar fraksi pejuang ISIS.
Strategi penting juga telah dikonfirmasi oleh anggota ISIS saat dihubungi oleh The Washington Post melalui layanan pesan terenskripsi.
Anggota tersebut mengatakan, Baghdadi serta para petinggi ISIS lainnya memutuskan untuk lebih memprioritaskan sesuatu.
Yakni untuk mendoktrin anak-anak di Irak, Suriah, maupun negara lainnya melalui internet.
Inilah yang kemudian menjadi tanda-tanda nyata yang sedang kita alami sekarang.
Beberapa kasus yang terjadi belakangan ini selalu berkaitan dengan alasan soal 'racun' internet yang diisukan.
"Kepemimpinan yakin, bahkan jika Negara telah hilang, selama mereka dapat mempengaruhi generasi berikutnya melalui pendidikan, ideologi mereka akan bertahan," kata anggota ISIS yang setuju untuk diwawancara dengan syarat namanya tidak diungkapkan.
Upaya itu mendapatkan perhatian lebih karena jelas kelompoknya itu tidak akan bertahan lama, tambahnya.
Waspadalah! (surya.co.id)