Ada Pihak Bermain Dokumen Kependudukan untuk Pilkada di TTS. Simak Beritanya
menjadi peringatan untuk kami agar melaksanakan pengawasan dengan baik agar tidak ada warga yang mencoblos dua kali
Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Dion Kota
POSKUPANG.COM| SOE - Ketua Panwaslih Kabupaten TTS, Melky Fay dimintai komentarnya terkait fenome munculnya ratusan warga yang mengaku kehilangan e-KTP, mengatakan baru mendengar informasi tersebut.
Dia menyayangkan jika ada pihak lain yang bermain untuk memanfaatkan dokumen kependudukan masyarakat untuk kepentingan Pilkada.
Informasi tersebut, menjadi peringatan bagi Panwaslih dalam mengawasi pelaksanaan Pilkada nantinya agar berjalan dengan baik.
" Esok saya akan ke Disdukcapil untuk mengali lebih jauh informasi ini. Jika benar ada pihak lain yang memanfaatkan dokumen kependudukan untuk kepentingan pilkada sangat kita sayangkan.
Informasi ini menjadi peringatan untuk kami agar melaksanakan pengawasan dengan baik agar tidak ada warga yang mencoblos dua kali," sebutnya saat dihubungi pos kupang, Minggu ( 13/5/2018) melalui sambungan telepon.
Ketua DPC PKB Kabupaten TTS yang juga Ketua Komisi IV DPRD TTS, Relygius Usfunan yang dimintai komentarnya terkait adanya fenomena kehilangan e-KTP mengatakan, informasi itu jadi peringatan untuk KPU dan Panwaslu.
Ia berharap KPUsebagai peyelenggara harus lebih jeli melihat persoalan ini sehingga tidak terjadi pendobelan dalam DPT. Panwaslih juga harus bekerja ekstra dalam mengawasi hal ini sehingga tdk terjadi gelombang pemilih yang besar tanpa prosedur yg benar demi terjaminnya pilkada yg jujur bersih dan adil.
" KPU dan Panwaslih Kabupaten TTS harus bekerja ekstra agar tidak terjadi pendoubelan saat pencoblosan. Semua pihak harus ikut berpartisipasi demi terciptanya pelaksanaan Pilkada yang bersih dan adil," ajak Egi.
Untuk diketahui, dua pekan terakhir, setiap harinya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ( Disdukcapil) Kabupaten TTS didatangi ratusan masyarakat yang mengaku kehilangan e-KTP. Namun anehnya, hilangnya e-KTP tidak disertai dengan kehilangan dompet. Lebih anehnya lagi, kebanyakan warga yang kehilangan e-KTP merupakan warga yang baru saja mengambil e-KTP miliknya. (*)
Baca: Buntut Aksi Teroris di Surabaya, Polisi Perketat Pengamanan Gereja di Kota Kupang