Seminggu Sebelum Ditembak Wakapolres Lombok, Jumingan Bilang Tidak akan Lama Lagi Berada Di Dunia.

Selain dikenal mempunyai kepribadian yang baik, Jumingan juga dikenal aktif dalam pengajian di kampung sekitar.

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw (dua kiri) dan Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Agus Andrianto (dua kanan) mengintrogasi tersangka Kompol Fahrizal (tengah) saat gelar kasus di Mapolda Sumut, Medan, Kamis (5/4/2018). Fahrizal menembak adik iparnya sendiri bernama Jumingan hingga tewas dan langsung menyerahkan diri ke Polsek setempat. 

POS-KUPANG.COM | MEDAN - Di balik meninggalnya Jumingan (33) warga Jalan Tirtosari, Kelurahan Bantan, Medan Tembung, yang ditembak mati Kompol Fahrizal (41) menyisakan kenangan yang mengharukan.

Seorang ibu-ibu warga sekitar bernama Ulin yang bertubuh gempal menceritakan bahwa Korban Jumingan, dilingkungan dikenal sebagai sosok pribadi yang baik dan tidak pernah bermasalah dengan warga lainnya.

"Kalau lewat pasti selalu menegur dia. Biasa saya lihat dia pergi keluarga rumah untuk kerja sekitar jam 08.00 WIB dan pulangnya sekitar jam 17.00 WIB," tambahnya.

Baca: Begini Kondisi Kompol Fahrizal Pasca Tembak Mati Adik Iparnya

Selain dikenal mempunyai kepribadian yang baik, Jumingan juga dikenal aktif dalam pengajian atau perwiritan bapak-bapak di kampung sekitar.

“Korban itu aktif dalam perwiritan, hampir setiap minggu selalu ikut perwiritan,“ katanya.

Lebih lanjut, Ulin mengungkapkan bahwa sebelum meninggal, ternyata Jumingan sudah memberikan tanda-tanda bahwa ia tidak akan lama lagi berada didunia.

Ternyata, apa yang disampaikan oleh Jumingan seminggu sebelumnya benar-benar menjadi kenyataan.

Baca: Warga Geger, Wakapolres Lombok Tengah Tembak Kepala dan Kemaluan Adik Ipar 3 Kali

Baca: Setelah Memijat Ibunya, Wakapolres Ini Menembak Mati Adik Iparnya, Nonton Videonya

“Malam jumat ini aku nggak datang wirid ya, kalian saja yang datang ke rumahku,“ kata Ulin menirukan perkataan Jumingan di perwiritan sebelum meninggal.

Jumingan tewas mengenaskan setelah dihujam dengan 6 tembakan yang mengarah ke bagian kepala, dada dan perut.

Kini Jumingan telah meninggal dunia dan meninggalkan, istrinya Henny dan seorang anak lelaki berusia 2 tahun.(TribunMedan/M Andimaz Kahfi)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved