Bom di Surabaya

Korban Ledakan Bom di Surabaya, Anak Putri Asal Maumere Sempat Terlempar. Tangannya Patah!

erangan bom bunuh diri di Surabaya, Minggu (13/5/2018), ternyata menimpa salah satu warga Kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/EGINIUS MO'A
Evelin menjalani perawatan pasca bom di Gereja Katolik Gereja Santa Maria Tak Bercela, di Jalan Ngagel, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). 

Baca: Belasan Pelaku Belajar Ilmu Teror Dari Dita Oeprianto Melalui Film Terorisme, Doktrinya Begini

"Kita melihat bahwa bom yang digunakan bermacam-macam, meskipun bentuknya hampir sama yaitu pakai pipa tapi ada yang ditambah kan," urainya seraya mengemukakan bahan peledak berjenis bubuk putih ini merupakan peroksida aseton.

"Turunannya dapat meledak hanya karena terkena panas, gesekan atau goncangan. Bukan hanya karena tombol dipencet," ungkapnya.

Disebutkan dalam laman The Sun, mother of satan berbentuk bubuk putih dan memiliki bau seperti pemutih yang khas.

Turunan eksplosif pertama kali ditemukan pada tahun 1895 oleh Richard Wolffenstein.

Bahan peledak kelas tinggi ini tidak mengandung nitrogen, secara historis membuatnya lebih sulit untuk dideteksi.

Hal ini juga terjadi saat Richard Reid menyelundupkan mother of satan di penerbangan Amrican Airlines dari Paris ke Miami pada 2001 lalu.

Sangkal Jebolan Suriah

Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian mengklarifikasi pernyataan yang mengatakan pelaku peledakan tiga gereja di Surabaya pernah ke Suriah.

Tito mengatakan, data validnya adalah keluarga Dita tidak pernah ke Suriah.

Hanya saja, ada satu keluarga yang mereka jadikan sumber ideologi.

Dimana keluarga yang masih dalam proses identifikasi itu pernah ditangkap di Turki dan dideportasi ke Indonesia.

"Saya klarifikasi soal keluarga Dita, mereka tidak pernah ke Suriah. Hanya saja, ada satu keluarga yang kita cari yang jadi ideologi (panutan) keluarga Dita," kata Tito Karnavian.

Dita diketahui adalah pelaku pengeboman Gereja Pantekosta dengan menggunakan kendaraan roda empat Avanza hitam.

Dita juga merupakan ketua dari JAD Surabaya.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved