Kerusuhan di Rutan Mako Brimob
Warga Tolak Jazad Teroris yang Tewas di Mako Brimob Dikebumikan di Kampungnya. Ini Penyebabnya!
Selain lima anggota kepolisian yang gugur saat ada kerusuhan di Rutqan Mako Brimob, salah seorang narapidana terorisme juga ikut jadi korban.
POS-KUPANG.COM - Warga Desa Korong Malay Tengah, Kota Pariaman< Sumatera Barat, menolak pemakaman jenazah narapidana teroris yang tewas saat kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Jakarta.
Selain lima anggota kepolisian yang gugur saat ada kerusuhan di Rutqan Mako Brimob, salah seorang narapidana terorisme juga ikut jadi korban.
Alasannya, warga khawatir jika teman almarhum akan mendatangi kampunya jika jenazah dimakamkan di desa tersebut.
Selain itu, penolakan dari warga juga didasarkan karena alasan menjaga nama baik kampung.
Dari pengakuan warga, almarhum dikatakan bukanlah penduduk asli kampung Korong Malay dan tercatat sudah lama tinggal di Pekanbaru, Riau.
Baca: Jenazah Bripka Marhum Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Malua Galiau Batu Nirwala Alor
Baca: Bripka Frenje akan Mendapatkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa
Baca: Jenazah Bripka Frenje Diangkut Menggunakan Kapal Basarnas ke Alor
Sementara itu pihak keluarga almarhum narapidana teroris yang tewas saat kerusuhan di Rutan cabang Salemba di Mako Brimob, Depok mengaku pasrah dan mengiklaskan kepergian almarhum.
Keluarga juga berharap pemerintah segera memulangkan jenazah agar dapat segera dimakamkan di lokasi lain.
"Kami pasrah, kami kami tidak tahu seluk beluknya, kami iklaskan kepergiannya," ujar Karyanto keluarga almarhum.
Simak videonya:
(TribunWow)
Krishna Murti Bikin Netizen Murka karena Unggah Foto Soal Teroris Ini di Instagramnya
Sejak kemarin, mata masyarakat Indonesia kini sedang tertuju pada Mako Brimob.
Ya, kerusuhan dan penyanderaan terjadi di rumah tahanan itu pada Selasa (8/5/2018) dini hari hingga Kamis (10/5/2018).
Kerusuhan yang berawal dari cekcok soal pemeriksaan makanan keluarga napi itu berujung mengerikan.
Sebanyak 5 polisi dan 1 napi tewas dalam insiden tersebut.
Satu napi terorisme di ruang C tewas ditembak karena melawan dan merebut senjata petugas.
Baca: Jenazah Bripka Frenje, Korban Kerusuhan Mako Brimob Jakarta Tiba di Kupang

Sebelum penyanderaan berakhir pada Kamis (10/5/2018) pagi, foto-foto kerusuhan itu sempat viral dan membuat netizen murka.
Suasana rumah tahanan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta, Kamis (10/5/2018) setelah berhasil dikuas
Pasalnya, dalam foto-foto itu, nampak bagaimana cara para pelaku menyiksa para polisi yang disandera.
Termasuk dalam foto yang diunggah oleh Brigadir Jenderal Polisi Krishna Murti pada Kamis (10/5/2018) sore di Instagram.
Dalam foto tersebut, nampak seorang napi menginjak kepala polisi yang sudah tewas bersimbah darah di lantai ruang tahanan.
Krishna Murti kemudian menyematkan foto napi yang diduga menginjak kepala polisi tersebut saat kerusuhan berlangsung.
Dalam captionnya, Krishna menuliskan kekecewaan dan amarahnya lantaran perilaku para napi terorisme yang sudah tidak manusiawi itu.
Ia menuliskan bahwa polisi dan rakyat tidak akan membalas layaknya perlakuan mereka.

Krishna juga mengaku malu sebagai sesama bangsa.
Postingan Krishna itu dibanjiri komentar dan amarah netizen.
Mereka menuntut agar polisi memberikan hukuman setimpal kepada para teroris tersebut.
Baca: Ashanty dan Krisdayanti Dampingi Wisuda, Rangkulan Azriel Saat Foto Bareng Jadi Sorotan Netizen
Baca: Walikota Hadiri Lokasabha PDHI Kota Kupang. Ini yang Dia Sampaikan.
rokipmhmmd Teroris, Tangkap langsung hukuman mati udah selesai.
ria_andi_gusti Astagfirullah
irian_ana Cepat laksanakan hukuman mati pak
yessimokodaser Buat teroris,pengacau negara...diberantas habis saja pak...meresahkan masyarakat pd umumnya
early_joe Geram sangat !
yusuf_dimas_p Saya berharap mereka(teroris) di hukum berat(hukum mati) jangan di tahan di sel ,mereka itu tidak pantas di beri kesempatan ke-2
(GridID)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Waduh, Warga Tak Terima Jenazah Teroris yang Tewas di Mako Brimob di Kampungnya, Ini Alasannya