Membunuh karena Orang Beragama Membuat Penafsiran Keliru Terhadap Ajaran Agama

Ketua FKUB, Romo Sipri Sadipun mengatakan berkaitan masalah ini, masalah ekstremis terorisme patut ditolak d ikalangan masyarakat.

Penulis: Romualdus Pius | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ROMUALDUS PIUS
Unsur Forkompinda Kabupaten Ende dan unsur masyarakat serta agama berfoto bersama seusai Rakor, Sabtu (19/5/2018) di Rujab Bupati Ende, Jalan El Tari, Kota Ende. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Romualdus Pius

POS-KUPANG.COM | ENDE - Ketua FKUB, Romo Sipri Sadipun mengatakan berkaitan masalah ini, masalah ekstremis terorisme patut ditolak d ikalangan masyarakat.

Eksitensinya tidak diterima di tengah masyarakat kita. Bagaimana cara mengontrol dan diawasi setiap tindakannya serta bagaiamana tindakannya dikontrol dan diawasi juga tidak ada alasan pembenar terhadap aksi teror juga mengilementasi ajaran agama yang dianut agar tidak melenceng dari kebenarannya dan asi teror adalah bencana.

Baca: Dandin Ende Minta Masyarakat Jangan Mau Diadudomba

Sedangkan Romo Domi Nong (anggota FKUB) mengatakan mengacu pada ajaran agama bahwa tidak ada satu agama pun yang mengajarkan untuk saling membunuh. Orang beragama yang membuat kesalahan karena membuat penafsiran dan pemahaman yang keliru terhadap ajaran agama yang berakibat pada kejahatan kemanusiaan. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved