Ini Permintaan Kesbangpol NTT Terkait Dugaan ISIS
Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Provinsi NTT meminta masyarakat NTT tetap mewaspadai setiap warga muka baru
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) Provinsi NTT meminta masyarakat NTT tetap mewaspadai setiap warga muka baru yang masuk di wilayah masing-masing. Jika ada hal mencurigakan, maka segera melaporkan ke aparat kepolisian terdekat.
Permintaan ini disampaikan Kepala Bandan Kesbangpol dan Linmas NTT, Dra. Sisilia Sona kepada Pos-Kupang.com, Senin (21/5/2018).
Baca: Pemkab Sumba Timur Bersama Forkompimda Akan Lakukan Penertiban KTP
Sisilia dikonfirmasi mengenai suasana di NTT pasca adanya informasi bahwa sejumlah anggota ISIS sudah masuk di NTT.
Menurut Sisilia, sesuai pantauan dari Kesbangpol NTT ini, maka saat ini cukup kondusif dari ancaman teroris. "Meski begitu kita himbau masyarakat supaya tetap waspada dan tidak terprovokasi," kata Sisilia.
Dikatakan, selain itu, masyarakat juga harus mewaspadai apabila di wilayahnya ada warga muka baru. Apabila ada warga muka baru yang mencurigakan, maka diharapkan segera melaporkan ke aparat kepolisian terdekat.
"Kita minta masyarakat NTT tingkatkan kewaspadaan. Kalau ada warga muka baru yang dicurigai maka segera melaporkan ke aparat terdekat," katanya.
Dia juga meminta supaya pemerintah di desa/kelurahan sampai tingkat RT/RW agar proaktif mengawasi warga di wilayah masing-masing. "Kalau ada warga baru yang masuk,maka segera dicek kehadiran dan juga tujuan warga itu datang ke wilayah tersebut dengan mengecek identitasnya," ujarnya.
Terkait, dugaan masuknya ISIS, Sisilia mengatakan, sejauh ini wilayah NTT masih kondusif dan pengawasan oleh aparat penegak hukum terus ditingkatkan.
Sementara itu Ketua Komisi I DPRD NTT, Drs. Proklamasi Ebu Tho meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT dan juga pemerintah di kabupaten /kota se-NTT untuk memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk maupun keluar di seluruh NTT. Upaya ini untuk mengantisipasi kasus-kasus terorisme dan radikalisme di wilayah NTT.
Menurut Ebu Tho, pengawasan di pintu-pintu masuk dan keluar di NTT perlu menjadi perhatian pemerintah baik dari privinsi, maupun di kabupaten dan kota.
"Wilayah NTT ini adalah daerah kepulauan, yang mana sangat terbuka, karena itu perlu pengawasan ketat di semua pintu masuk, bnaik pelabuhan udara, maupun pelabuhan-pelabuhan laut," kata Ebu Tho.
Dia menjelaskan, kasus-kasus di daerah lain perlu menjadi pengalaman bagi NTT untuk mewaspadai dengan upaya mencegah masuknya terorisme dan paham-paham radikalisme.
"Kita juga minta pemerintah hidupkan pos penjagaan atau sistem keamanan lingkungan di setiap desa /kelurahan. Bila perlu di tingkat RT/RW ada satuan pengamanan," katanya.
Ebu Tho mengakui, toleransi di NTT sudah terjalin sejak dulu kala, karena itu pelu dijaga dengan mewaspadai adanya pahama-paham yang mengarah pada radikalisme. (*)