Bom di Surabaya

Keanehan Rumah Keluarga Pembom Gereja di Surabaya. Tetangga Ungkap Perilaku Kurang Terpuji Mereka!

Rumah yang berada di Wisma Indah Jalan Wonorejo Asri XI blok K, nomor 22 digeledah Tim Densus 88, dan menemukan sejumlah

Editor: Djuwariah Wonga
ist
Keluarga pelaku bom bunuh diri pada tiga gereja di Surabaya itu adalah keluarga yang berasal dari Rungkut, Kota Surabaya. 

Pihaknya juga menemukan stereofom yang sama, yang digunakan pelaku untuk meledakan bom di Gereja Jalan Arjuno.

"Styrofoam ini digunakan untuk memperbesar pembakaran," kata Rudi.

4. Pernah Dimarahi Tetangga

Sebagai warga kampung itu, Dita bekerja tak tetap.

Dia pernah bekerja sebagai pembuat jamu.

Kemudian, ia menjadi pembuat minyak kemiri.

"Dulu pernah limbahnya dibuang di got. Tetangga-tetangga marah," tambahnya.

Empat anak Dita pun masih bersekolah.

Satu masih di jenjang SMA, satu jenjang SMP, dan dua jenjang SD.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) meninjau di lokasi ledakan di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5).
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) meninjau di lokasi ledakan di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5). (KOMPAS.COM)

5. Jadi Tempat Silat

Menurut tetangga, Adi, sejak dulu, istri dan anak-anaknya tidak pernah berkumpul dengan warga sekitar.

Mereka cenderung tertutup hidup di dalam rumah jika tak ada kegiatan keluar kampung.

"Rumah itu tidak ada tenggangganya yang pernah masuk. Dia kalau ke rumah saya, saya persilakan. Tapi dia tidak pernah (mengajak orang ke rumahnya)," tutur dia.

Pernah suatu ketika Adi punya perlu dengan Dita. Ia pun mendatangi rumahnya, tapi rumah selalu dalam keadaan terkunci.

Lalu, pernah dua tahun lalu rumah Dita dipakai untuk latihan silat orang-orang dari luar.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved