Menjual Bawang Ternyata tak Semulus yang Dipikirkan. Mau Tau? Baca Kisah Ngardiyanto Ini

Satu dari sekian banyak lapak itu adalah lapak milik Ngardiyanto. Ia menjual bawang dan juga kacang serta gula lempeng merah.

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Tommy Mbenu Nulangi
Ngurdiyanto sedang mengatur barang dagangannya di Pasar Naikoten, Rabu (9/5/2018). 

Ngurdiyanto menjelaskan, bawang yang sudah ia beli, ia jual kepada para pembeli. Jika pembeli ramai biasanya sampai dengan satu bulan semua bawangnya laku terjual.

"Semuanya sangat tergantung keadaan pasar. Kalau ramai bisa satu bulan habis. Kalau sepi bisa sampai selesai satu setengah bulan," jelas Ngurdiyanto.

Sebagai penjual Ngurdiyanto mengaku susah. Susah karena harga bawang selalu naik dari hari ke hari. Karena harga bawang naik, maka para pelanggan biasanya mencari harga miring.

"Biasanya para pembeli lihat harga miring sedikit saja mereka beli ke penjual itu. Jadi kami bingung dengan harga bawang," ungkap Ngurdiyanto yang mulai merantau ke Kupang dari tahun 1999 ini.

Ngurdiyanto mengatakan, jika para petani bawang sudah panen, maka bawang banyak dan harganya turun. Namun jika masih dalam proses tanam, maka bawang berkurang dan hargannya pasti mengalami kenaikan. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved